Axon berada di apartment nya. Ia butuh menenangkan pikirannya karena apa yang telah terjadi. Axon memijat pelipisnya ketika mengingat orang yang ia jaga ternyata seorang pembunuh. Buah memang tak jatuh dari pohonnya batin Axon memejamkan matanya . Bagaimana bisa Ballen tidak memberi tahu dirinya bahwa Alanzo terlibat dalam kasus pembunuhan ibunya dan yang membunuh Ibunya pun Alanzo melihat rekaman dari video itu.
Axon meneguk bir di botol dengan kasar lalu membuka laptopnya. Ia perlu memastikan bahwa rekaman itu tidaklah sebuah rekayasa. Ternyata yang di beri ibu tirinya itu benar. Itu adalah rekaman asli.
Prang
Mata Axon semakin menajam, ia mengepalkan tangannya begitu kuat.
"Kenapa kamu tidak memberi tahu aku Ballen"
"Kau dan ayahmu akan mendapat balasannya" desis Axon.
"Bagaimana?"
"Nona Ballen terkena tembakan yang membuat kondisinya cukup buruk. Nona Ballen sebelumnya juga terkena tembakan . Hasil yang terakhir saya dapat nona Ballen dalam kondisi kritis"
"Siapa pelakunya?" Pria itu menatap anak buahnya dingin.
"Faustino Daxon, anak dari target tuan Alanzo" bibirnya tersungging miring.
"Apa saat itu semua sudah bubar? Apa tidak ada satupun orang yang mendengar percakapan itu selain keluarga mereka"
"Hanya adik anda dan sahabatnya saja. Tuan Alanzo sudah menyekap mereka beserta keluarga Limeraz"
"Velina menyebarkan video dimana tuan Alanzo ada pada tempat kejadian kasus pembunuhan ibu Faustino atau almarhum Istri Frankus. Faustino marah kepada nona Ballen dan membuat kondisi nona seperti ini" ia tersenyum, menatap keluar jendela.
"Hancurkan perusahaannya tanpa tersisa"
"Siap tuan" anak buahnya pergi dari sana. Tak lama ada seseorang yang datang membuka pintu.
"Lucas apa kamu sudah mendengarnya?" Lucas gak perlu berbalik badan, ia tahu bahwa itu adalah sahabatnya.
"Ya tadi tangan kananku menjelaskannya. Apa kau kesana tadi?" Ia menghidupkan sebatang rokok dan menatap sahabatnya yang tengah duduk di sofa.
"Ya, disana sangat gila. Aku tidak menyangka bahwa Velina akan membongkar video itu. Aku pun tidak tau dari mana dia dapat karena kita pernah melacaknya dan video itu diretas"
"Dan sialnya aku masih tidak menyangka jika anak dari Frankus menembak adikmu karena video itu, ku akui dia memang cukup teliti ketika melihat video itu dan menyadari bahwa gelang yang di pakai sama dengan gelang yang ayahmu pakai saat itu. Aku juga heran kenapa Francisca menggunakan gelang itu, itu hanya digunakan saat acara khusus saja kan?" Lucas hanya mengangguk.
"Bagaimana rencana mu selanjutnya?" Lanjutnya.
"Aku akan menghancurkan Faustino Daxon itu . Dia harus membayar semua yang adik ku alami"
"Aku yakin pasti Francisca kuat, ketika dia bangun kau harus mengajarinya tentang pekerjaanmu" bibir Lucas menunjukan senyum smirk.
"Ide bagus Mark"
Axon terus fokus pada laptopnya, dia harus menyusun rencana selanjutnya yang akan ia gunakan nanti.
"Sial kenapa informasinya sulit di jangkau, pasti ada seseorang yang lebih dulu mengetahui informasi ini" kesal Axon terus meretas informasi yang belum didapatnya.
Drtt..drtt
"Ada apa?" Axon masih fokus pada laptopnya sebelum dirinya menegang.
"Apa!! Aku akan kesana" Axon segera berdiri, ia berjalan menuju parkiran dan menuju ke perusahaannya. Ahh sial!! Axon mengacak rambutnya frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Girl[End]
Romance21+ MENGANDUNG ADEGAN DEWASA&EROTIS!! "Sepertinya dia mengeras sayang" bisik Ballen menggigit bibir bawahnya menggoda menatap lelaki didepannya ------- Francisca Larayne Ballen menerima tantangan untuk menggoda salah satu lelaki di club , bukan kar...