Haiii
Vote dan komen
Part terakhir nih💘
Tandai jika typo!
***
Seminggu kemudian setelah kematian Lia, kini mereka kembali fokus pada sekolah. Untuk urusan pernikahan Varo dan Vania, entahlah, mereka menjadi nikah atau tidak.
Mereka sekarang tengah berkumpul di rooftop sekolah, tadi Ray dan Azka yang mengajak. Katanya ada yang mau di omongin, termasuk Vania.
Kini, Sasa, Fia, Cheryl, Dhila duduk di sofa kiri. Sedangkan Varo, Evan, Emil, Reza, Ray dan Azka duduk di sofa kanan. "Jadi, kalian berdua nyuruh kita kumpul buat apa?" tanya Evan memecahkan keheningan.
"Ada yang mau gue sampein ke kalian," ujar Ray, kali ini ia serius. Tidak bercanda seperti biasanya.
Ia meletakkan kotak di meja. Karena kepo, Sasa pun menyaut kotak itu. Ia membukanya dengan tergesa-gesa. Ia menutup mulut nya tak percaya saat melihat benda di dalam nya. "J-jadi, s-selama ini?" ucapan nya menggantung membuat mereka penasaran.
Varo merebut kotak itu, ia menatap benda tersebut. Wajah nya berubah dingin, jadi selama ini yang meneror Lia adalah orang terdekat nya?
Varo membanting kotak itu membuat mereka semua terkejut. "Apa ini maksud nya?" tanyanya dengan sorot mata tajam.
"Sebelum kecelakaan terjadi, Gue, Fian, Reza sama Azka sempet main di rumah nenek gue. Dia ngasih kotak itu ke gue, tapi enggak ke Azka dan Reza. Saat gue tanya itu kotak apa, dia suruh gue buka. Saat gue buka, gue kaget bukan main saat melihat isinya," Ray menjelaskan dengan sangat tenang.
"Gue kaget saat liat pelaku yang neror Lia selama ini, gue gak nyangka orang yang selama ini masang muka polos di depan kita, ternyata hati nya lebih dari busuk," lanjutnya membuat salah satu dari mereka terkejut dan panik.
"Jahat banget sih, Lia salah apa coba sama dia?" saut Sasa.
"Siapa sih anjir! Jangan bikin gue mikir bangsat!" umpat Evan.
"Diem lo! Berisik tau gak," tegur Sasa.
"Ekhem, beda agama diem deh," ujar Fia membuat keduanya melotot.
"Serius dulu bisa gak sih?" ujar Varo datar membuat mereka menelan ludah dengan susah payah.
Ia beranjak dari duduk nya lalu berjalan menghampiri Vania. "Maksud lo apa ngelakuin semua ini? Lia salah apa sama lo hah? Kejam banget lo jadi cewek," ujar nya membuat Vania panik.
Ya, yang meneror Lia selama ini adalah Vania. A.R adalah nama panjang nya, yaitu Aletta Rajarendra. Dia meneror Lia mulai dari bangkai tikus, kepala kucing, surat misterius, bahkan sampai peti mati.
"G-gue--"
"Alasan lo apa sampe neror Lia kaya gitu? Dapet apa lo neror Lia? Pahala? Kagak! Lo malah dapet Dosa cok! Mikir pake otak, jangan cuma dibuat panjangan," saut Azka.
"Gue cuma gak suka dia deket sama Varo! Karena sampai kapan pun, Varo cuma punya gue!" seru Vania.
"Cara lo murahan tau gak! Lo siapanya Varo? Bukan siapa-siapa nya aja bangga, ngaca dulu jadi cewek. Kelakuan bak iblis gini mau bersaing sama Lia yang bak malaikat," sekarang giliran Sasa yang angkat suara.
"Tau, udah jelek. Belagu lagi," kan, kan, jika menyangkut soal Vania, Fia akan panas.
Vania diam, ia mengepalkan tangan nya. "Lo lupa kalau gue lagi hamil anak nya Varo?" tanyanya membuat semua nya terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVALIA [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] JIKA ADA KESAMAAN NAMA ATAU PUN ITU MOHON DI MAAFKAN KARENA INI MURNI PEMIKIRAN SAYA SENDIRI!! AWAL NYA SIH EMANG GARING TAPI KALO KALIAN CHECK SAMPE AKHIR DI JAMIN GA BAKAL NYESEL DEH Ini bukan cerita tentang Dilan Milea, a...