ALVALIA [END]

48. KORIDOR

Hallo hallo readers nya Astii
Vote sebelum baca!
Happy reading
.
.
.
.
.
Vote😡
.
.
.
.
.
Happy reading
Tandai jika typo✔

Suasana sekolah ramai seperti biasanya. Kelas Lia sedang jamkos karena guru nya sedang sakit. Ada yang tiktok an, ada yang nge game, baca wattpad, ada pula yang tidur.

Kini, Sasa dan Fia tengah menonton Drama China, atau bisa disebut Dracin. Mereka tengah menonton 'Love scenery' yang pemeran nya ialah Lin Yi dan Xuxu Lu.

"Ya Allah, Lin Yi ganteng banget. Boleh tuker tambah sama Evan ga si?" ujar Sasa yang mendapat tabokan dari Fia.

"Yeu, dasar. Liat cogan dikit aja langsung 'Ya Allah ganteng banget', gak inget apa udah punya pacar," jawab Fia membuat Sasa menyengir.

"Lo berdua halu mulu, ga cape apa?" tanya Lia heran.

"Halu dulu sepuas nya sebelum halu itu di larang, ye ga?" tanya Sasa kepada Fia yang di jawab acungan jempol.

"Serah lo berdua dah," pasrah Lia.

"Kalian nonton apa sih?" tanya Dhila, karena sedari tadi ia tak paham dengan film yang di tonton Fia dan Sasa.

Cheryl menutup mata Dhila menggunakan tangan nya, karena film nya menampilkan scene kiss.

Cheryl menatap tajam Sasa dan Fia. "Pouse ga film nya!" suruh nya.

Dengan cepat Sasa mempouse film tersebut, dan juga menutup laptop nya. "Iya iya," kesal nya karena di ganggu saat menonton Drama kesukaan nya. Sama dengan Sasa, Fia pun mendengus kesal.

"Woe," celetuk seseorang di belakang mereka. Ternyata ia adalah Dimas. Cowok paling usil di kelas mereka.

"Apaan?" ketus Sasa, jangan lupakan jika mereka adalah musuh bebuyutan sejak kelas 10.

"Yaelah, ketus mulu lo sama gue. Sekali-kali happy kiyowok gitu bisa gak si?" kesal Dimas.

"Gak!" singkat, padat, dan jelas.

Sasa beranjak dari kursi nya lalu menggandeng tangan Fia untuk pindah meja. Tak lupa dengan laptop nya. Mereka pun melanjut menonton Drama tadi. Mereka berdua tak sadar jika Dimas mengintip apa yang mereka lihat.

"Huu, dasar fans plastik," ejek Dimas mengangetkan mereka.

"Plastik apaan si?" tanya Fia kesal.

"Lo pada lagi nonton korea kan?" tuduh Dimas dengan mata memicing.

Dengan sebal Sasa menabok kepala Dimas menggunakan buku paket. "Korea mbah mu! Ini China tolol!" maki Sasa.

"Dimas tolol nya udah mendarah daging,"  saut Fia.

"Heleh, itu Jongkok Jongkok itu kan," tunjuk Dimas ke arah gambar Lin Yi.

"ITU LIN YI DIMAS GOBLOK!" seru Sasa dan Fia barengan.

Dimas menggaruk kepala nya yang tak gatal. "Gue salah ya?" tanya nya dengan tampang polos.