61. PARTY

2.9K 342 61
                                    

Hallo hallo readers nya Asti
Vote sebelum baca
Happy reading
.
.
.
.
.
Absen kelas
Berapa yuu👋
.
.
.
.
.
Happy reading
Tandai jika typo

***

Sebulan kemudian, setelah kepulangan dari Jogja waktu itu. Semuanya tiba-tiba merasa aneh, dimulai dari Vania yang tidak pernah menganggu Varo, Lia yang tumor nya semakin parah, dan sekarang semuanya kembali ke sekolah setelah libur semester.

Sudah terhitung 2 bulan lamanya mereka kehilangan sosok Fian, setiap pulang sekolah. Ray, Azka dan Reza menyempatkan diri ke makam.

Berbeda dengan yang lain, mereka hanya mengunjungi makam setiap hari minggu. Oh iya, asal kalian tahu. Teror itu sudah hilang entah kemana, Lia jadi merasa tenang kembali hidupnya.

Walaupun mereka masih penasaran terhadap pelaku. "Woy! Jangan lupa dateng ke pesta ulang tahun gue," seru perempuan di kelas Varo yang bernama Jessica.

"Nanti malem kan Jes?" tanya Vania, akhir-akhir ini mereka berdua dekat.

"Yoi Van, jan lupa dateng lo!"

Ray tampak berbincang dengan Azka dan Reza. "Lu pada dateng kaga?" tanya Ray.

Reza mengendikan bahunya acuh. "Gak tau, ini satu kelas semua di undang?"

Azka mengangguk mengiyakan. "Katanya sih iya,"

"Woy Jessica!" panggil Ray. Perempuan itu pun mendekat.

"Apaan?"

"Ini satu kelas lo undang semua?"

Jessica mengangguk. "Iya, jangan lupa dateng lo pada!"

Varo menatap datar undangan di tangan nya, ia bimbang mau datang atau tidak. Malam ini sebenarnya ia mempunyai janji kepada Lia untuk pergi ke pasar malam.

"Lo pergi?" tanya Evan yang duduk di samping nya.

"Gak tau,"

"Pergi aja gimana? Udah lama kita ga pergi ke club," saut Ray.

Pesta ulang tahun Jessica memang diadakan di club. "Gas," timpal Azka.

"Oke," hanya itu kata yang keluar dari mulut Varo.

***

Lia dan yang lainnya sedang melakukan praktek sholat dan wudhu di mushola sekolah. "Anjir, gue ga hapal doa abis wudhu," ujar Sasa heboh.

"Sama, gue apal nya cuma niat," saut Fia.

"Ciri-ciri setan ya gini nih," timpal Lia yang membuat keduanya melotot tak terima.

"Halah! Sok-sok an lo, palingan situ juga ga hapal kan?" cibir Sasa ngegas.

"Heh! Gini-gini gue tuh dulunya pernah ikut TPA ya!" bantah Lia.

"Dasar cewek! Pasti ada aja yang di ributin," saut Dimas.

"Dimas jomblo diem deh!" seru Sasa dan Lia barengan.

ALVALIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang