"Morning baby" Ballen menggeliat ketika Axon yang mengganggu tidurnya dengan kecupan kecil di bagian bahu polosnya yang hanya tertutup selimut tebal.
"Mhh stop Axon aku mengantuk" gumam Ballen membuat Axon berhenti mengecupi tubuh yang membuatnya selalu terbakar gairah. Axon meletakan kepala Ballen di dada polosnya dan menatap wajah gadis didepannya yang sepertinya kelelahan akibat percintaan mereka setelah pulang dari restaurant.
Ah gadis ini sungguh manis ketika tidur dan menjadi cerewet ketika bangun. Mengingat kata gadis bukan kah dia sudah memperawaninya? Harusnya ia menyebut wanita tapi Axon lebih suka jika ia disebut gadis. Jadi biarlah sesukanya menyebut Ballen apapun.
Ia terkekeh karena Ballen terus mencari kenyamanan di dadanya. Perlahan mengelus surai rambut gadis ini. Menghirup aroma memabukan pada tubuh itu.
Ballen nyaman dengan posisi ini membuat ia semakin merapatkan tubuhnya dan kembali terlelap ke alam mimpi.
Siang harinya Ballen terbangun dengan tubuh yang lumayan sakit. Ia melihat sekeliling tidak ada siapapun. Mungkin dia sedang keluar batin Ballen acuh. Lalu mengambil kemeja Axon di lemari juga mengambil celana dalam yang ada di sana karena tak melihat pakaiannya di lantai .
Ballen keluar kamar dengan rambut yang cukup berantakan dan melihat Axon yang sedang memasak sesuatu di pantry. Ia berdiri di dekat meja makan sambil memakan anggur dengan satu tangan yang bertumpu pada meja. Sambil menatap Axon yang tengah memasak dengan menggunakan celana santai saja.
Shit melihat badan yang kekar dan berotot itu membuat Ballen tanpa sadar menggigit bibir bawahnya sambil merapatkan kakinya. Ia selalu menolak untuk tergoda tetapi tubuhnya selalu tak bisa melawan pesona Axon.
Menyadari ada yang memperhatikannya memasak Axon berbalik dan mendapat sepasang mata yang menatapnya tajam. Axon membawa teflon yang ia pegang mendekat kearah Ballen dan meletakan steak salmon yang ia buat ke piring di meja.
Cup
"Morning baby"
"Hey ini sudah siang"
"Anggap saja itu morning kiss" Ballen memutar bola mata jengah. Lalu Axon kembali melumat bibir Ballen yang dibalas sambil mengalungkan tangannya di leher Axon. Lelaki itu mengangkat Ballen agar duduk di meja yang membuat Ballen lebih tinggi sedikit dari Axon.
"Mhh" desah Ballen mendapat kecupan basah dilehernya.
"Shh cukup kau sudah memasak makanan" Axon tak menghiraukan ucapan tersebut malah membuka dua kancing kemeja yang digunakan Ballen.
"Kau menggodaku karena pakaian ini baby, dan sialnya kau hanya memakai celana dalam" geram Axon ketika tak mendapati bra yang Ballen gunakan lalu melihat kearah bawah dimana ia dapat melihat celana dalam Ballen yang tersingkap akibat ia yang berada di antara kaki yang mengangkang itu.
"P-pakaianku yang semalam hilang mhh" desahnya ketika payudaranya di remas.
"Ohh n-no Axon. J-jangan lagihhh" terlambat Axon sudah memasukan satu jarinya kedalam sana.
"Mhh Axon" Ballen hanya mampu mencengkram erat bahu kekar itu.
"Akh ohh" Axon menurunkan sedikit celana santainya yang menampilkan milik lelaki itu yang sudah tegang dan memasukan miliknya dengan cepat.
Axon semakin menghentak miliknya sesekali mengerang nikmat akibat remasan yang ia rasakan pada kejantanannya. Ia meremas payudara Ballen dari balik kemeja yang dipakainya.
"Ahh i'm coming"
Axon menghentak dengan keras bersamaan dengan mereka yang keluar bersamaan.
Cup
KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Girl[End]
Любовные романы21+ MENGANDUNG ADEGAN DEWASA&EROTIS!! "Sepertinya dia mengeras sayang" bisik Ballen menggigit bibir bawahnya menggoda menatap lelaki didepannya ------- Francisca Larayne Ballen menerima tantangan untuk menggoda salah satu lelaki di club , bukan kar...