36. UKS

3.5K 411 346
                                    

Hallo hallo readers nya Asti
Biasakan vote sebelum membaca
Happy reading
.
.
.
.
.
.
Vote kawan😠😡
.
.
.
.
.
.
Happy reading<3
Tandai jika ada typo✔

Di UKS, suasana terlihat mencekam. Varo dan Reza yang sama sama terdiam, dan Lia yang belum sadar dari pingsan nya.

"Za," panggil Varo guna memecahkan keheningan mereka.

Reza hanya melirik Varo sekilas, lalu mengalihkan pandangan nya.

"Gue minta maaf, gue beneran lupa kalo ada janji buat jemput Lia," ujar Varo menyesal.

"Jangan minta maaf ke gue, minta maaf ke Lia. Dia cewek, dia juga punya perasaan. Kalo lo jadi Lia, gimana rasanya saat pacar nya lebih milih cewek lain dari pada dia pacar nya sendiri?" tanya Reza menusuk.

"Gue, gue punya alasan buat jemput Vania," ujar Varo.

"Alasan apa yang buat lo sampai lupa sama janji ke pacar nya sendiri?"

"Gue gabisa jelasin kalo itu,"

Reza berdecih mendengar jawaban Varo. Sekarang ia jadi ragu kepada cowok itu.

"Engh," suara lenguhan itu membuat kedua pemuda yang dilanda ketegangan tadi menoleh ke arahnya. Lia sudah sadar dari pingsan nya. Ia menoleh ke kanan kiri, tak sengaja tatapan nya jatuh pada Varo yang menatap nya khawatir.

Ia mengalihkan pandangan nya kepada Reza. Laki laki itu tersenyum pada nya, lalu merentangkan tangan nya. Dengan sigap, ia memeluk Reza. Ia menyembunyikan kepala nya di dada bidang sepupu nya itu. Bahkan mereka berdua lupa akan kehadiran Varo. Ia menatap kedua nya dengan tatapan sulit di artikan.

"Ekhem," dehem Varo membuat mereka melepas pelukan nya.

"Apa?" tanya Reza.

"Gak!"

Karena peka, Reza pun keluar dari UKS. Tetapi, saat ia melangkah pergi, Lia menarik tangan nya. Lia menggeleng tanda tak mau di tinggal berdua dengan Varo. Varo yang melihat itupun menghela nafas nya.

Reza menangkup pipi Lia. "Lia, kalo punya masalah itu di selesein baik baik. Lo gak boleh lari dari masalah, jadi sekarang lo harus nyelesein masalah lo dulu sama Varo," jelas Reza membuat Lia terdiam.

Reza pun keluar dari UKS. Sedangkan Varo dan Lia, mereka berdua sangat canggung. Varo mencoba meraih tangan Lia, tetapi Lia langsung menjauhkan tangan nya.

"Lia," panggil Varo, tetapi Lia tetap menunduk. Ia tak berani menatap wajah Varo.

Varo meraih dagu Lia. "Aku minta maaf," ujar Varo lirih.

"Kenapa tadi gak jemput?" tanya Lia parau karena menahan tangis.

"Aku, aku ada urusan lain," elak Varo.

"Urusan apa sampai kamu lupa sama aku?" tanya Lia dengan tangis.

Varo memeluk tubuh Lia yang bergetar karena menangis. Ia mengelus lembut kepala Lia.

ALVALIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang