***
Ciiittr
Ciitt
Dugh
Brakkk
"Hah, mamah sayang kamu nak, maafkan mamah"
***
.
.
."TIDAAKK!!!"
"Tuan muda, anda baik-baik saja?"
"Mamah, papah"
"Tuan, anda tenang dulu"
Sungguh dia panik melihat tuan mudanya baru saja tersadar setelah kecelakaan yang dialaminya.
"Kenapa Renjun disini paman?"
Renjun yang baru sadar itu langsung menanyakan keberadaannya dan kedua orang tuanya.
"Paman tadi Renjun mimpi mamah sama papah pergi, mereka dimana paman?"
"Tuan muda tenangkan diri anda dulu"
"Paman kau tinggal jawab saja dimana mamah dan papah!!"
"Tuan muda, tuan dan nyonya telah tiada"
"Tidak mungkin, itu tidak mungkin terjadi" Renjun benar-benar tidak ingin meyakininya
"Apa yang tidak mungkin kedua orang tuamu telah pergi ke neraka dan seharusnya kau juga ikut bersama mereka, dasar anak sialan!" Sinis seorang yang baru saja masuk ke kamar Renjun.
"Tuan, apa yang tuan katakan. Tak seharusnya tuan berbicara seperti itu."
"Yah, inget posisimu Hangeng kau hanya asisten disini!"
"Dan kau anak sialan, jawab dimana surat wasiat itu!!"
"Auuhh paman sakit jangan tarik rambutku" Lirih Renjun
"Jawab dimana surat wasiat itu!!"
"Tuan tolong hentikan itu!"
"Diam kau!!"
.
.
.Korea, negara yang tak asing baginya karena memang dia tinggal diperbatasan, dia mampu menguasai bahasanya namun Renjun bingung kemana ia harus pergi.
Hangeng - asisten orang tuanya, hanya memberinya uang saku dan sebuah catatan yang berisi alamat seseorang yang tak ia kenal.
Sudah hampir seharian dirinya berjalan menyusuri setiap sudut kota Seoul guna mencari alamat yang diberikan padanya. Namun sepertinya sang paman yang haus akan harta telah menyadari keberadaannya.
Ditengah keramaian malam Gangnam, Renjun berlari menyusuri tiap gang untuk menghindari kejaran pamannya. Hingga tanpa ia sadari ada sebuah mobil yang melaju cukup kencang dari arah depan.
Ciiiitttt
Brakkkk
Tubuhnya menghantam depan mobil dengan sangat kencang, ia terlempar. Bayangan akan masa kecilnya terlintas begitu saja, kenangan bersama orang tuanya pun.
Mamah, Papah tolong jemput Renjun. Batin Renjun
.
.
.Fokus pejalan kaki kini teralihkan ketika mendengar decitan mobil yang memekik telinga, aroma di jalanan pun berubah anyir.
Tak ada satupun yang tidak tercengang, ada sosok tubuh seorang remaja yang tergeletak di jalanan aspal dengan bermandikan darah.
Tak ada yang berani mendekati tubuh tak berdaya itu, mereka khawatir itu akan memperburuk kondisi remaja itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
A Dream ~ LEE HAECHAN
FanfictionAntara mimpi dan kenyataan.. Ada yang bilang mimpi itu hanyalah bunga tidur.. Apakah memang hanya sebuah bunga??? Bunga apa yang dimaksud?? Bukankah setiap bunga memiliki arti??