Warning: +
Kembali dan kembali lagi, suara yang memekak telinga, dentuman keras tersebut membuat orang orang bergoyang , melenggak lenggok kan pinggulnya menerima segala sentuhan yang di beri di sekitar tubuh.
Ting
"Give me one again!" Teriak Ballen setelah coktail yang baru ia teguk tandas . Ia menyodorkan gelasnya ke bartander dan kembali ke dance floor. Ia menggoyangkan tubuhnya dan tentunya itu membuat beberapa pria datang menghampirinya namun Ballen tolak dan marah bahkan hampir memukul pria kurang ajar itu.
"Badebah sialan!" Teriak Ballen ketika pria itu pergi.
Kemudian Ballen meminum kembali dan meletakan gelas itu di meja. Oh ternyata rasa pening itu mulai muncul ketika ia sudah meminum beberapa gelas. Ballen bergoyang ia butuh melepas penatnya. Ia membutuhkan kebebasan malam ini. Melupakan segala rasa kesal, penyesalan dan rasa kecewa pada dirinya sendiri.
"Arghhh WHY WHYY??!! Kenapa harus aku yang merasakan ini!!" Raung Ballen kemudian mengambil gelas wine yang kini di berikan bartender. Ia berjalan keluar menuju dance floor karena merasa tidak tertarik. Terus berjalan sambil meminum winenya. Kemudian ia menjatuhkan gelas itu menimbulkan sedikit kekacauan namun tak ada yang peduli.
"Haha kenapa hidupku terlalu retak seperti kaca yang menjadi serpihan ini" ucap Ballen kemudian mengambil serpihan pecahan kaca tersebut.
"Maybe hurting my self gonna emm" Ballen menggoreskan sedikit ke pergelangan tangannya hingga mengeluarkan darah. Tiba tiba ada orang yang tak sengaja menyenggolnya hampir terjatuh membuat Ballen langsung berdiri.
"What the fuck! Hey bitch gunakan mata mu ketika berjalan? Kamu mengganggu kesenanganku" ucap Ballen menarik bahu seorang wanita yang tadi ingin mengabaikan dirinya.
"Cih dari pada meladeni mu aku lebih baik meladeni pria berduit tebal!" Teriaknya yang ikut kesal. Ballen pun langsung menjambak rambut wanita itu yang di balas balik.
"Dasar jalang tidak tau diri, murahan sekali dirimu hah? Apa lagi kamu sangat berani melawanku , kau ingin aku menjadi malaikat maut mu hah" sepertinya wanita itu ke walahan akibat serangan dari Ballen.
Plak
"Ini akibat dari dirimu yang tidak tau diri menyenggolku" emosional akibat dirinya yangvjuga di pengaruhi alkohol membuat Ballen menampar wanita itu dengan keras hingga sudut bibir wanita itu berdarah.
Ia mencengkram dagu wanita itu yang kini sedikit ketakutan. Ballen berbisik "don't play with killer queen hah, or i'm gonne be your queen of dead" kemudian Ballen mengempaskan dagu itu dengan kasar dan kembali menuju tempat duduk bar yang telah di sediakan.
Bartender yang tadi memberinya minum kemudian mendatanginya.
"Vodka please" kemudian Ballen menelungkupkan wajahnya di meja Bar.
"Nona? Apa anda benar-benar memiliki masalah serius? Seumur umur saya bekerja disini saya baru menemukan konsumen seperti anda, dan apalagi tadi saya melihat anda yang menggoreskan tangan anda, apa masalah anda benar rumit?" Baru kali ini bartender itu terlihat penasaram dengan orang di depannya. Ia memberi satu gelas vodka kepada Ballen yang masih menelungkupkan wajahnya.
"You don't know how big this problem hah, so shut your fucking mouth okay" Ballen meminum vodkanya tandas dan kali ini dia benar-benar mabuk dan meracau.
"Jika saja bisa mengulang kembali aku tidak ingin hidup di keluarga itu, aku tidak ingin mengenal Axon, aku tidak ingin terlibat dalam pembunuhan itu, jika saja argh.." ia melempar gelas itu ke arah lantai membanting dengan ketas membuat beberapa atensi melihat ke arahnya namun tidak peduli .
KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Girl[End]
Romansa21+ MENGANDUNG ADEGAN DEWASA&EROTIS!! "Sepertinya dia mengeras sayang" bisik Ballen menggigit bibir bawahnya menggoda menatap lelaki didepannya ------- Francisca Larayne Ballen menerima tantangan untuk menggoda salah satu lelaki di club , bukan kar...