8

865 91 1
                                    

Disalah satu restoran mewah terdapat seorang pemuda yang sedang menikmati santap malamnya dan pemuda lain hanya memandang dengan tatapan teduhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disalah satu restoran mewah terdapat seorang pemuda yang sedang menikmati santap malamnya dan pemuda lain hanya memandang dengan tatapan teduhnya.

"Aku mengajakmu kesini untuk makan bukan untuk melihatku makan" Ucap Chenle

"Aku sudah makan Lele" Jawab Haechan dengan lembut

"Bisakah sehari saja kamu tidak membawa bekal itu, apa kau tidak bosan?"

"Jika aku tidak membawanya aku akan kelaparan, uang saku yang ku punya hanya cukup untuk ongkos saja"

"Aku bisa mengajakmu makan dimanapun dan kapanmu saat kau sedang kuliah"

"Tapi aku tidak bisa Chenle" Tegas Haechan

Chenle hanya mendengus dan mengakhiri percakapan itu.

Di ruang tengah sebuah mansion, Chenle dan Haechan saat ini berada.

"Chenle kita selesaikan tugas ini lalu aku akan pulang, sebentar lagi kereta terakhirku"

"Nanti Tn. Jung akan mengantar pulang sampai rumah" Jawab Chenle

Merekapun melanjutkan kegiatannya, Haechan mulai menjelaskan rumus-rumus yang sangat sulit dipahami oleh otak seorang Zhong Chenle~ seorang pewaris utama keluarga Zhong pemiliki beberapa gedung pencakar langit di berbagai negara dan juga donatur terbesar Universitas tempat Haechan menimba ilmu.

"Hyung aku lelah" Keluh Chenle

"Jika lelah istirahat saja, besok kita teruskan lagi" Jawab Haechan

Chenle menghela napas lelah dan bersandar di bahu Haechan.

Haechan merasa bahunya sedikit hangat dan basahpun langsung mengangkat kepala Chenle dengan lembut, dan mulai memeluknya.

"Gwaenchanh-ayo Chenle~ah"

"Jika kamu lelah istirahat saja tidak apa-apa, tapi jangan pernah berpikir untuk menyerah, ara?"

"Everthing will be ok, hyung disini" Ujar Haechan lembut.

Chenle yang mendengar itupun langsung mengeratkan pelukannya. Haechan dengan sabarnya mengelus pundak pemuda itu.

Tn Jung asisten pribadi yang disiapkan keluarga Zhong untuk menjaga dan merawat Chenle, menyaksikan tuannya menangis tersedu didalam pelukan guru privatnya.

Pria itu tau betul apa yang dirasakan oleh tuannya itu, kesepian dan rasa tertekan setiap hari bahkan setiap detik tuannya rasakan. Tidak ada tempat sandaran untuknya mengadu selain pada Haechan.

Sebenarnya Zhong adalah marga milik ibu Chenle, sedangkan ayahnya bermarga Liu. Chenle merupakan anak kedua dari Tuan Liu dan Nyonya Zhong.

Liu Yangyang adalah putra pertamanya dan alasan kenapa Chenle menggunakan marga sang ibu karena saat itu keluarga Zhong mengalami kecelakaan yang merenggut pewaris keluarga.

Sehingga dengan terpaksa keluarga Zhong memohon pada keluarga Liu untuk mengijinkan putra kedua Tuan Liu menggunakan marga Zhong dan menjadi pewaris keluarga Zhong.

Hal itu yang menyebabkan Chenle harus terpisah dengan keluarganya. Chenle didik untuk menjadi pewaris Zhong.

Semua yang dilakukannya harus seijin keluargas bahkan untuk masalah bersosialisasipun harus mendapatkan ijin keluarga Zhong.

Jika kalian bertanya mengapa Haechan diijinkan dekat bahkan sampai masuk kekediaman keluarga Zhong, hanya ada alasan yaitu kecerdasannya.

Keluarga Zhong beberapa kali melihay dan menyaksikan bagaimana Haechan memenangkan setiap olimpiade yang dihadiri oleh mereka. Dan sejak itu Haechan diajak ke mansion untuk menemui Chenle. Tugasnya sederhana, temani Chenle belajar dan bermain. Jangan lupakan imbalan yang Haechan dapat.

Awal pertemuan Chenle sangat kasar pada Haechan namun karena ketulusan yang Haechan berikan akhirnya lambat laun Chenle luluh dan mulai lembut pada Haechan. Walaupun sarkasnya masih tetap.

 Walaupun sarkasnya masih tetap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zhong Chenle

Seorang chaebol yang kesepian. Senyum dan tangisnya hanya akan dia berikan pada bahu rapuh Haechan.

A Dream ~ LEE HAECHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang