Matanya perlahan lahan terbuka menyesuaikan remang-remang cahaya yang memasuki penglihatannya. Tangan dan kaki nya yang terasa begitu kaku untuk di gerakkan bahkan untuk menoleh pun ia tak mampu untuk melakukan hal itu.
Cklek
Pintu ruangan terbuka menampilkan sosok lelaki yang berpakaian casual sambil membawa buket bunga lalu menatap kaget karena sang wanita yang kini terbaring dengan alat penopang kehidupan membuka matanya.
"Darl i'm so happy, you finally wake up, i'm gonna call doctor" ia hanya diam tak mengerti apa yang terjadi tak lama dokter memeriksa keadaannya.
"Nona Ballen masih dalam keadaan lemah, tapi jangan dikhawatirkan karena nona hanya butuh lebih banyak asupan gizi yang sehat dan karena koma yang berkepanjangan harus membuat nona Ballen rutin untuk kontrol karena saraf-saraf nona yang masih belum dapat bekerja normal. Untuk hari ini nona bisa diminumkan obat setelah makan siang" setelah itu dokter itu pamit atas perintah orang itu.
"A-air" seakan tersadar lelaki itu lalu memberikan air untuk Ballen dan menaikan bed ranjangnya untuk bersandar.
"What's wrong with me" suara Ballen teramat kecil karena ia sendiri yang tak memiliki tenaga sama sekali untuk berbicara namun lelaki itu paham apa yang dikatakan Ballen.
"Kecelakaan satu bulan lalu membuat mu koma selama sebulan , namun aku sangat bersyukur karena kamu cepat bangun, i know you are strong" kemudian kilasan memori tentang masa lalu membuat Kepala Ballen pening dan terasa berputar, ia memegang kepalanya membuat orang di sampingnya menatap Ballen khawatir.
"Darl are you ok? Aku akan memanggil dokter lagi" Ballen menggeleng dan memberi isyarat bahwa ia baik-baik saja.
Ballen berusaha mengingat apa yang terjadi, kepalanya kemudian terasa sakit dan pusing ketika sedikit memori mulau muncul di kepalanya.
"Bagaimana kami bisa disini bukannya kamu Argh"
"Are you okay? I'm will calling doctor" ia memencat bel yang berada di samping brankar.
"Argh lucas ini sangat sakit, kepalaku terasa ingin pecah,help me.."lirih Ballen meremas kepalanya sendiri.
Saat itu dokter langsung masuk beserta perawat yang membawa alat alat untuk memeriksa keadaan Ballen.
"Hey relax, jangan berusaha mengingat apapun yang kamu pikirkan sekarang okay?" Ballen menggeleng ia tidak bisa menahan rasa sakit dikepalanya semua memori muncul secara beruntun ketika ia mendatangi sebuah gang, bertemu dengan axon hingga ia balik ke apartement mengemasi barangnya karena Axon yang memanfaatkannya.
Cklek
Pintu terbuka Ballen menatap wajah orang itu sebelum Ballen kembali meremas kepalanya dan berteriak kencang.
"Don't touch me!! Don't touch me!!" Sentuhan dari dokter yang ingin menyuntikan sebuah obat membuat Ballen mengira bahwa orang itu adalah orang yang baru saja datang dari arah pintu.
"Allen it's me Axon" ucap orang itu membuat Ballen semakin menggila.
"Arghh You're devil, you ruined my life!! Go away!! Don't kill me please !! Don't kill my family!! Lucas he want to kill us!!" Teriak Ballen membuat Lucas menatap Ballen sulit di artikan kemudian dokter berhasil menyuntikan obat penenang .
"he wants to destroy us Lucas, d-don't believe him, don't believe everyone,safe me please" lirih Ballen sebelum memejamkan mata kembali.
Lucas dan Axon mendekat ke arah Ballen yang memejamkan matanya. Axon memijat keningnya "Sepertinya dia melihat pesan yang berada di ponselku saat itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Girl[End]
Romance21+ MENGANDUNG ADEGAN DEWASA&EROTIS!! "Sepertinya dia mengeras sayang" bisik Ballen menggigit bibir bawahnya menggoda menatap lelaki didepannya ------- Francisca Larayne Ballen menerima tantangan untuk menggoda salah satu lelaki di club , bukan kar...