21

1.1K 190 35
                                    

"Lo tadi pada lihat nggak Kak Tayo main bola? Mana jersey yang doi pake itu tanggal lahir gue, apa jangan jangan dia naksir gue diem diem ya." Bintang kembali heboh setelah melihat Tayo bermain futsal dengan beberapa anak UKM MAPALA yang lain.

Sore ini Jesya sengaja mengajak teman teman satu sirkelnya untuk menemani dia menonton pertandingan futsal antara anak UKM MAPALA melawan anak UKM SENI, bukan menjadi rahasia kalau dua UKM ini emang sering tanding di luar jam kuliahan. Setelah kejadian Eca kemarin, Jesya full seharian ini menemani Eca bahkan tidak melepaskan cewek ini sedetik pun, bahkan ke kamar kecil saja Jesya ikut.

Cuma pas waktu ada kelas aja sih Eca bisa bebas dan setelahnya dia tiba tiba ditarik dan dipaksa untuk ikut menonton pertandingan ini.

"Emang tanggal lahir lo berapa Tang?" Tanya Juju yang males sebenarnya ada di sini kalau nggak karna disuap mau ditraktir Jesya dia mah lebih mending baca manga BL di rumah.

"Sembilan September, noh lihat jersey nya Kak Tayo nomer sembilan kan? Kata Jesya tadi jerseynya Jakarta nomer empat karna itu tanggal lahirnya Jesya dan Kak Tayo sembilan artinya apa? Iya dia naksir sama gue."

"Tapi bisa ajakan dia tanggal lahirnya sembilan juga."

"Nggak Ju, gue udah nyari tau soal Tara Yosandra dia itu lahirnya tanggal satu Juli jauh kali satu ke sembilan harus melewati delapan angka tapi kenapa dia milih angka sembilan coba," ujar Bintang berbinar.

Selama ini memang Bintang diam diam menyukai Tayo dan baru cerita ke anak anak ini bulan lalu. Bintang insecure karna katanya Tayo punya banyak mantan cantik salah satunya kating cantik yang dijuluki dewi kampus karna sangking cantiknya.

"Kali aja itu tanggal lahir mantannya," sahut Rosi.

"Mana mungkin gue juga udah nyari tau tanggal lahirnya Kak Gladys itu tanggal tiga," jawab Bintang.

"Kan masih satu itu mantannya kalau mantan mantan lainnya juga lahir tanggal tiga gimana? Digabung terus akhirnya jadi sembilan deh, nggak usah ngayal udah Tang balik ke realita aja," tutur Lilis mengingatkan Bintang untuk tidak halu terlalu jauh lagi.

Bintang mendengus, teman temannya ini emang nggak tau cara buat dia seneng. Gadis itu melengos memandang ke arah lapangan futsal di mana permainan bola masih berlangsung, Bintang seketika heboh ketika melihat Tayo menggiring bola dan memasukan ke gawang anak UKM Seni yang dijaga oleh Dimas.

"Emang goblok sih Dimas tuh padahal Kak Tayo nendangnya nggak keras keras banget," tutur Juju ikut mengomentari.

"Ciye diem diem ngeliatin mainnya Dimas ciyeee," goda Lilis menoel noel pipi Juju membuat gadis itu langsung menepis tangan Lilis dan mengumpat pelan.

Eca yang dari tadi diam terkekeh melihat teman temannya ini, di sampingnya ada Jesya yang sibuk menyoraki Jakarta dengan hebohnya.

"Lo nggak ikut sorak sorakan Ca?" Tanya Lilis.

Eca menoleh kemudian menggeleng, "nyorakin siapa juga nggak tau."

"Hooh sama, Bima segala enggak enak badan lagi gue kan nggak bisa tebar pesona teriak teriak kesana kemari."

"Kesempatan tuh Lis mumpung Bima nggak ada disini kamu cari cowok sana."

"Boleh juga tuh saran lo Ca." Lilis tersenyum sumringah kemudian mulai memandangi satu satu cowok yang lagi main futsal di lapangan, matanya menyipit dan kemudian menunjuk ke salah satu cowok ganteng bernomer punggung enam belas, "Ca..Eca, itu cowok nomer enam belas di depannya Jaka siapa namanya Ca? Pasti lo kenal kan," heboh Lilis sudah seperti menemukan harta karun.

Eca juga ikutan menyipit memandangi cowok yang ditunjuk Lilis, cowok itu berdiri tepat di depan Jaka yang berjaga di depan gawang dengan Dimas sebagai kipernya. Eca memang mengenal cowok itu tetapi dia lupa namanya karna dulu kerjaan Eca di UKM apa lagi kalau bukan bucinin Jaka sampai mampus, pokoknya dulu mah Eca ikutan masuk cuma pengen ngelihat Jaka doang.

Hello, Jaka! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang