Hohoho aku double up nih, otak aku lagi ngejreng..hehhe
~••~
Lia berjalan melewati teman-temannya dan berjongkok mensejajarkan badannya dengan Jeno.
"Kamu laki-laki, laki-laki tidak boleh menunduk pada perempuan selain ibunya. Jika kau mendengarku maka tegakkan kepalamu Jeno"
Jeno yang mendengar ucapan Lia berusaha menegakkan kepala dengan rasa takut. Sebelum kepalanya benar-benar tegak, Jeno merasa tubuhnya hangat dan hatinya merasa lebih tenang berada dalam pelukan Lia.
"Lia, apa yang kau lakukan?! Kenapa kau memeluk si bola itu?" Seru salah laki-kali disana
"Yah, dia itu bola yang sepantasnya ditendang bukan dipeluk seperti itu Lia!!" Timpal yang lainnya
"Hahaha"
Hahaha
Hahaha
Semuanya tertawa, entah apa yang mereka tertawakan karena bagi Lia disini tidak ada yang lucu.
Masih dengan memeluk Jeno, Lia berujar.
"Silahkan kalian tertawa karena setelah ini kalian dan sekolah ini tidak akan bisa tertawa lagi"
Selang beberapa detik Lia berujar, suara sirine terdengar di gendang telingan setiap anak yang berada disana.
Ternyata sebelum Lia menghampiri kerumunan yang tengah merundung Jeno, Lia telah merekam dan mengirimkan pada wali kelas dan juga website dinas pendidikan setempat.
Lia melakukan itu karena dia sebenarnya sudah curiga dari awal kepindahannya Jeno tak pernah sekalipun mengeluarkan suara. Bahkan Jeno sering sekali dihukum oleh guru karena kesalahan-kesalahan yang sepele.
Setelah kejadian itu, komite pendidikan setempat melakukan evaluasi pada semua guru dan murid. Dan ternyata guru-guru yang berada disana hampir semuanya mengetahui tindak perundungan pada salah satu muridnya dan memilih untuk mengabaikannya.
Akhirnya sebagai konsekuensi atas tindakannya. Jajaran direksi yayasan sekolah diambil alih oleh pemerintah sampai batas waktu tidak bisa ditentukan. Beberapa guru dimutasi dan ada beberapa juga yang dicabut lisensi mengajarnya.
Murid-murid yang secara terbukti melakukan perundungan, mendapat hukuman sosial dengan tidak bisa mengikuti ujian kenaikan tingkat selama satu tahun dan juga melakukan pelayanan publik setiap akhir pekan.
Itu merupakan hukuman ringan, mengingat bagaimana orang tua siswa yang pernah dirundung menginginkan pelaku perundungan untuk dikeluarkan dan dibacklist dari seluruh sekolah yang ada.
Setelah kasusnya selesai, hubungan Lia dan Jeno semakin dekat. Jeno sudah mulai membuka diri dan mulai mengeluarkan suaranya.
Lia yang mengetahui kebiasan buruk Jeno yang sering melakukan bulimia terus mendampingi Jeno untuk melakukan diet sehat, dengan mengikut taekwondo dan bersepeda.
Dimasa SHS (Senior High School) Jeno dikenal sebagai senior yang memiliki wajah tampan dengan tubuh atletisnya. Namun Jeno tidak pernah sekalipun berpaling dari Lia walau banyak sekali gadis yang mendekatinya.
Saat pertama kali memasuki masa kuliah, Jeno sempat khawatir karena jurusan yang dia ambil sangat berbeda dengan Lia. Jeno takut jauh dari Lia karena bulimianya sering kambuh jika dia stres namun Lia terus meyakinkan Jeno bahwa semua akan baik-baik saja.
Awal bertemu Jaemin, Lia merasa bahwa laki-laki dihadapannya itu bisa menjadi sahabat kekasihnya itu. Sehingga tanpa sadar Lia menceritakan semua masa lalu Jeno dan Jaemin. Dan karena rasa nyaman yang Jaemin rasakan akhirnya Jaeminpun mengungkapkan semua masa lalunya yang juga sama kelamnya dan berakhirlah mereka satu apartemen.
Hingga pada akhirnya Jeno merasa bahwa kebiasaan buruknya itu sudah tidak pernah muncul lagi setelah bertemu dengan Haechan.
Ketika Lia dan Jaemin bertanya bagaimana Haechan melakukan itu, anak itu dengan polosnya berkata.
"Bulimia itu apa?"
"Kau yakin tidak melakukan apapun pada Jeno?" Selidik Lia
"Noona aku itu bukan psikolog ataupun dokter aku tidak mengerti itu, memangnya aku melakukan apa hyung?" Kali ini Haechan melempar pertanyaan pada Jeno
Semua hanya diam sampai akhirnya Haechan beranjak dari tempat duduknya dan beralih disamping Jeno.
"Wah hyung, sixpack semakin terasa. Aku mau hyung!" Ucap polos Haechan sembari tangannya menggerayangi perut Jeno.
"Hyung kapan ya aku punga badan atletis sepertimu hyung.?"
"Wiiih hyung, tangannya kekar sekali aku ingin, aku ingin kita tukar lengan yuk"
Jeno sang korban yang terus digerayangi oleh Haechan tidak berkutik sama sekali. Jika kalian bertanya risih atau tidak, pasti jawabannya risih. Tapi anehnya ada rasa yang bergelayar didalam hatinya ketika mendengar ucapan polos Haechan.
Jaemin dan Lia yang menyaksikan adegan dewasa itu hanya tersenyum simpul. Sebab mereka tak perlu mencaritahu lagi bagaimana Haechan bisa menyembuhkan Jeno dari kebiasan buruk itu.
Ucapan yang terbilang polos itu tanpa disadari telah menumbuhkan rasa percaya diri dalam hati Jeno yang telah terkubur dalam. Sehingga hati dan pikirannya merasa bahwa dirinya sudah bisa diterima oleh orang lain dan bahkan diinginkan.
~Flashback off~
~••~
Bulimia jangan pernah ditiru ya kawan, itu sangat berbahaya dan dapat menimbulkan kematian juga loh.
Dan tolong jangan ucapan dan tindakannya, karena kita tidak tau apa akibat dari ucapan dan tindakan kita apakah itu akan berdampak baik seperti yang Haechan lakukan atau malah berdampak buruk seperti teman sekelas Jeno di JHS?
#stopbulliying
Maaf ya kalo ceritanya agak ngawur dan ga jelas gini. Terima kasih buat yang mau mampir dan kasih votenya.

KAMU SEDANG MEMBACA
A Dream ~ LEE HAECHAN
FanfictionAntara mimpi dan kenyataan.. Ada yang bilang mimpi itu hanyalah bunga tidur.. Apakah memang hanya sebuah bunga??? Bunga apa yang dimaksud?? Bukankah setiap bunga memiliki arti??