Antara mimpi dan kenyataan..
Ada yang bilang mimpi itu hanyalah bunga tidur..
Apakah memang hanya sebuah bunga???
Bunga apa yang dimaksud??
Bukankah setiap bunga memiliki arti??
Setelah menghabiskan waktu yang cukup menyenakan akhirnya dengan sedikit keberanian Haechan mulai membuka mulutnya dan bersiap mengajukan pertanyaan yang selama ini dia pendam.
"Renjun.." Panggil Haechan dengan berhati-hati.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kenapa kau ada di mimpiku?" Tanya Haechan.
"Ini bukan mimpi Haechan.."
"Maksudmu apa?"
Bingung. Jelas Haechan bingung, jika ini bukan mimpi lalu apa? Ini jelas bukan dunianya, apa ini adalah syurga?
"Ini adalah dunia Mark~hyung yang diciptakan khusus untuk dirimu."
"Aku masih belum paham Renjun"
Belum sempat Haechan mendengar balasan Renjun dirinya telah dipanggil oleh Mark.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hyung, jelas apa maksudnya ini adalah duniamu?"
"Ini adalah duniaku Haechan, kau dan Renjun hanya sedang singgah untuk beristirahat dari dunia kalian"
"Hyung.." Lirih Haechan
"Haechan dengarkan aku baik-baik. Semua masalah yang ada disekitarmu bukan semata-mata salahmu.
Masalah Hina, jika kau tidak melaporkan tindakan Hina pada Komite Sekolah saat itu kemungkinan dia akan melakukan pembunuhan dan akan di penjara. Tapi lihatlah sekarang Hina bisa berubah dan kini dia telah menjadi model yang berbakat.
Dan tentang aku, tanpa aku mengikuti perlombaan pun jika saatnya aku berpulang maka aku akan tetap berpulang dengan cara lain. Ini semua takdirku, bukan salahmu."
"Hyung.."
"Haechan, takdir seseorang yang telah digariskan oleh Tuhan pasti akan terjadi. Iya ataupun tanpa ada kehadiranmu pasti takdir itu akan terjadi. Jadi jangan salahkan dirimu atas kehadiranmu dalam masalah yang terjadi.
Pahami dulu sebelum menyalahkan seseorang ataupun menyalahkan dirimu sendiri."
"Sekarang kau kembali ke duniamu, ajak Renjun sahabatmu ini untuk kembali. Dia sudah terlalu lama singgah disini."
"Renjun" Lirih Haechan
"Haechan aku sudah menemukan Winwin~hyung, aku berniat akan kembali namun melihat kau terjebak dalam ilusimu membuatku tak sanggup meninggalkanmu sendiri.
Itu sebabnya aku ajak kau ke dunia Mark agar kau tidak terjebak pada ilusimu itu."
"Mianhe Renjun"
"Baru saja Mark~hyung menasehatimu, kenapa kau sudah lupa saja heh!" Geram Renjun
"Hehe mianhe.."
"Sekarang kau siap untuk kembali kan?" Tanya Renjun
Haechan tampak ragu untuk menjawab pertanyaan Renjun.
"Jika kau masih betah disini maka aku akan tetap disini. Kau ingat kan janji yang pernah aku ucapkan. Jika kau menyerah maka aku pun akan menye-"
"Tidak! Kau harus bertemu Winwin~hyung, ayo kita kembali!" Potong Haechan
"Baiklah ayo kita kembali, setelah itu mari kita jalani hidup ini bersama-sama."
"Memangnya bisa?" Tanya Haechan pesimis.
"Tentu!!" Yakin Renjun
Setelah percakapan yang lumayan panjang itu tanpa sadar Haechan dan Renjun terlelap dalam tidurnya.
🌻🌻🌻
Gimana ada yang udah bisa nebak Renjun itu siapa?
Udah dong masa belum sih...
Kalau belum nanti nanti chap selanjutnya ada penjelasnnya kok.. Satu chap lagi end..
~~~••~~~
Ahha sedih banget denger kabar Mark positiv..😭😭 padahal udah nungguin banget 7dreamis..😭😭😭