"Bed mate itu apa?" Tanya Jesya kepada Rosi yang kebetulan sore ini mereka sedang berkumpul bersama, tentunya di kafe Nalu.
Juju yang baru saja balik dari kamar mandi melirik ke arah Jesya, "lo beneran nggak tau atau pura pura nggak tau?" Sahut Juju membuat Jesya menoleh dan mengangguk.
Rosi yang menjadi tokoh utama sore ini menghela napas setelah meminum alpukat kocok kesukaannya, dia memandang ke arah Jesya yang masih saja penasaran soal arti dari bed mate yang sempat Rosi singgung ini.
"Well, bisa dibilang kita temen but can fuck each other."
"LO UDAH GILA CI?! apa bedanya sama fwb coba." Jesya melotot tak percaya dengan hubungan yang sedang Rosi jalani saat ini, "lo kenapa mau aja sih? Sini anterin gue ke Juned mau gue tendang palanya."
"Kalem Jesya, kalem," ucap Eca menenangkan temannya ini. Jujur Eca sendiri juga kaget mendengar cerita Rosi barusan, padahal setau Eca, Rosi tidak mungkin mau dengan hubungan seperti ini.
Dan bagaimana jika nanti Mahesa sampai tau, membayangkan saja Eca ikutan sakit hati.
"Coba ceritain detailnya Ci, bukannya lo udah beberapa kali nolak Juned tapi kenapa tiba tiba jadi bed mate sih?" Tanya Bintang meminta penjelasan lebih.
Rosi menyempatkan untuk meminum alpukat kocoknya terlebih dahulu sebelum menceritakan bagaimana awal mula dirinya dengan Juned menjalin hubungan seperti saat ini.
Kelima temannya yang lain mendengar dengan seksama, mereka benar benar penasaran bagaimana bisa seseorang seperti Rosi mau menjalin hubungan tanpa status seperti itu. Lama Rosi bercerita, barulah teman temannya ini paham tapi Jesya masih saja tidak terima dengan keputusan Rosi.
"Kalau emang lo suka sama Juned kenapa nggak langsung pacaran aja sih? Kenapa harus pake embel embel bed mate?" Tanya Jesya tidak paham dengan jalan pikir Rosi. "Kita ini cewek Ci, kita berharga jangan mau dong dibuat mainan sama cowok."
"Gue ngerti Jes, tapi buat saat ini gue lagi nggak mood buat jalin suatu hubungan. Being relationship is boring, gue pengen nyoba hal baru."
"Ini gue nggak tau sih boleh tanya apa nggak," ucap Bintang kepada Rosi.
"Tanya aja," jawab Rosi enteng.
"Lo beneran cuma minum aja? Not having sex?" Tanya Bintang dengan suara sengaja dia pelankan.
Rosi mengerjap kemudian memandangi teman temannya ini. Kelihatan di wajah mereka raut penasaran yang membuat Rosi ingin tertawa detik ini juga.
"We're doin it for like dua kali? Lupa gue."
Eca yang mendengar itu tersedak ludahnya sendiri sampai terbatuk batuk. DUA KALI? Bagaimana bisa Rosi melakukan hal itu, bersama Juned.
"Lo berdua udah sinting sih gue kata. Makanya kalau mabok tuh jangan sama cowok, keblabasan kan lo," sahut Lilis yang daritadi bungkam kini ikutan bersuara, "eh tapi gue nggak berhak ngejudge lo sih Ci kita sama soalnya hehehe."
Jesya menggeleng gelengkan kepalanya,"kenapa dunia makin nggak beres begini sih," ucap Jesya.
"Emang lo sama Jakarta nggak pernah? Kalian udah pacaran lama loh padahal," sahut Rosi yang langsung mendapat balasan gelengan oleh Jesya.
"Meskipun kelakuan gue nggak banget tapi kalau soal itu gue paling anti ngelakuin sebelum menikah," jawab Jesya. "Jakarta juga udah gue kasih tau berkali kali, kalau emang dia nggak kuat ngebet banget pengen gituan gue suruh dia main sendiri aja sambil nonton bokep."
Bintang mengangguk angguk memberikan dua jempol ke arah Jesya, "setuju gue setuju. Kalau besok gue punya cowok prinsip gue sama kayak Jesya, not having sex before maried tapi kalau cowok gue nanti modelan kayak Gojo Satoru ya bisa dibicarakan lah," ucap Bintang berunjung ke hobinya yaitu ngehalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Jaka! [END]
FanfictionEca udah naksir sama Jaka sejak SMA, tapi Jaka nggak. Dulu Eca jelek, bau, gendut, jerawatan tapi sekarang Eca udah berubah jadi cewek cantik. Akankah perubahan Eca bisa membuat Jaka jatuh cinta.