Hallo hallo readers nya Asti
Vote sebelum membaca
Happy reading
.
.
.
.
.
.
Vote kawan😡😠
.
.
.
.
.
.
Happy reading
Tandai jika typo✔Semua nya sudah siap di lapangan, mereka tengah menunggu Bus nya datang. Bus kelas 11 dan 12 berbeda, Lia dan yang lain pun berpisah dengan para cowok.
5 menit kemudian datang lah 6 Bus pariwisata. Para murid pun berbondong bondong memasuki Bus, lalu duduk di kursi sesuai nomor absen.
Lia mendapat tempat duduk dengan Alvin. "Vin! Gue deket jendela titik!" tekan Lia dengan melotot kan matanya.
Alvin mendelik. "Ogah! Gue duluan," tolak nya mentah mentah.
"Ih, kok lo ngeselin si! Minggir gak?!" Lia menabok bahu Alvin keras.
Akhrinya Alvin pun mengalah, dengan semangat Lia duduk di dekat jendela.
***
Setelah sampai di puncak, mereka semua berkumpul untuk apel. Setelah di bagi kelompok, mereka pun mendirikan tenda. Satu kelompok terdiri atas 6 orang, 3 cowok dan 3 cewek.
Lia berkelompok dengan Sasa, Fia, Alvin, Iqbaal, dan Desta. Sedangkan Varo berkelompok dengan Vania, Evan, Emil, Fitri, dan Felly.
Duo cabe itu senang bukan main saat berkelompok dengan Varo. Terlebih Fitri yang menyukai Varo dan Felly yang menyukai Evan.
Masing masing tenda berisi 3 orang, jadi Lia satu tenda dengan Sasa Dan Fia. Setelah selesai memasang tenda, mereka di beri waktu 1 jam untuk ber istirahat.
Lia tengah mengobrol dengan Sasa, Fia, Cheryl dan Dhila. Kebetulan tenda Cheryl dan Dhila sebelahan dengan tenda Lia.
Lia masih terdiam karena masalah beberapa jam yang lalu. Sasa yang menyadari Lia melamun pun menegur nya. "Heh, lo kenapa si?" tanya nya heran.
Lai tersadar dari lamunan nya. "Hah? Gak kok gue gapapa," jawab nya.
"Udah jangan dipikirin masalah tadi," tenang Cheryl membuat Lia mengangguk.
Mereka mengangguk. "Tapi setau aku, Varo satu kelompok sama Vania, Fitri, sama Felly tau," saut Dhila.
"Hah? Buset trio cabe satu kelompok? Ambyar pasti," jawab Sasa.
"Trus cowok nya siapa aja Dhil?" tanya Fia kepo.
Dhila berpikir sebentar. "Kata Azka tadi, Varo, Emil, sama Evan. Nah iya mereka bertiga," jelas nya membuat Sasa melotot.
"WHAT?! EVAN?!" pekik nya terkejut.
Fia menabok lengan Sasa. "Gak usah teriak juga kali!" semprot nya kesal.
"Maap replek," jawab Sasa.
"Gabisa dibiarin nih, gue harus kasih ceramah buat Evan!" lanjutnya dengan emosi menggebu gebu.
Sasa pun berdiri lalu berjalan menuju tenda Evan. Disana ia bisa melihat Evan yang tengah mengobrol dengan Emil dan Varo, tetapi ada yang janggal. Felly duduk di sebelah Evan dengan pakaian yang sedikit terbuka, mana tangan nya gelayutan di lengan Evan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVALIA [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] JIKA ADA KESAMAAN NAMA ATAU PUN ITU MOHON DI MAAFKAN KARENA INI MURNI PEMIKIRAN SAYA SENDIRI!! AWAL NYA SIH EMANG GARING TAPI KALO KALIAN CHECK SAMPE AKHIR DI JAMIN GA BAKAL NYESEL DEH Ini bukan cerita tentang Dilan Milea, a...