Kamar rawat Haechan saat ini sangat ramai, bagaimana tidak? Semua teman Haechan ada disitu ditambah kedua hyungnya dan jangan lupakan Tuan muda Zhong yang saat ini tengah duduk santai dan menyantap buah-buahan di sofa tak jauh dari ranjang Haechan.
"Yangyang ambilkan aku apel itu" Pinta Haechan
"Mau aku kupaskan Haechan?" Jaemin menawarkan diri
Tapi bukannya membalas ucapan Jaemin, Haechan kini menatap tajam pada salah satu sudut kamarnya dan bersiap untuk melemparkan apel tersebut.
"Aaggrhh" Teriak orang yang terkena lemparan apel
"HYUNG!!!"
"Wae??"
"Kenapa hyung melempar apel padaku, ini sakit" Kesal Chenle dan dia tidak terima Haechan melemparkan apel padanya dan juga sakit karena lemparan itu tidak main-main.
"Ya kenapa kau masih disini?"
"Memangnya kenapa jika aku disini?"
"Kau kan hari ini harus ke Shanghai Zhong Chenle!!!" Gereget Haechan
Jujur ingin sekali Haechan berdiri dan menarik daun telinga Chenle tapi karena badannya masih lemas dan inpusan yang ada ditangan kirinya akhirnya dia pasrah hanya bisa duduk di ranjang.
"Aku menundanya" Enteng Chenle
"Mwo??"
"Aku hanya menundanya bukan membatalkan, aku akan pergi lusa" Chenle menjelaskan pada Haechan
Mendengar hal itu Haechan langsung mengalihkan pandangannya pada Jaehyun, dia tidak bisa sepenuhnya percaya pada Chenle.
"Iya Haechan, keberangkatannya ditunda hingga lusa karena ada yang masih perlu diurus"
"Bukan karena aku kan?"
"Kau jangan terlalu percaya diri hyung!!" Ledek Chenle
Iya hyung, entah mengapa hatiku merasakan firasat yang buruk hyung. Batin Chenle
"Haechan kau tidak boleh marah-marah seperti itu lagi, Tuan muda Zhong maafkan Haechan" Ucap Taeyong yang sedari tadi memperhatikan
Semua yang menyaksikan pertengakaran Haechan dan Chenle, mereka heran bagaimana Haechan dengan entengnya melempar apel dan berteriak didepan orang yang sangat disegani di kampusnya Tuan muda Zhong.
Tanpa mereka sadari sejak tadi ada seseorang yang tengah mengintip dibalik pintu dengan wajah sendu dan rindunya.
Hari mulai sore, Haechan kini hanya seorang diri di kamar rawatnya setelah Doyoung ijin pergi ke kafenya untuk mengecek kondisi kafe yang baru dia buka.
Sedangkan Taeyong, dia kembali kerumahnya untuk mengambil pakaian dan melihat putrinya. Untuk teman-teman Haechan, seperti Jeno, Jaemin, Lucas, Kun, Yangyang, Jungwoo dan Hendery mereka semua diusir dengan cara yang cukup memalukan oleh Tuan muda kita, Chenle.
"Jika kau khawatir masuk lah, aku yakin dia juga merindukanmu" Ucap Chenle pada pemuda yang sedari mengintip Haechan dari pintu. Pemuda itu berbalik dan menatap Chenle dengan tajam dan berlalu begitu saja.
"Kau akan menyesal Jisung" Gumam Chenle
.
."Kau dari mana saja Chenle? Setelah mengusir teman-temanku kau malah meninggalkanku begitu saja" Rajuk Haechan
Belum sempat Chenle menjawab ada dua dokter yang memasuki kamar Haechan.
"Dr. Do apa aku boleh pulang?" Tanya Haechan
"Kau boleh pulang besok pagi, tapi kau harus melakukan pemeriksaan dengan Dr. Byun dulu"
"Tapi-
"Mereka akan kembali beberapa jam lagi jadi kau tidak perlu khawatir"
Akhirnya Haechan setuju melakukan pemeriksaan dengan Dr. Byun setelah memastikan bahwa hyungdeul, chingudeul tidak akan mengunjunginya dalam beberapa jam kedepan.
Selama pemeriksaan Chenle setia menemani Haechan membuat Haechan dapat menjalani pemeriksaan itu dengan perasaan lega.
Terima kasih Chenle, selain Renjun ternyata masih ada kau yang selalu menemaniku. Renjun aku merindukanmu. Jisung aku ingin bertemu denganmu. Batin Haechan
Hyung, ku mohon bertahanlah. Batin Chenle
~••~
Maaf klo banyak typonya, ga tau kenapa aku males baca ulang jadinya males revisi..😭 😭
Padahal aku pengen setidaknya tulisan aku rapih dikit lah, tapi aku kalah sama rasa males aku...😭😭
Maaf banget ya..Makasih yang udah mau baca tulisan gaje aku, dan makasih buat yang udah kasih vote dan komennya..🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
A Dream ~ LEE HAECHAN
FanfictionAntara mimpi dan kenyataan.. Ada yang bilang mimpi itu hanyalah bunga tidur.. Apakah memang hanya sebuah bunga??? Bunga apa yang dimaksud?? Bukankah setiap bunga memiliki arti??