🌻🌻🌻
Di jalan yang cukup ramai ada seorang pria paruh baya sedang mengayuh sepedanya, anaknya duduk dengan berpegangan pada pinggang sang ayah.
Dengan susah payah sang ayah mengayuh menyusuri jalan yang mulai menanjak. Hampir saja sepeda itu turun lagi karena ayuhannya kurang kuat.
Haechan yang melihat itupun berujar "Yak, jalan jangan kau halangi ahjushi itu untuk mengantar anaknya ke sekolah, lurus dan rata"
Dan jalan yang menanjak itu berubah menjadi jalanan yang datar, dan sepasang ayah dan anak itu melajukan sepeda tersebut tanpa kesusahan. Haechan tersenyum melihat semua itu.
Dirinya berbalik dan menyenderkan tubuhnya di kursi depan toko swalayan. Haechan menyeruput minuman yang dia beli tadi sebelum menyaksikan aksi perjuangan seorang ayah mengayuh sepeda.
Haechan memejamkan matanya karena kantuk tiba-tiba menyerangnya. Namun samar-samar dia mendengar suara Renjun yang menyuruhnya bangun.
Haechan sangat terkejut melihat dirinya bukan lagi di depan swalayan melainkan di taman dan dia lebih terkejut melihat Renjun yang sedang bersedekap dada.
"Bangun atau aku tidak akan menemuimu lagi." Ucap Renjun dengan ketus.
🌻🌻🌻
***
Haechan membuka matanya dan melihat Renjun yang menatap dia dengan tajam. Sekarang mereka berdua sedang berada di kamar Haechan.
"Sudah ku bilang TIDUR?!!" Ucap Renjun marah
"Maafkan aku Renjun, aku tidak sengaja.." Ucap Haechan merasa bersalah
"Kamu taukan jika kamu melakukan lucid dream kamu sama saja dengan terjaga, bahkan badanmu akan lebih lemas dibanding begadang Donghyuk.."
"Renjun maafkan aku, tapi aku benar-benar tidak bisa mengendalikannya.." Ucapnya menyesal
Haechan sering kali mengalami lucid dream setiap kali mengalaminya dia akan lemas sepanjang hari. Itu juga yang menyebabkan Haechan sering bangun terlambat dan juga sering terlewat tempat pemberhentian.
Renjun sudah tau hal itu sejak pertama kali bertemu, dia selalu berusaha untuk menghentikan Haechan. Renjun tidak ingin Haechan terlena akan mimpinya itu, karena seindah apapun mimpi Renjun tau itu hanyalah sebuah mimpi.
"Bagaimana kamu bisa kemari injun?" Tanya Haechan memutus hening.
"Karena aku khawatir padamu Donghyuk"
"Bisakah kamu memanggilku Haechan saja?? Jujur injun aku takut"
Haechan bukannya benci dipanggil dengan nama aslinya tapi dia hanya takut saja karena itu artinya Renjun benar-benar marah padanya. Dan Haechan tidak bisa berbuat apapun jika Renjun marah.
"Makanya nurut kalau jadi anak tuh!" Ucap Renjun tegas
"Iya uri Lonjwiin....." Haechan dengan nada aegyo.
Renjun yang mendengar itu langsung begidik geli dan itu berhasil membuat Renjun pergi dari kamarnya. Karena dia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya jika dia tetap bersama Haechan. Anak itu pasti akan melakukan skinship sesuatu yang tidak Renjun sukai.
***
Secara singkat lucid dream adalah keadaan dimana seseorang sadar mereka sedang bermimpi dan mereka bisa mengendalikan mimpi tersebut Lucid dream bisa dialami siapa saja. (Untuk jelasnya silahkan baca artikel tentang lucid dream)
Disini kalian akan diajak masuk dalam mimpi dari seorang Lee Haechan.
*Note jika keluar emot 🌻 artinya itu adalah mimpi Haechan, atau Haechan sedang mengalami lucid dream

KAMU SEDANG MEMBACA
A Dream ~ LEE HAECHAN
FanfictionAntara mimpi dan kenyataan.. Ada yang bilang mimpi itu hanyalah bunga tidur.. Apakah memang hanya sebuah bunga??? Bunga apa yang dimaksud?? Bukankah setiap bunga memiliki arti??