Naughty Girl[End]

Naughty Girl 36 : Helpless

Part ini sudah pernah di publish tapi untuk memperhelas kalian bisa baca lart sebelumnya yang pernah hilang

~Naughty Girl~

Bagi wanita itu ia selalu berkata semua sudah biasa. Ia pernah mengalami hal seperti ini. Ia dapat bangkit kembali dan membalas perbuatan orang yang membuatnya seperti ini. Tapi entah kemana sosok wanita itu sekarang, ia malah terbaring lemah di peranjangan rumah sakit dengan kondisi kritis. Ballen terlihat dengan kondisi yang buruk. Luka-luka, lebam, dan bekas tembakan yang terkena bagian tubuhnya itu semua sudah di tutup dengan perban. Mungkin jika orang tau mereka tidak akan kuat melihatnya apa lagi Ballen yang merasakannya sendiri.

Ayah dari Ballen yang mendengar itu begitu terkejut karena baru kali ini putrinya mengalami hal seperti ini. Tapi semua orang tidak tau kapan orang memiliki titik lemahnya sendiri.

"bagaimana kondisi putriku?"

"maaf belum ada signifikan maju yang berubah . Kondisi nona malah terlihat menurun hal itu yang membuag nona tidak bisa melewati masa kritis nya. Kemungkinan jika lama kelamaan tidak ada kemajuan. Nona dinyatakan koma"

"ada satu hal yang harus saya sampaikan. Tapi ini hanya opini saya, karena saat nona masih sadar ia terus menggumamkan nama seseorang. Dari hasil pemeriksasn kami, kemungkinan besar nona akan sedikit terkena guncangan mental"

Deg

Jantung Alanzo seakan tertiban batu besar. Apa dosa yang ia lakukan ketika masih muda tuhan.

"kita hanya perlu berdoa agar nona bisa segera melewati masa kritisnya. Hanya doa yang bisa kita lakukan saat ini. Saya permisi"

~Naughty Girl~

Hari berlalu, Alanzo selalu memantau keadaan putrinya yang tidak menunjukan kemajuan apapun. Ia terlihag sedikit lebih kurus karena terlalu banyak memikirkan putrinya. Ia   berjanji kepada tuhan untuk tidak berbuat jahat jika anaknya bangun dari masa kritis. Mungkin ini juga dosa Alanzo yang selalu menindas orang-orang hingga anaknya yang terkena dampaknya. Ia bahkan selalu pergi kegereja untuk memohon agar anaknya segera bangun dan pulih kembali.

"dad aku membawakanmu makanan,lebih baik kau segera memakannya atau ini akan dingin dan tidak enak dimakan" seseorang baru saja membuka pintu ruangan dimana Ballen dirawat dan meletakannya di meja depan pria itu.

"aku akan memakannya nanti"

Pria itu menghela napas.

Selalu seperti itu jika dia menawarkan makanan.

"bagaimana jika kau sakit. Itu malah membuat keadaan bertambah buruk. Dengan beginipun semua tidak dapat berubah dengan cepat"

"Lucas, kau terlalu ku didik keras hingga kau begitu keras kepala. She's my daugher, bagaimana bisa aku tidak memikirkan keadaan putriku yang bahkan kita tidak tau kapan dia bangun. Demi tuhan aku sudah berusaha menjadi lebih baik. Aku sudah berkata kepada Tuhan aku akan berhenti menjadi orang jahat dan membubarkan kelompokku jika anak ku bangun nanti. Tapi sekarang dia belum juga bangjn" Alanzo meneteskan air matanya.

"dia putriku. Aku mencintainya. Aku sudah banyak memiliki kesalahan padanya dan aku ingin menebus itu semua ketika dia bangun nanti. Dia selalu meminta kasih sayang dari ku sejak dulu tapi aku malah mengabaikan ucapan nya . Tuhan aku begitu buruk untuk di panggil sebagai ayah" ucap Alanzo menengadahkan kepalanya dan menutup matanga.

"dad"

"aku tau apa yang kau lakukan pada mereka Lucas. Aku tau dan aku sungguh kecewa kepadamu. Jika saja kau berpikir panjang pasti semua ini tidak akan terjadi. Pasti Ballen akan membencimu jika dia tau siapa yang melakukan itu. Apalagi jika dia mengetahui kondisi pria itu" Lucas terdiam. Ia memijit keningnya.