"Hey hey jangan nangis,aku gak bisa ngeliat kamu nangis kaya gini" ucap Axon berpindah duduk di samping Ballen dan merengkuh tubuh gadis itu.
"Kamu gak perlu khawatir. Kamu bisa cerita apa pun ke aku ketika kamu butuh seseorang. Kamu bisa minta aku menjadi sandaran dan kamu bisa menganggap aku selalu ada di sampingmu dalam hal apapun" bisik nya
~Naughty Girl~
Klik
"Heh ini serius apartment lo? Atau jangan-jangan lo maling kunci Apartment orang" ucap Ballen memincing curiga.
"Teralu kampungan kalau gue nyuri apartment orang sedangkan gue bisa beli satu apart ini" Ballen mencibir kesal lalu masuk kedalam apartment milik Axon karena setelah mereka makan di restaurant Axon mengajaknya jalan hingga sore dan memaksa untuk mampir ke apartment nya lalu berkata bahwa ia ingin menunjukan sesuatu.
"Cepet apa yang mau lo tunjukin" Axon diam sambil mengunci pintu apartment nya asal. Firasat Ballen sudah mulai tak enak ketika Axon mendekati nya dan berakhir ia yang terhimpit dinding dan tubuh besar Axon.
"L-lepasih gue mau apa lo!!" Bentaknya . Axon menahan kedua tangan milik Ballen lalu menyatukan di atas kepalanya.
"Kamu tau aku baru pertama kali rasain perubahan besar di tubuh aku ketika dekat kamu" Ballen meneguk ludahnya ketika mendengar suara serak Axon. Ia bukan gadis polos yang tak mengerti ucapan tersebut.
"Tapi—"
"Shh, kamu gak tau seberapa besarnya diriku agar gak berbuat lebih. Tapi... aku gak bisa menahannya" ucap Axon menatap mata biru milik gadis tersebut yang kini menatapnya gugup.
"Kamu tau maksud aku kan baby, bahkan melihatmu seperti ini dia sudah meronta-ronta" serak Axon.
"G-gue...g-gue gak mphhh" Axon melumat bibir Ballen dengan lembut dan penuh gairah. Dia meletakan tangan gadis itu di lehernya dan Axon semakin memperdalam ciuman panas itu. Tubuh Ballen menerima hal tersebut, ia kini ikut membalas ciuman dengan gairah yang mulai datang. Mereka berdua saling menggulum dan bertukar saliva dengan panas.
Axon menggendong Ballen yang kini melingkarkan kedua kakinya di pinggang Axon. Ia meletakan tubuh gadis tersebut di ranjang kamar apartment nya tanpa melepas tautan. Bibir Axon mulai menyecap leher jenjang milik gadis itu yang kini dilanda kabut gairah.
"Ahh Axon" tanpa sadar ia meremas rambut itu lagi karena menikmati permainan panas dari orang di atasnya.
Axon mulai membuka kancing seragam yang berukuran pas di tubuh Ballen dan terakhir ia membuka bra milik Ballen."Ahh shhhhh mhh" Ballen bergerak seperti cacing kepanasan ketika Axon yang menggulum puncak payudaranya.
Jari tangan Axon mulai membuka rok milik Ballen menyisakan celana dalam yang gadis itu gunakan.
"Uhhh Axon" Ballen menatap sayu orang yang kini bermain di bawah sana.
"Dia sudah basah sayang" bisik Axon serak lalu ia menjilat milik Ballen dengan lidahnya dan jari yang memainkan clitoris milik gadis itu.
"Ahh ohhh Axonhh" desah Ballen menekan kepala Axon agar memperdalam lumatan pada kewanitaannya.
"Ahh mhh k-khau membuatku g-gilahh" racau Ballen sedangkan Axon asik menjilati kewanitaan Ballen yang terlihat merah.
"Axon aku ingin keluarhh"
"Keluarlah baby, beri aku yang banyak" bisik Axon memasukan lidahnya semakin dalam di liang basah milik Ballen.
"Ahhhhhh" desahnya panjang ketika pelepasan tersebut datang. Axon menjilat habis cairan tersebut , Ballen mengatur napasnya selepas ia orgasme tetapi ia kembali terpekik ketika kedua jari Axon masuk kembali di kewanitaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Girl[End]
Romansa21+ MENGANDUNG ADEGAN DEWASA&EROTIS!! "Sepertinya dia mengeras sayang" bisik Ballen menggigit bibir bawahnya menggoda menatap lelaki didepannya ------- Francisca Larayne Ballen menerima tantangan untuk menggoda salah satu lelaki di club , bukan kar...