Hallo🤘
.
.
.
.
.
.
Happy reading
Tandai jika typo***
Di tempat acara, mereka semua panik saat mendengar kabar jika ada kecelakaan di dekat tempat acara. Mereka menghubungi Varo, Lia, dan Reza. Tetapi handphone mereka semua tidak aktif, dan itu semakin membuat mereka panik.
"Perasaan gue gak enak," ujar Sasa.
"Coba chat Lia lagi," saran Ray.
Sasa pun mengechat Lia lagi, tetapi nihil hanya ceklis satu. "Cuma ceklis satu,"
Disisi lain, Varo bersandar di tembok dengan Jas yang sudah banyak darah. Ia tidak ada niatan untuk membersihkan itu semua. Sampai-sampai ia teringat jika ia belum mengabari teman-teman dan juga keluarga nya.
Ia mengaktifkan ponsel nya yang ia sengaja matikan. Saat sudah nyala, banyak chat, panggilan tak terjawab dari teman-teman dan juga keluarga nya. Ia lebih dulu mengabari Fia jika ia di rumah sakit.
Tanpa ba bi bu, mereka semua langsung menuju rumah sakit. Yang pertama mereka lihat ialah penampilan Varo yang kusut, banyak darah di Jas nya dan juga wajah sembab.
"Bang," panggil Fia. Varo pun menoleh ke arahnya.
"Lia kenapa?" tanya Sasa heboh.
"L-lia, sama Reza kecelakaan. Mereka berdua di tabrak truk," jelas Varo parau.
Tante Wulan yang tau anak nya terpuruk pun memeluk nya. Tangis Varo kembali pecah di dekapan Mama nya. "Lia Ma, Lia sakit," adunya.
Tante Wulan mengusap rambut varo yang sudah kusut. "Pasti Lia baik-baik aja. Mending kamu ganti baju dulu," titah Tante Wulan.
Varo menggeleng. "Enggak mau, mau ketemu Lia hiks," rengeknya.
"Mau Lia,"
"Liaa,"
"Mau ketemu Lia,"
"Lia sakit, Varo gamau itu,"
Mereka semua menatap Varo dengan iba, sedari tadi lelaki itu terus meracau ingin bertemu Lia. Pintu UGD terbuka membuat mereka langsung mengalihkan pandangan nya pada Edgar.
"Gimana keadaan Lia sama Reza bang?" tanya Sasa cepat.
"Reza keadaan nya sudah sedikit membaik, tapi Lia," Edgar menggantungkan perkataan nya, ia tak sanggup mengatakan itu.
"Lia kenapa?" desak Varo.
"Lia, dia keguguran, bayi nya tidak bisa di selamatkan. Ditambah lagi penyakit tumor otak nya yang udah stadium 4, sekarang dia koma. Kecil kemungkinan dia bakal selamat," jelas Edgar membuat mereka terbelalak kaget.
Apa tadi? Bayi? Keguguran? Tumor otak? Stadium 4? Koma? Varo sungguh terkejut saat mendengar Lia keguguran. Ditambah lagi perempuan itu mempunyai riwayat penyakit tumor otak.
"L-lia h-hamil?" tanya Varo gugup.
"Iya, tadi saat di periksa janin nya sudah tidak bernyawa," jelas Edgar lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVALIA [END]
Ficção Adolescente[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] JIKA ADA KESAMAAN NAMA ATAU PUN ITU MOHON DI MAAFKAN KARENA INI MURNI PEMIKIRAN SAYA SENDIRI!! AWAL NYA SIH EMANG GARING TAPI KALO KALIAN CHECK SAMPE AKHIR DI JAMIN GA BAKAL NYESEL DEH Ini bukan cerita tentang Dilan Milea, a...