~POV HAECHAN~
Sudah lebih dari satu bulan menjalani terapi bersama Baekhyun~hyung. Jujur saja aku tidak merasa sedang terapi karena setiap pertemuan pasti dilakukan di tempat-tempat yang nyaman seperti taman, di gedung Namsan, bahkan ke kebun binatang.
Memang aneh rasanya berkeliling bersama orang yang baru saja dikenal dan berceloteh layaknya beo.
Walau aku merasa semuanya telah kutuangkan dalam setiap cerita yang keluar dari mulutku ini, namun sepertinya Baekhyun~hyung kurang puas.
Baekhyun~hyung terus saja berusaha mengulik sisi terdalam dalam diriku yang bahkan tidak bisa aku ketahui sendiri.
Hari itu entah apa yang terjadi aku sempat collaps dan dilarikan ke mansion Keluarga Zhong bahkan aku juga sempat menggunakan alat bantu napas seperti sebelumnya.
Aku sebenarnya tidak mengerti kenapa hal itu bisa terjadi karena biasanya setiap aku bercerita dengan Renjun tidak pernah berakhir seperti itu, paling tidak aku hanya terlelap saja karena terlalu lelah.
Oh ya selama masa terapiku aku tidak bertemu Renjun, entah kenapa anak satu itu sulit sekali ditemui. Apa mungkin karena dia sedang berjuang mencari saudaranya.
Sebenarnya aku ingin sekali membantu Renjun mencari Winwin~hyung tapi Renjun selalu melarangku dengan alasan itu terlalu berbahaya.
Bukankah jika itu berbahaya maka dia harus memiliki teman untuk membantu ya. Tapi Renjun sekali lagi mengatakan bahwa bahaya itu hanya berlaku untuku bukan untuknya. Aneh memang.
Dan satu lagi Chenle sudah bersedia berkunjung ke Shanghai bersama Ny. Zhong. Hah setelah sekian purnama akhirnya Chenle luluh juga.
Kalian ingatkan saat aku hampir jatuh dari balkon kamar Chenle. Ya saat itu Chenle sedang mengamuk karena tidak ingin pergi ke Shanghai.
Bujukanku tidak sampai dihari itu saja, karena permintaan Ny. Zhong untuk terus membujuk Chenle ke Shanghai maka aku melakukannya setiap hari.
Ny. Zhong bilang Chenle harus ke Shanghai paling tidak tinggal disana selama 2-3 bulan untuk mengurus semua keperluan untuk pengalihan aset keluarga Zhong padanya.
Jika kalian ingin tau kenapa Chenle mau pergi ke Shanghai semua itu karena perjanjian antara kita berdua. Chenle yang kekeh ingin aku menjalani konseling dengan Dr. Byun membuat ku mendapatkan ide untuk sebuah kesepakatan.
Chenle akan ke Shanghai kira-kira 2 hari kedepan dan kalian tahu tidak bahwa Jisung marah karena waktuku telah ku habiskan dengan Chenle.
Sebelum pergi ke Shanghai Chenle ingin berkeliling kota Seoul dan mencicipi jajan ala Korea, aneh memang padahalkan dia cuma 2 bulan di Shanghai dan akan kembali ke Korea lagi.
Dan saat aku berkeliling bersama Chenle, kita berpapasan dengan Jisung. Disitu Jisung sangat marah padaku bahkan dia sempat mendorong Chenle dan membuat Chenle terluka.
Sebelum membujuk Jisung aku sempatkan untuk meminta maaf pada Ny. Zhong dan keluarga Liu karena telah membuat Chenle putra mereka terluka.
Di apartemen Jisung, aku menunggunya selama hampir 2 jam namun anak itu tak kunjung membuka pintunya.
Akhirnya aku tersadar bahwa Jisung sedang tidak berada di apartemennya ketika temannya menghubungiku dan mengatakan bahwa Jisung sedang menangis di sungai Han.
Dengan semua tenaga yang ada aku berlari menuju sungai Han, aku sangat khawatir pada Jisung karena dia bisa saja melakukan hal-hal aneh.
Disana terjadi pertengkaran yang cukup sengit antara kita. Jisung terus menyalahkan Chenle karena telah merebutku dari dirinya.
Padahal jika Jisung tahu aku menjauhinya itu bukan atas dasar keinginanku tapi semua itu tuntutan kedua orang tua Jisung.
Sejak kecil Jisung itu dekat dengan keluargaku karena dia anak tunggal dan dia sangat dekat dengan Taeyong~hyung.
Tapi karena kedua orang tuanya Toxic membuat kita Lee bersaudara sedikit menjaga jarak dengan Jisung. Kedua orang tua Jisung selalu berkata kasar pada keluargaku jika salah satu dari kami berdekatan dengan Jisung.
Bahkan Doyoung~hyung sempat berujar untuk tidak pernah menganggap mereka ada dan tidak akan membantu apapun jika mereka kesusahan. Ya walau pada akhirnya tetap saja membantu.
Saat Jisung baru mendapat ijin mengemudinya, dia mengantarku ke stasiun. Tanpa disadari oleh Jisung kedua orang tuanya memaki orang tuaku dan itu berimbas pada kondisi kesehatan eomma.
Mereka tinggal sementara waktu di tempat Taeil~hyung selain untuk urusan Taeil~hyung juga karena untuk menghindari cacian dari kedua orang tua Jisung.
Apa kalian tau aku pun sempat mendapat teguran dari keempat uri~hyung karena kejadian tersebut.
~Pov end~
Hah sebenernya aku tuh pengen banget ceper selesain ini cerita, tapi ya Allah susah banget, otak aku blank.
Selama hampir sebulan ini aku lagi diuji baik ditempat kerja dan dirumah. Sampe-sampe mentalku agak down.
Jadi maaf ya yang udah nungguin cerita ini, karena sepertinya cerita ini akan sedikit menggantung deh... maaf ya..😔😔
KAMU SEDANG MEMBACA
A Dream ~ LEE HAECHAN
FanfictionAntara mimpi dan kenyataan.. Ada yang bilang mimpi itu hanyalah bunga tidur.. Apakah memang hanya sebuah bunga??? Bunga apa yang dimaksud?? Bukankah setiap bunga memiliki arti??