43

569 68 4
                                    

Matanya mengerjap secara perlahan menetralkan cahaya yang masuk, ditatapnya ruangan serba putih serta bau obat-obatan yang menguar di indera penciumannya. Punggung tangan kirinya terasa nyeri, sudah dipastikan dirinya tengah berada di rumah sakit.

"Hey, kau tidak boleh bangun dulu, pasti masih pusing kan?" Cegah Dr. Byun yang memang sedari tadi disampingnya.

"Renjun, hyung Renjun eodiseo?"

"Renjun?" Tanya Dr. Byun bingung

"Nde, hyung Renjun. Tadi aku sedang bersamanya" Haechan mulai gelisah mencari keberadaan sahabatnya itu.

"Oh mungkin laki-laki yang mengantarmu kesini? Dia sempat menyampaikan padaku bahwa dia sedang ada urusan dan menitipkan dirimu padaku. Dia juga berpesan agar kau cepat sembuh dan tidak sakit lagi" Ucap salah satu perawat yang menangani Haechan

"Dia pergi?" Gumam Haechan

"Haechan" Panggil Dr. Byun dengan hati-hati

"Renjun bilang dia akan tetap disisiku, kenapa dia pergi? Hyung! Renjun membenciku hyung"

"Hei hei tenanglah, Renjun tidak membencimu, dia tidak-

"TIDAK!! KAU BOHONG RENJUN PERGI! DIA BENCI AKU SAMA SEPERTI MARK~HYUNG!!!" Seru Haechan dengan emosi

Teriakan Haechan mengalihkan atensi semua orang yang berada di ruang IGD tersebut. Ada yang menatap sinis merasa terganggu, ada juga yang menatap iba.

"Hei hei tenanglah, dengarkan hyung,  Renjun sedang mencari uri-hyung, kau percayalah Renjun akan kembali padamu saat dia sudah bertemu dengan kakaknya itu"

"Kau tidak berbohong kan hyung?" Tanya Haechan dengan sesegukan

"Kau boleh tidak percaya pada hyung, tapi kau harus percaya pada Renjun. Renjun akan terluka jika tahu kau tidak mempercayainya" Dr. Byun dengan perlahan dan telaten memberi pengertian pada Haechan.

"Renjun bilang dia akan selalu ada disisiku, dia bilang tidak akan pergi. Jadi aku harus percaya itu?"

"Hemm, kau harus percaya. Bukankah selama ini Renjun selalu menepati janjinya?"

"Iya, Renjun tidak pernah berbohong padaku. Aku tidak boleh sakit, aku harus sehat dan menunggu Renjun kembali bersama Winwin~hyung" Ujar Haechan dengan percaya diri.

Dr. Byun yang mendengarnya hanya mengulas senyum tipis nan manis padanya. Ada perasaan sakit yang dirasakan oleh Dr. Byun saat mendengar ucapan Haechan tersebut, perawat yang memang sedari tadi menemanipun tak kuasa menitihkan air matanya.

"Hyung, aku sudah sehat jadi aku akan pulang, aku tidak ingin Doyoung~hyung dan Renjun sedih, jadi ijinkan aku pulang ya"

Ucapan Haechan tersebut kembali menyadarkan Dr. Byun dan Perawat Choi dari lamunannya.

"Iya kau bisa pulang kau tidak perlu dirawat, tapi Haechan harus janji pada hyung kontrol emosimu ya. Ingat ada banyak orang yang menyayangimu, jangan kecewakan mereka, arraseo?"

"Nde, arraseo hyung"

~••~

Yang nanyain tentang Renjun itu nyata atau bukan mungkin 2-3 chapter akan terjawab. Aku ga bisa nyimpulin dia nyata atau tidak, itu bisa tergantung pendapat kalian sih...

A Dream ~ LEE HAECHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang