"Ahh yes fuck"
"Ohh harder Axon i'm out mhh"
"Together"
"Ahhhh" desahan panjang mereka mengakhiri percintaan mereka yang baru selesai tengah malam. Badan Ballen benar benar terasa remuk akibat Axon yang menggempurnya tanpa henti.
Kini mereka tengah berbaring berhadapan dengan dibungkus selimut tebal. Axon mengusap pipi Ballen lembut yang menikmati usapan pria itu.
"I love you" ungkap Axon.
"Me too" Axon tersenyum mendengar ungkapan mereka yang saling membalas satu sama lain ketika selesai bercinta.
"Wait for a second" ujar Axon mengambil sesuatu di nakas dan memberikan kepada Ballen.
"Marry me?"
"Axon.. ini" Ballen menatap tak percaya, bukan karena ia akan di lamar tapi ia tak menyangka bahwa Axon akan melamarnya selepas mereka bercinta.
"Will you marry me? I hope you say yes" ujar Axon dengan wajah berbinar masih memegang cincin di kotak itu.
"Sorry Axon i can't" tiba-tiba wajah pria itu menjadi suram.
"Sampai kapan kamu akan menolak lamaranku Ballen, i need certainty"
"Axon you know i have problem about.."
"Yeah i know what's your problem before, i know the problem occured cause of my fault" Ballen yang mendengar itu duduk dan bersandar di kepala ranjang.
"Axon jika maksudmu menerima bercinta hari ini untuk berusaha melamarku aku pasti akan menolaknya" mendengar itu Axon ikut duduk.
"Ballen what are you talking about? Aku tidak ada berpikiran seperti itu alrigh? Kamu tau sendiri kan aku tidak bisa mengendalikan nafsuku ketika kamu yang tadi tiba-tiba memakai pakaian seperti itu. Dan untuk lamaran kamu pasti tau kan kalau aku selalu berusaha melamarmu tapi kamu tolak karena alasan masalalu, aku mengerti itu Ballen. Tapi untuk pikiranmu yang berkata bahwa bercinta kali ini untuk maksud itu semua adalah salah besar ok? Aku melakukannya tanpa alasan, aku melakukannya karena kita dama sama ingin dan kamu tau kalau aku mencintaimu" ujar Axon kemudian turun dari ranjang dan memasang boxer serta pakaiannya lagi.
"Tidurlah aku akan menyelesaikan beberapa pekerjaan" ujar Axon kemudian menutup pintu kamar Ballen yang kini sedang merenung, ia menatap diam arah pintu tersebut. Apa yang sebenarnya terjadi padaku? Padahal ia sendri yang menggoda Axon kan?.
~Naughty Girl~
Keesokan harinya Ballen terbangun pada pukul 8 pagi, ia memunguti pakaiannya dan memakainya lalu keluar dari kamar. Ballen berjalan menuju dapur dan sudah disuguhkan sarapan dan segelas susu. Ballen mengambil sticker note yang bertuliskan kalimat Axon.
Aku akan ada meeting pagi ini, jadi aku hanya sempat membuatkanku sarapan ini, semoga kamu menyukainya.
Ballen memakan omellet yang dibuat Axon. Ia masih memikirkan perkataan yang menurutnya kemaren salah ia ucapkan.
Ballen mengambil ponselnya dan menelpon grace. "Halo"
"Bisakah kita bertemu aku ingin berbincang denganmu"
Jam 12 siang Ballen dan Grace bertemu di cafe milik suami Grace mereka berbincang masalah karir dan sekarang Ballen membicarakan tentang kejadian semalam, dan perkataannya kemaren kepada Axon.
"Oh my God Ballen, kamu disini salah you know? How can you said that Axon want to sex with you because he want to marry you huh? Itu sangat salah menurutku, and i think you need say apollogize to him"
KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Girl[End]
רומנטיקה21+ MENGANDUNG ADEGAN DEWASA&EROTIS!! "Sepertinya dia mengeras sayang" bisik Ballen menggigit bibir bawahnya menggoda menatap lelaki didepannya ------- Francisca Larayne Ballen menerima tantangan untuk menggoda salah satu lelaki di club , bukan kar...