Hari ini sudah seminggu Haechan siuman, setelah menjalani fisioterapi kini Haechan meminta suster~noona mengantarnya ke taman. Dia juga tidak lupa memberitahu keluarganya bahwa dia akan keluar sebentar.
Di taman Haechan menikmati hembusan angin yang menyejukkan, dia benar-benar menikmati waktu sendiri setelah suster~noona disuruhnya pergi.
Dug!!
"Yah, bisakan kau ambilkan botol minum itu?"
Haechan tampak acuh tak acuh ketika ada botol minum yang menyentuh kakinya dan juga ada seseorang yang menyuruhnya mengambilkannya.
Jujur saja bukannya Haechan malas, tapi kakinya itu masih terasa lemas setelah selama satu bulan diistirahatkan sedangkan dia baru sekali menjalani fisioterapi.
"Aku malas, kakiku sakit!!" Teriak Haechan.
"Yah kaki ku juga sakit, aku belum bisa menggunakan kakiku"
Dengan setengah hati Haechan mengambil botol minum itu dan menyerahkan.
"Ini botol minummu"
Haechan sungguh jengkel ketika menyerahkan botol minum itu dengan susah payah malah dia tak mendapatkan kata terima kasih sedikit pun.
"Yah, bocah bukankah seharusnya kau berterima kasih?"
"Gomawo" Ucapnya dengan malas
"Kau menggunakan banmal? Bukankah itu tidak sopan!!" Jengkel Haechan menatap pria dihadapannya
"Kau pasien di ruang VVIP H02 kan? Kita seumuran!" Balasnya
"Bagaimana kau tau ruang rawatku?" Tanya Haechan dengan bingung.
Bocah yang terlihat lebih kecil darinya itu tau ruang rawatnya dan dia mengaku seumuran dengannya?
"Aku di H01, keluargamu sungguh berisik dan itu menggangguku" Balasnya santai
"Yah namanya juga sedang kumpul bersama, memang keluargamu tidak begitu saat berkunjung?" Balas Haechan
"Aniya, yang berkunjung hanya uri~hyung saja. Hmm ah ada teman hyung yang juga sesekali mengunjungiku." Balasnya dengan sendu
"Ah mianhe" Haechan merasa tidak enak.
"Oh ya, jika kau pasien H01 itu artinya kau adalah pasien yang koma selama 4 tahun itu?" Tanya Haechan penasaran
"Hmm.." Balasnya santai
"Maaf bukan maksud mengungkit, tapi kenapa kau bisa sampai koma selama itu. Aku yang koma selama sebulan aja badanku terasa remuk dan sekarang saja kakiku masih terasa lemas.''
Tidak ada balasan selama beberapa menit membuat Haechan merasa bersalah.
"Maafkan aku jika menyinggungmu"
"Aniya, aku hanya sedang berpikir gimana cara aku menjelaskannya."
"Memangnya kenapa?" Tanya Haechan dengan memiringkan kepala
Haechan terlihat imut dimatanya, dia terkekeh dan mulai membuka mulutnya menjelaskan yang telah terjadi padanya.
"Kalau menurut cerita, orang tuaku meninggal karena kecelakaan yang direncakan oleh bibi dan pamanku, mereka berusaha merebut harga kedua orang tuaku. Aku kabur ke Korea untuk mencari uri~hyung, tapi aku mengalami kecelakaan. Paman dan bibiku menculikku dan menyekapku disuatu tempat dan tak membiarkanku tersadar. Uri~hyung akhirnya menemukanku dalam kondisi koma. Dan baru seminggu ini aku siuman."
"Wah sungguh cerita seperti drama"
"Ya begitulah, lalu bagaimana kau bisa tidur selama sebulan ini?" Jawabnya acuh sebelum menanyakan alasan Haechan tertidur.
"Ah, eomma bilang aku tidur setelah meminum obat tidur" Jelas Haechan dengan terkekeh
"Memangnya berapa butir yang kau minum sampai kau bisa tidur selama itu?" Tanyanya
"Hmm 20 ani 30 mungkin" Santai Haechan
"Yak!! Itu namanya kau bunuh diri, pabo~ah" Jengkelnya
Haechan beringsut setelah tangan mungil itu melayangkan pukulannya ke paha Haechan
"Appo" merengut Haechan
Setelah hening beberapa saat Haechan tersadar bahwa dia belum mengenalkan dirinya.
"Ah, aku lupa. Kenalkan namaku Lee Donghyuk orang bisa memanggilku Haechan."
"Ah namaku Huang Renjun" Ucap pasien mungil itu
"Huang Ronjon?" Tanya Haechan
"Renjun, Lounjuin"
"Ronjon?"
Renjun menghempuskan napas jengah dan memutar bola malas.
"Injun, panggil saja Injun."
"Ah Huang Injun"
.
.
.Tak jauh dari mereka berdua ada yang tengah menatap dan memperhatikan interaksi mereka.
"Huft walau tengah tertidurpun ternyata Renjun masih memiliki teman" Ucap Winwin
"Aku senang Haechan akhirnya bisa bertemu Renjun di dunia nyatanya." Lirih Jaehyun
"Hyung, melihat mereka bisa tersenyum aku merasa bahagia." Lirih Chenle
~••~
Kalau masih bingung, aku jelasin sedikit.
Jadi selama ini yang berinteraksi dengan Haechan itu roh nya Renjun yang berkelana. Jadi kalau ada yang nanya Renjun nyata atau ga. Jawabannya "Separuh".
Dia nyata, keberadaannya ada dan tercatat di negara namun dunia tahu bahwa Renjun itu koma. Sosok yang ditemui Haechan tidak dapat ditemui oleh orang lain.Nanti di bonchap saya usahakan bakal dijelasin semua. Tapi ga bisa janji secepatnya soalnya, di real aku lagi banyak kerjaan.
Terima kasih buat yang sudah mau baca book aneh ini.🙏

KAMU SEDANG MEMBACA
A Dream ~ LEE HAECHAN
FanfictionAntara mimpi dan kenyataan.. Ada yang bilang mimpi itu hanyalah bunga tidur.. Apakah memang hanya sebuah bunga??? Bunga apa yang dimaksud?? Bukankah setiap bunga memiliki arti??