Antara mimpi dan kenyataan..
Ada yang bilang mimpi itu hanyalah bunga tidur..
Apakah memang hanya sebuah bunga???
Bunga apa yang dimaksud??
Bukankah setiap bunga memiliki arti??
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Diruang makan eomma menyiapkan sarapan dengan dibantu oleh suaminya.
Akhir-akhir ini Haechan bangunnya sedikit terlambat dari biasanya membuat sepasang suami istri itu sedikit khawatir dengan sang putra.
"Eoh bukankah baru kemarin kita sarapan nasi goreng kimchi, eomma." Seru Haechan sesaat sampai dimeja makan.
Appa mengerutkan dahinya mendengar pertanyaan sang putra karena setaunya mereka jarang memasak menu itu apalagi saat sarapan.
"Kemarin kau kan tidak sarapan dirumah ayi" Balas eomma yang merasa bingung dengan tingkah putranya akhir-akhir ini.
"Eoh jinjayo?"
"Wae geureu? Gwaenchana?" Cemas appa
"Aahhaha, iya kemarin echan sarapan di apartemen Jaemin dengan menu imi eomma appa. Echan lupa, mainhe" Elak Haechan.
Sembari tangannya menyuap makanan yang tersaji dipiring, otak Haechan mulai berpikir keras kenapa akhir-akhir ini dia sering merasa deja vu.
Dia mulai mengingat bukan hanya perasaan dejavu saja, tapi juga dia mulai kesulitan untuk membedakan mana dunia nyatanya dan mana dunia mimpinya.
Flashback on
"Hyung, tugasnya sudah diselesai belum?" Tanya Haechan
"Tugas apa chan? Tugas kita sudah selesai semua tinggal presentase saja" Jawab Jungwoo heran
"Ah, sepertinya aku salah, mianhe hyung"
Seingat Haechan dia memiliki tugas kelompok yang harus dikumpulkan hari ini, tapi dia juga lupa tugas apa itu.
Saat Haechan berkumpul dengan Jaemin, Jeno dan Lucas, dia terlihat melamun. Tatapan matanya menatap kedepan dengan kosong. Lalu tiba-tiba dia memekik dengan keras membuat yang lain terkejut.
"JANGAN CEKIK KUCING ITU, JANGAN BUNUH DIA!!!"
Mendengar teriakan Haechan membuat ketiga mengalihkan pandangannya pada arah tatap Haechan tapi saat mereka menoleh tak ada apapun disana.
Jaemin yang duduk tepat disampingnya langsung menggoyang-goyangkan badan Haechan agar tersadar, namun yang didapat adalah teriakan Haechan.
"ANIYA, MIANHE, JANGAN BUNUH DIA, BUNUH AKU SAJA, JEBAL!"
Mendengar hal itu membuat semuanya membeku, mereka terus mengguncang tubuh Haechan dan Jeno pun sudah berusaha memutus pandangan Haechan namun semua sia-sia Haechan masih berada di dunianya sendiri.
Lucas yang merasa khawatir tanpa aba-aba lengan kekarnya ia layangkan pada pipi Haechan. Iya Lucas menampar Haechan dan itu berhasil membuat Jeno dan Jaemin terpaku.
"Agghh pipiku kenapa nyeri" ucap Haechan
"Haechan kau sudah sadar!!" Ucap ketiganya
"Heh memangnya aku kenapa?"
"Kau tadi melamun dan meracau tak jelas,-
"Hah hampir saja aku memukul Lucas karena telah menamparmu tapi untunglah kau sudah sadar" Jeno memotong ucapan Lucas
"Lucas kau menamparku?? Pantas pipiku sangat nyeri!"
"Mianhe, kau tadi sangat menakutkan aku jadi reflek"
"Haechan gwaenchanha?"
"Yeah are you okey Haechan?"
"Mungkin aku hanya kelelahan jadi tertidur dengan mata terbuka"
"Ya sudah hari ini kau menginap di apartemenku saja jangan pulang" Tawar Lucas
"Tidak usah hyung"
"Kalau begitu aku antar, TAK.ADA.PENOLAKAN.!! Tegas Jaemin
Flashback off
Tuhan kenapa aku ini? Apa yang telah terjadi, batin Haechan