Jaka : dimana?
Jaka : masih di kampus kan
Jaka : hello, Euchanaaaa
Eca : sorry sorry baru ngelerai Dimas sama Bintang gelut
Eca : iya masih kenapa?
Jaka : asik, ikutan gelut dong
Eca : sinting
Jaka : hehe
Jaka : Ca soal pizza kemarin, masih mau?
Eca : ya mau lah pake di tanya
Jaka : oke yuk
Eca : ayo kemana
Jaka : beli pizza
Eca : berdua?
Jaka : emang mau sama siapa lagi?
Eca : gatau
Jaka : lah kok gatau? Ya udah lo dimana gue jemput ke sana
Eca : poliklinik
Jaka : siapa yang sakit? Dimas?
Eca : ceweknya
Jaka : emang dia udah punya cewek ya?
Jaka : setahu gue belum ah
Eca : Juju
Jaka : oh, oke gue ke sana jangan kemana mana ya!
Eca : hm
"Dah lo sono keluar ngerusak pemandangan banget tau lo disini," ucap Bintang mendorong tubuh Dimas.
Dimas melawan membusungkan dada, "ya gue cuma mau nemenin Juju emang apa salahnya sih?! Lo cemburu ya Tang, bilang aja lo naksir gue kan?!!"
Yang pertengkaran yang bermula dari roti isi coklat itu berakhir merambah kemana mana. Jesya dengan Rosi saja tak kuat dan memilih pergi meninggalkan Eca yang masih terus berusaha melerai pertengkaran dua orang ini. Juju jangan ditanya dia lebih memilih tidur daripada harus mendengar pertengkaran Dimas dan Bintang.
"Gue naksir lo? Jungkir balik ini dunia Dimas," kata Bintang penuh penekanan, "lebih mending gue naksir sama kambing daripada sama lo, hush hush sono lo balik ke kandang buaya sama temen temen nggak jelas lo sana."
"Temen temen gue jelas ya Tang, cuma Megan aja yang transparan."
"Lo juga transparan kali gak ngaca?"
"Idih kok lo sewot gue ngatain Megan. Demen lo sama Megan?"
"Kok jadi Megan sih?"
"Lo yang mulai."
"Lo anjing."
"Heh, kasar."
"Mang napa hah?!"
Akhirnya Eca pun menyerah memilih untuk keluar. Seharusnya dia tadi mengikuti saran Rosi dan Jesya saja meninggalkan mereka berdua debat di dalam, menyesal Eca mencoba melerai dua orang itu.
Ketika Eca hendak duduk dia melihat Jaka berjalan ke arahnya sambil tersenyum dan melambaikan tangan, pemuda yang hari ini memakai pakaian serba hitam mulai dari topi sampai sepatu membuat Eca terkekeh melihatnya karna lucu aja. Jaka jadi mirip oppa oppa Korea kesukaan Ibu tante.
"Dimas masih di dalem?" Tanya Jaka.
Eca mengangguk, tidak jadi duduk karna Jaka sudah datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Jaka! [END]
Hayran KurguEca udah naksir sama Jaka sejak SMA, tapi Jaka nggak. Dulu Eca jelek, bau, gendut, jerawatan tapi sekarang Eca udah berubah jadi cewek cantik. Akankah perubahan Eca bisa membuat Jaka jatuh cinta.