Sebuah tangan terulur menggenggam satu cup minuman, baru saja satu tangan lagi terulur untuk menerima namun ada sebuah tangan yang mencegahnya.
"Haechan~hyung tidak boleh minum kopi" Ketus Chenle dan menarik cup kopi itu dari tangan Yangyang
"Hyung kenapa hyung mau menerimanya? Hyung sendiri tau bahwa lambung hyung menolak apapun yang mengandung kafein!" Bentak Chenle
Yangyang yang melihat kejadian itu sangat terkejut. Ini pertama kalinya dia melihat adiknya memperhatikan orang lain. Walau nada bentakan yang Chenle keluarkan namun Yangyang tau bahwa Chenle sedang mengkhawatirkan Haechan, dan dia iri melihat itu.
"Chenle bisakah kau lembutkan suaramu sedikit, lihatlah hyungmu Yangyang sampai terkejut seperti itu" Balas Haechan dengan lembut
Chenle melirik kearah Yangyang dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Apa yang kau lakukan padanya, kau ingin mengganggunya? Dan bagaimana kau bisa mengenalnya"
Pertanyaan yang cukup kasar itu ditujukan pada Yangyang oleh Chenle.
"Kau tidak boleh bicara seperti itu pada hyungmu Lele" Haechan yang mengusak halus rambut Chenle
Yangyang hanya terdiam tidak yakin apa yang harus dia lakukan dan ucapkan, ini terlalu canggung baginya.
Haechan membawa Chenle duduk disampingnya dan menjelaskan bahwa dia mengenal Yangyang karena teman satu kelasnya juga teman Yangyang di club penerbangan.
"Kami belum banyak mengobrol itu sebabnya Yangyang tidak tahu aku tidak bisa mengkonsumsi kafein"
Jelas Haechan agar tak ada kesalahpahaman antara kedua kakak beradik ini.
Chenle tak merespon apapun, dia malah beranjak dari duduknya yang dengan wajah datarnya.
"Aku akan membelikan hyung minum, hyung tidak boleh menyentuh ini"
Disana ada satu sosok yang merasa kehadirannya hanya sebuah masalah bagi dua orang dihadapannya. Dia hanya menunduk sendu menatap cup coffe ice yang baru ia beli.
Haechan yang melihat Yangyang yang sedikit murung pun, menghampirinya.
"Yangyang?" Panggilnya lembut
"Lihatlah hanya kau yang dia panggil hyung" lirih Yangyang
Haechan mengerti bagaimana hubungan mereka berdua tapi tidak bisa melakukan banyak hal.
Sejak kecil Chenle tinggal dikediaman Zhong bersama dengan asisten pribadi neneknya dan beberapa orang yang ditugaskan untuk merawat dan menjaganya. Sedangkan Yangyang tinggal bersama kedua orang tuanya di kediaman Liu.
Dalam benak Chenle dia merasa dibuang oleh keluarganya. Ny. Zhong sesekali menginap hanya untuk mengetahui perkembangan cucunya. Kedua orang tuanya sangat jarang ia temui karena Yangyang yang tinggal satu atap saja sulit untuk bertemu. Dan dengan hyungnya Yangyang, Chenle sengaja menghindar karena rasa iri dalam hatinya.
"Hari ini kau free?" Tanya Haechan berusaha mengusir sendu pada Yangyang
"Jika iya ikut bersama kami hari ini kami akan jalan-jalan di Yeouido untuk melihat bunga sakura pasti seru jika kau ikut" Ajak Haechan
"Memangnya aku boleh ikut?" Tanyanya dengan sendu
"Geureom" Yakin Haechan
Haechan melihat Chenle berjalan menghampirinya dengan membawa sebotol minuman. Dibelakangnya terlihat ada seorang pria yang terlihat familiar namun dengan style yang berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Dream ~ LEE HAECHAN
FanfictionAntara mimpi dan kenyataan.. Ada yang bilang mimpi itu hanyalah bunga tidur.. Apakah memang hanya sebuah bunga??? Bunga apa yang dimaksud?? Bukankah setiap bunga memiliki arti??