Views 1rb, vote 400, comment 200 baru tak up😤💅
Mo gantung kaga? 😎
Kalau mau dauble up cepat, follow Ig si Zee😤🫶 zee_antagonist
Draft numpuk, greget pen up tapi votenya nggak naik-naik jadi bete aku tuh🥺🫶
Ayo follow Ig : zee_antagonist
Setidaknya kalau followers naik hatiku jadi senang, buat update 😤🫶
____________Sore hari dengan cuaca yang masih sama seperti kemarin, mendung namun tidak hujan.
Quen sendirian di mansion.
Perlahan jari-jarinya mengetik dengan lincah diatas keyboard laptop, merangkum kata demi kata yang menciptakan sebuah sastra puisi.
Ketikan tersebut berhenti sejenak, karena mendengar bel mansion berbunyi.
Perlahan, Quen berjalan menyusuri lorong mansion ditemani dingin nya tembok.
"Grandpa, apa kabar?" Tanya Quen dengan antusias setelah melihat siapa yang datang menghampiri.
Richolas hanya diam menatap tajam, reaksi tubuh yang diberikan untuk cucu sangat tidak ramah.
Andorra yang berdiri dibelakang tubuh suaminya mengambil alih situasi.
"Grandmom kangen kamu," ujar Andorra memeluk tubuh cucunya erat.
Quen sedikit bingung, namun dia kembali memfokuskan diri dengan nenek dari pihak ibunya.
"Ayo masuk, jangan pedulikan jalang itu!" Ketus Elina yang muncul dari belakang sembari memasuki mansion.
Hati Quen mencelos mendengar nya.
"El, dia putri kamu tidak seharusnya kamu berbicara seperti itu!" Tegur grandmom Andorra menatap tidak suka putrinya.
"Apa yang di ucapkan putriku benar, perilaku nya sampah seperti jalang liar!" Sindir grandpa Richolas kemudian berlalu pergi.
Andorra menghela napas pelan, mengusap bahu cucunya untuk saling menguatkan sesama perempuan.
"Grandmom yakin kamu tidak seperti itu, cucu perempuan Jackson adalah orang baik."
Andorra membisikkan mantra positif untuk Quen. Supaya tubuhnya dapat mengontrol reaksi negatif dari orang sekitar.
"GRANDMOM, HOW ARE YOU!" teriak Chester berlari menghampiri nenek dari pihak ibunya.
"Ches!" Tegur sang ayah mendengar teriak an tersebut.
Mereka baru balik dari perusahaan, karena Chester rindu bertemu Tikus nya.
"Kebiasaan nggak pernah berubah," timpal Andorra terkekeh gemas kemudian memeluk cucu laki-lakinya itu.
"Mami kesini bareng siapa?" Tanya Albert menatap penasaran.
Tidak mungkin ibu mertua nya sendirian, apalagi diluar terparkir mobil milik Richolas.
Albert memandang dingin setelah menyadari itu mobil Richolas. Kemudian berjalan menuju putri bungsunya.
"Sama Elina dan papi, habis dari mana?" Ujar Andorra bertanya pada Chester karena Albert sudah sibuk dengan putrinya.
"Dari tempat Tikus, masak dikawinin sama daddy!" Adu Chester menatap ayahnya jengkel.
Albert menatap dalam mata putrinya, kemudian mengecup singkat kening Quen.
"Ishhh aku nggak papa," balas Quen ketika mendapat tatapan selidik dari ayahnya.
"Daddy belum nanya," cetus Albert makin curiga.
![](https://img.wattpad.com/cover/274882110-288-k387378.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Zee Antagonist [END]
Fantasía⚠️WARNING! TYPO BERTEBARAN.⚠️ Proses revisi sedang berjalan.‼️ Perjalanan Zee di tubuh Ensha. Manipulator selalu akan merangkap menjadi korban yang tidak mengetahui apapun. Mengelabuhi seperti pada koruptor yang haus dan naif. Cerita ini menggambark...