Naughty Girl 22 : Alanzo Plan

6.1K 117 0
                                    

Hari pertunangan itu tiba. Semua yang bersangkutan dengan diri Axon di undang ke acaranya. Termasuk Ballen, kekasihnya sendiri. Entah apa yang akan Axon lakukan nanti. Memang menerima perempuan itu atau membatalkan pertunangan itu demi Ballen.

Ballen gelisah, bukan karena Axon yang akan bertunangan dengan perempuan itu, karena dia percaya bahwa Axon bisa mengatasinya. Tapi dia gelisah karena pembicaraan nya dan dad nya saat itu. Ia takut jika Axon membencinya karena ayahnya yang akan menyerang keluarga mereka.

"Sayang?" Alanzo menghampiri anaknya yang sedang bercermin.

"Yes dad?"

"Apa kau ingin pergi kesana? Apa kau yakin? Aku dengar kau memiliki luka saat itu"

"Aku akan kesana, aku yakin jika dia bisa mengatasinya dan tak perlu khawatir ini hanya luka kecil"

"Baiklah dari sana kamu bisa melihat sampai dimana dia menerimamu. Mungkin disana nanti ibu tiri Axon akan beraksi. Kau juga akan tau adik tiri Axon mungkin kau akan sedikit terkejut"

"Apa maksudmu?"

"Kau akan mengetahuinya nanti" ucap Alanzo mengelus puncak rambut Ballen.

"Dad please jangan lakukan hal buruk disana. Kuharap kau mengikuti kemauanku" Alanzo tersenyum dan mengangguk.

"Aku akan lakukan demi dirimu" Ballen memeluk Alanzo. Ia lega ketika ayahnya mengikuti kemauannya.

"Baiklah dad pergi, dad tidak ingin sahabatmu lebih dulu tau jika dad menemui anaknya"  sebelum Alanzo pergi dia sempat berbicara lagi membuat Ballen mengernyit tapi ia mengangguk saja.

"Dad akan memberitahu mu dan mempertemukanmu kepada seseorang setelah acara itu selesai"

~Naughty Girl~

Acara pertunangan itu sangat ramai. Banyak orang yang turu hadir termasuk Ballen dan kedua sahabatnya yang di undang ke acara itu.

"Ballen you ok? Kamu tidak perlu sedih kami ada bersamamu dan aku akan memukul wajahnya jika ia terlihat" ucap Grace.

"Yep i'm ok, hanya saja sedang memikirkan sesuatu. Ah sepertinya kue itu enak aku ingin mengambilnya dulu bye" tidak ingin banya ditanya Ballen menuju meja dimana banyak makanan berada, ia memilih pergi dari pada di tanya lebih jauh.

Bruk

"Awh"

"Sorry" Untungnya pria itu lebih dahulu menangkap pinggang Ballen yang kini menutup matanya dan ia kembali membuka mata, melihat orang di depannya lalu membulatkan matanya tak percaya.

"Kau pria it mphh" pria itu membekap mulut Ballen dengan tangannya.

"Bisakah kau menjaga kelakuanmu di depan orang. Bersyukur kau tidak mencium lantai" ucap orang itu melepas tangannya yang berada di pinggang Ballen yang sudah berdiri tegak.

"Hm" ucap Ballen cuek pergi dari sana tapi di cegah pria itu.

"Hey kau tidak tau berterima kasih"

"Ya aku minta maaf" malas Ballen menepis tangan pria itu.

"Apa yang kau lakukan disini?"

"Menjadi tukang pengantar makanan" pria itu mendengus.

"Aku serius"

"Kau pikir aku disini untuk mengantar makanan? Tentu aku di undang bodoh" kesal Ballen.

"Haha, aku hanya ingin berbicara lebih lama padamu. Apa kau tidak ke club? Kurasa kau lebih senang di club. Ah satu lagi kau sangat tidak berperi kemanusiaan ketika menendangku begitu saja"Ballen tersenyum miring.

Naughty Girl[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang