37

531 68 6
                                    

Suasana diluar IGD sedikit mencekam kala seorang tuan muda Zhong Chenle keluar dari ruangan tersebut.

"Chenle~ah, bagaimana kondisi Haechan?" Tanya Yangyang

Bukannya menjawab Chenle malah mengedarkan pandangannya pada semua orang yang tengah menanti kabar Haechan. Tatapan tajam Chenle membuat semuanya menunduk takut bahkan Yangyang pun tak bisa berkutik. Tn. Jung mengenggam tangan kanan Chenle demi meredam emosi anak itu.

"Haechan baik-baik saja, dia hanya kelelahan dan sebentar lagi dia akan dipindahkan keruang rawat" Jelas Tn. Jung

"Oh ya apa kalian sudah mengabari keluarganya?" Tanya Tn. Jung

"Sudah, tadi kebetulan Doyoung~hyung menghubungi ponsel Haechan"

Setelah mendengar penjelasan Jaemin entah mengapa Chenle terlihat sangat tidak suka, dia menghempaskan tangan Tn. Jung dan pergi begitu saja.

Yangyang awalnya ingin mengejarnya namun tangannya terlebih dahulu dicekal oleh Tn. Jung.

"Tuan muda disini saja, saya yang akan menyusulnya. Tolong temani Haechan-shi"

Sedang ditempat lain Chenle terlihat sangat terpuruk dia berusaha menyakiti tangannya sendiri.

"Bagaimana Haechan~hyung bisa menjaga kewarasannya sedangkan dia dikelilingi oleh orang-orang yang bermasalah. Bahkan semuanya memiliki nasib yang tak jauh berbeda denganku hyung. Hiks hiks"

Chenle akhirnya menangis didalam pelukan Jaehyun. Sebenarnya Jaehyun bingung dengan kondisi yang dihadapinya saat ini, dia sangat ingin membantu tapi tak tahu apa yang harus dia lakukan.

"Chenle, kau tau Haechan itu sangat kuat, dia pasti bisa melewati semua itu. Haechan tidak akan menyerah, dia tidak akan mengingkari janjinya pada Injun. Haechan terlalu menyayangi Injun, jadi percayakan semuanya ya"

"Jika dia kuat, dia tidak akan collaps seperti itu hyung"

"Hyung tunda keberangkatanku ke Shanghai besok"

"Tapi Chenle?"

"Aku hanya menunda bukan membatalkan hyung"
.
.

Di ruang rawat Haechan, Doyoung terus menerus menatap wajah adiknya yang masih terlelap. Doyoung sangat terkejut saat menelpon adiknya untuk menanyakan kabar adiknya itu, dia malah diberi kabar tak mengenakan ini. Dengan terburu-buru Doyoung melajukan mobilnya untuk sampai di rumah sakit dan dia langsung menuju ruang dokter yang menangani adiknya.

Mendengar penjelasan dr. Do tentang kondisi kesehatan adiknya, hati Doyoung merasa sakit. Semenjak dia membuka beberapa cabang Kafe, dia sangat jarang menghubungi adiknya. Menghubungipun hanya untuk mengabarkan adiknya bahwa dia sudah mentransfer beberapa uang untuk keperluan adiknya. Dan semua itu tanpa basa-basi.

Me
Ayi, hyung sudah mengirimimu uang bulanan untukmu

Maknae kiyowo
Nde gomawoyo hyung
Hyung bagaimana kabarmu

Read

Maknae kiyowo
Hyung, jangan lupa menghubungi eomma, nde?

Read

Maknae kiyowo
Hyung mianhe, aku butuh uang untuk membeli buku..

Me
~send picture~

Melihat isi pesan singkatnya Doyoung kembali meneteskan airmatanya. Tangannya tanpa henti mengusap lembut lengan adiknya yang terbebas dari inpus. Sungguh dia merasa sangat bersalah telah mengacuhkan adiknya ini.

~

••~

Maaf banget baru nonggol. Ceritanya jadi tambah aneh ya..
Maaf ya soalnya hp ku eror, jadi draf cerita ini sebagian ilang dan aku lupa isi drafnya..😭😭

Makasih buat vote and komennya🙏🙏


A Dream ~ LEE HAECHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang