Naughty Girl[End]

Naughty Girl 21 : About Mom

Ballen menatap surat itu dan menghela napas gusar. Ia bingung bagaimana menyelesaikan masalah ini. Ia tidak tau apa yang terjadi pada ayahnya yang dendam terhadap keluarga Axon.

Ia melihat foto yang berada di genggamannya dan membalik menemukan tulisan seseorang.

'Jessica M & Alanzo R.E'

Ia kenal betul salah satu nama dari tulisan di balik foto itu. Alanzo. Itu adalah nama Ayahnya. Yang membuat dirinya bingung apa sangkut paut ayahnya dengan wanita ini. Ia melihat sebuah surat yang ragu untuk dirinya baca tapi rasa penasarannya lebih besar dari pada rasa ragunya. Pada akhirnya Ballen memutuskan untuk membuka surat itu.

'Dia pernah meninggalkanku tanpa pamit, membuat diriku hancur dan terjebak'

Ballen mengangkat alisnya bingung. Apa yang terjadi antara ayahnya dan wanita ini. Meski wajah ayahnya tak kelihatan karena membelakangi foto itu tapi ia kenal betul melihat tato di belakang leher itu sama persis dengan tato di belakang leher ayahnya.

Ting

Unknow Number
Jika kau ingin tahu dimana mom mu kita harus bertemu. Satu lagi ada suatu hal yang harus ku bicarakan padamu. See you
—————

What the hell!! Apa-apaan ini, siapa yang mengirim pesan itu dan membawa kata mom tang membuatnya penasaran. Tak lama kemudian orang itu mengirim Ballen pesan tempat dimana mereka akan bertemu.

Ballen memasukan foto itu kedalam tas nya dan mengambil kunci mobil menuju alamat tujuan.

Ballen duduk menunggu 20 menit dan orang yang memberinya pesan tidak ada disini. Apa dia menipuku batin Ballen kesal dan berdiri tapi sebuah suara membuat dirinya diam.

"Apa yang kau lakukan disini dad" ucap Ballen menatap tajam.

"I have send your message earlier, jangan pergi dad hanya ingin menjelaskannya semua" lagi-lagi Ballen mengumpat dan duduk di tempat kembali.

"Apa yang ingin kau pesan"

"To the point saja dad dan kau pasti tidak suka basa-basi" malas Ballen membuat dadnya terkekeh.

"Anak ku sangat tau apa yang ada di pikiranku, tapi untuk kali ini lebih baik kita makan siang dulu dan aku akan bicara setelahnya" karena tidak ingin berdebat Ballen akhirnya menyetujui.

Mereka memakan hidangan di restoran itu. Tidak terlalu ramai padahal makanan ini begitu lezat membuat dirinya ingin menambah. Aneh.

"Apa kamu ingin menambahnya?"

"Ah tentu jika boleh. Makanan ini sangat enak dad!!" Ballen kembali menikmati hidangan favoritnya.

"Kamu dari dulu sangat menyukai Paella, sama seperti mom mu. Bahkan dulu dad sangat tidak menyukai hidangan itu jika saja mom tidak memaksa dad"

"Really? Padahal ini sangat enak. Pasti kau menyesal tidak mencobanya dari dulu" ucap Ballen memakan sup lagi.

"Ya, bahkan sebelum mom mu tiada dia selalu membuatkan ku itu. Sayang sekali kamu masih berumur satu tahun saat itu padahal dad ingin sekali saat umurmu mulai beranjak lima tahun dad ingin kau merasakan masakannya. Tapi sayang dia pergi meninggalkan kita dan di umurmu yang delapan tahun kamu juga pergi meninggalkan dad ketika mengetahui apa yang dad lakukan"

Ballen berhenti memakan supnya dan menatap manik dadnya yang persis dengan miliknya.

"Aku meninggalkanmu karena kau tak pernah memberiku kasih sayang. Kau selalu pergi demi dunia gelapmu itu. Kau tau saat aku pentas menari disekolah, kau berjanji untuk datang. Aku bahkan sangat semangat bercerita ke temanku bahwa kau akan datang tapi berjam-jam aku menunggu dan kau tak datang saat itu" Ballen berusaha untuk tidak lemah di depan dadnya.