14

722 82 2
                                    

Kini di ruang kerja yang cukup luas Haechan tengah berhadapan dengan wanita tua nan elegan.

"Donghyuk~ssi sebelumnya terima kasih sudah membujuk cucuku"

"Saya hanya ingin menanyakan kenapa kau selalu mengembalikan bonus yang saya berikan?"

"Joesonghamnida bukan maksudku seperti itu. Aku hanya-

"Disini saya hanya ingin mengatakan terima kasih, saya memang yang memenuhi kebutuhan hidup Chenle cucuku tapi kaulah yang memberinya kehidupan" Potong sang nyonya dengan sedikit sendu

Terlihat jelas bahwa wanita itu merasa bersalah atas kejadian yang menimpa cucunya itu. Haechan hanya terdiam takut untuk menyela wanita dihadapannya.

"Cucuku menampilkan senyuman dan tangisannya hanya dihadapanmu, kau menjadi tempat bersandar bagi cucuku. Itulah alasan mengapa saya menambahkan upahmu sebagai tutor" Jelasnya

"Maafkan saya nyonya, bukan maksudku melebihi batas dengan mendekati Tuan muda Zhong saya hanya ingin menemaninya saja. Memang dengan statusku ini sangat tidak pantas menjadi teman cucu keluarga Zhong maaf saya" Ucap Haechan dengan sedikit bergetar

"Yang kupunya hanya harga diriku Nyonya, itu sebabnya saya mengembalikan uang bonus dari anda karena perasaanku pada Tuan Muda Zhong itu sangat tulus. Joesonghamnida, Joesonghamnida, Joesonghamnida" Lanjut Haechan

Ny. Besar Zhong tidak bisa menemukan kebohongan dari setiap kata-kata yang terlontar dari Haechan dan di manik kembar Haechan Ny. Zhong bisa melihat sebuah ketulusan yang nyata.

"Itulah yang membuat cucuku merasa nyaman berada didekatmu yang tak ada ikatan darah sedikitpun" Balas sang Nyonya dengan sedikit senyuman.

"Saya tak akan melukai harga dirimu atau keyakinanmu lagi jadi tolong beritahukan padaku tentang Chenle"

Melihat Haechan yang sedikit bingung dan seakan merasa bersalah Ny. Zhong pun berucap.

"Cukup garis besarnya saja, tak perlu kau ceritakan semuanya"

Haechanpun menjawab dengan sedikit hati-hati.

"Maafkan saya nyonya, yang dibutuhkan cucumu itu bukan seseorang yang dapat meningkatkan belajarnya, tapi dia butuh seorang teman untuk belajar akan arti kehidupan. Tuan muda sangat kesepian, dia merindukan kehidupan normal layaknya keluarga diluar sana. Sebuah rumah yang berisikan ayah, ibu, kakak atau adik dan jika memang ada maka asisten rumah tangga. Itulah yang diingikan Tuan muda"

Ny. Zhong hanya mengangguk mendengarkan penjelasan Haechan. Memang benar selama ini dia hanya memberi semua fasilitas yang ada untuk kebutuhan fisiknya tapi tidak kebutuhan batinnya.

Setelah perbincangan yang cukup panjang, Haechan berpamitan karena hari mulai sore. Ny. Zong menyuruh anak buahnya untuk mengantar Haechan sampai rumah.

"Lele, itulah panggilan yang sangat dia sukai dan dia juga sangat menyukai tomato egg nyonya"

Ucap Haechan diambang pintu sebelum benar-benar meninggalkan kediaman keluarga Zhong.

"Kamsahamnida Donghyuk~ssi" Lirih Ny. Zhong

Melihat Haechan yang sudah mulai meninggalkan kediamannya Ny. Zhong memanggil Tn. Jung dan Kepala pelayan Lim. Ny. Zhong ingin mengetahui apa saja yang dia lewatkan tentang Chenle dan Haechan tutor pribadinya.

Didalam cerita yang ia dengarkan ia menemukan fakta bahwa Chenle hampir setiap hari menemui Haechan hanya untuk sekedar makan siang atau membeli camilan, namun Haechan hanya memakan bekal yang dia bawa dari rumahnya.

Ny. Zhong tersenyum hangat dia tidak salah dalam memilih orang untuk merawat dan menjaga Chenle. Namun rasa bersalah kini bersarang dibenaknya, karena terlalu mengabaikan perasaan Chenle.

Makanan yang Chenle pernah bilang di bubble kalo pesen rasa kurang enak tp kalo masak sendiri enak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makanan yang Chenle pernah bilang di bubble kalo pesen rasa kurang enak tp kalo masak sendiri enak.

Maaf kalo banyak typo
Jangan lupa vote and coment ya..
Makasih yang udah mampir dan kasih votenya..

A Dream ~ LEE HAECHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang