44

562 63 1
                                    

Haechan adalah Haechan, dia sangat pandai menyembunyikan lukanya. Bahkan Dr. Byun selaku dokter psikiaternya pun tidak bisa menjangkau luka itu.

Bullying, yang didapatpun dengan apik disembunyikan oleh Haechan dari teman-temannya.

Janjinya untuk terbuka hanyalah sebuah janji. Haechan selalu berpikir semua orang telah memiliki beban jadi tak seharusnya dia menambah beban tersebut.

Sudah lebih dari dua bulan sejak Haechan tinggal di apertemen tapi tak ada pengaruh positif pada Haechan.

Doyoung dan Taeyong hanya tau bahwa penyebab Haechan drop adalah kelelahan tapi tidak dengan kondisi mentalnya.

Doyoung sangat sibuk dengan pekerjaannya sehingga sering kali meninggalkan Haechan sendiri di apartemen yang sunyi tanpa tahu apa yang akan terjadi.

Hari ini entah mengapa perasaannya tidak enak setelah dua hari lamanya dia tidak pulang ke apartemen.

Perasaannya semakin kalut ketika ada seorang pemuda yang mungkin seumuran dengan Haechan mengatakan bahwa dirinya harus segera pulang atau dirinya akan menyesal.

Ketika tangannya mendorong kenop pintu, dia bisa mengintip kondisi ruangan apartemen yang gelap. Dengan segera dia meraih saklar yang tak jauh dari jangkauannya.

"DONGHYUCK!!!"

"Andwaeyo, andwae ireona Haechan~ah jebbal.."

Doyoung menangis sejadi-jadinya melihat tubuh sang adik tergeletak di lantai dengan bekas busa disekitaran mulut sang adik.

Dia terus menerus memanggil nama sang adik berharap mata terpejam itu bisa terbuka dan menyambut.

Tangisnya terhenti ketika ada langkah tergesa yang menghampirinya, dilihatnya orang berpakaian serba hitam oranye dengan tanda "911" di bagian dadanya.

"Permisi, saya mendapat telpon bahwa ada tindak percobaan bunuh diri di apartemen ini apakah itu benar?"

Dengan suara gemetar Doyoung menjawab

"Nde, uri dongsaeng Haechan"

Petugas 911 langsung mengambil tindakan pertolongan pertama pada Haechan setelah meminta Doyoung untuk sedikit memberi ruang pada mereka.

"Jebal, selamatkan adikku"

"Tenanglah tuan akan kami usahakan"

Selama memberi pertolongan pertama, petugas menanyakan tentang kondisi Haechan selama ditemukan.

"Sudah berapa lama korban seperti ini?"

"Tidak tau, saya baru datang sekitar lima belas menit lalu dan sudah melihatnya seperti ini"

"Napasnya sangat lemah!!"

Doyoung hanya bisa menangis melihat para petugas memberi pertolongan pada adiknya. Bahkan saat mendengar adiknya mengalami henti jantung, dia hanya bisa menangis.

"Jantungnya kembali berdetak, segera sterilkan jalan kami akan segera membawa korban ke rumah sakit!"

~••~

Maaf banget klo tulisan aku jadi tambah ngawur.. aku udah punya konsep buat endingnya kaya gimana tapi kenapa susah banget buat nuangin ke tulisan ya...😭😭

A Dream ~ LEE HAECHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang