"Haechan!!"
Haechan yang merasa terpanggilpun menengok dan mengedarkan pandangannya untuk melihat siapa yang memanggil namanya.
"Ah Jungwoo~hyung bukankah kelasnya masih satu jam lagi?" Tanya Haechan pada orang yang memanggilnya tadi
"Kamu tidak melihat roomchat chan?"
"Kelas dimajukan karena Prof. Kim akan ada seminar" Sambung orang disamping Jungwoo
Haechan yang mendengar itupun langsung mengambil ponselnya dan memastikan kebenaran informasi tersebut. Setelahnya Haechan langsung bergegas merapihan buku dan tasnya.
"Hyungdeul, mianhe aku harus ke kelasku dulu. Jika ada tugas yang perlu aku selesaikan kabari saja ya. Jaebal..."
Keempat pria tersebut mengiyakan pernyataan yang Haechan lontarkan. Sembari melihat punggung Haechan yang mulai menjauh mereka tersenyum bangga pada Haechan. Bagaimana ada orang serajin Haechan mengambil 2 jurusan sekaligus namun Haechan mampu menyelesaikan lebih cepat study nya dibanding dengan yang hanya mengambil 1 jurusan.
"Apa kamu tidak malu melihat Haechan Lucas??"
Lucas hanya tersenyum kikuk dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal mendengar pertanyaan Kun itu.
"Haechan sangat keren ya dia bisa dekat dengan senior di jurusannya yang terkenal dengan circle yang sulit ditembus itu." Kagum seorang Jaemin
"Jangan lupakan Haechan yang memanggil mereka hyung" sambung Jeno
"Yaah kita tau bagaimana circle tersebut" balas Kun
Kini Haechan sedang berada di kelas bersama Kim Jungwoo dan Hendery, dua orang yang tadi menghampirinya.
Mereka berdua merupakan seniornya di jurusan Design Grafis, kelas yang saat ini dia masukin. Itu sebabnya tidak ada Jeno dan Jaemin karena memang bukan jurusannya.
Semua tau bahwa Jungwoo dan Hendery merupaka senior yang sangat disegani di jurusan mereka selain karena kecerdasan dan wajah tampan juga karena mereka salah satu penerus perusahaan terbesar di Korea.
Melihat Haechan yang bukan siapa-siapa bisa dekat kedua chaebol itu membuat seisi jurusan mulai menggunjing dan membuat rumor yang tidak-tidak tentang Haechan. Apalagi bagaimana Haechan memanggil mereka dengan sebutan hyung bukan sunbae seperti yang lainnya.
Haechan duduk dekat gerbang kampusnya setelah menghadiri semua kelas hari, dia memainkan ponselnya seperti sedang menghubungi seseorang. Bulan mulai menunjukkan eksistensinya, namun Haechan masih setia dengan posisinya.
Sebuah mobil Nissan GT-R50 berwarna hitam berhenti dan mengeluarkan suara klakson yang khas membuat Haechan yang duduk tidak jauh dari situ terkejut.
Penampakan mobilnya kira-kira seperti ini
Melihat itu Haechan langsung beranjak dan menghampiri mobil tersebut. Memiringkan kepalanya sehingga sejajar dengan jendela mobil tersebut.
"Aku duduk didepan?" Tanya Haechan
"Memangnya kamu bisa melihat ada kursi dibelakang?" Sarkas si pengendara
Haechan yang mendapat respon seperti itupun langsung membuka pintu mobil dan duduk disamping kemudi.
Melihat Haechan yang menatap sendu ponselnya membuat pemuda dibalik kemudi itu mengerutkan keningnya.
"Berikan ponselmu!" Ucapnya
"Tidak, aku masih ingin hidup" Tolak Haechan
Chenle pemuda itu langsung menyadari maksud ucapan Haechan pun langsung menepikan mobilnya.
"Lihat kita sudah berhenti, berikan ponselmu!"
Haechan tidak dapat menolak lagi akhirnya memberikan ponsel tersebut.
Wajah Chenle langsung memerah sesaat setelah melihat isi ponsel Haechan. Tanpa disadari Chenle meremas ponsel tersebut guna meredakan emosinya.
Haechan yang melihat itupun langsung merampas ponselnya dari tangan Chenle, takut-takut ponsel itu akan dilempar.
"Yak kenapa kamu diam saja melihat semua ini, kamu tidak bisu atau buta, dan aku yakin kamu tidak bodoh, hyung..." Ucapnya sedikit lirih
"Biarkan saja Lele, itu tidak akan selesai dengan mudah" Haechan dengan santai
"Hyung!!!" Bentak Chenle
"Wae???"
Melihat Haechan seperti itu membuat Chenle semakin emosi.
"Aku bukan sugar dady, hyung"
"Kau harus jelaskan itu pada mereka, aku ini pria muda yang tampan dan kaya raya tapi bukan sugar dady, bahkan aku lebih mudah darimu" Ucap Chenle
"Kiyowo....." Gemas Haechan
"Jalan yuk nanti dikira kita sedang melalukan aneh-aneh" Ajak Haechan
Hyung bagaimana kau masih bisa tersenyum dalam situasi ini, batin Chenle
Chenle hanya merengut dan menjalankan mobilnya lagi.
~•Isi Ponsel Haechan•~
|Eh tadi aku melihat Haechan menaiki mobil mewah
|Wah benarkah?
|Apakah rumor itu benar kalau dia memiliki sugar dady?
|Sepertinya begitu
|Aku pernah melihat dia berada di kedai makan yang sangat kecil dan kumuh dan dia memanggil pemilikinya eomma dan appa
|Dia benar-benar bukan dari keluarga kaya ataupun penerima beasiswa tapi mampu kuliah di Universitas sebagus ini?? Jika bukan karena sugar dady atau menjual diri aku tidak yakin dia bisa masuk.
|Bukankah dia tidak tau diri, dia bahkan mengambil 2 jurusan sekaligus..
|Wah daebak, otak pintarnya benar-benar dia gunakan...ㅋㅋㅋㅋㅋ
|Bagaimana jika dia tahu kita membahas dia di roomchat ini??
|Biarkan saja biar dia tahu diri dan tidak merusak reputasi Universitas bergengsi ini.
|Aku sangat tidak rela menempuh pendidikan dengan orang tidak tau diri seperti dia
|BISAKAH KALIAN DIAM!!!
|Mind your own Business, Fu*k!!!
|Aish aku lupa roomchat ini ada Jungwoo sunbae dan Hendery sunbae
~•end•~
Maaf ya kepanjangan ya ceritanya??
Aku bingung mau cut nya dibagian mana jadi diblabas saja...😄Semoga kalian suka sama ceritanya
Jangan lupa vote and komen ya
Makasih yang udah mampir dan udah votenya
KAMU SEDANG MEMBACA
A Dream ~ LEE HAECHAN
FanfictionAntara mimpi dan kenyataan.. Ada yang bilang mimpi itu hanyalah bunga tidur.. Apakah memang hanya sebuah bunga??? Bunga apa yang dimaksud?? Bukankah setiap bunga memiliki arti??