29. KONTEN

4.1K 479 207
                                    

Hallo hallo readers nya Asti!!
Biasakan jangan lupa vote
Sebelum membaca
Happy reading <3
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote!!
.
.
.
.
Happy reading <3

Akhirnya, mereka semua berkumpul di rooftop. Kenapa di rooftop? Bukan ke kelas? Sultan mah beda. Mentang mentang sekolah punya orang tua, bisa seenak nya bolos.

"Nah, Varo Lia kan udah taken. Trus Ray sama Fia kapan nih?" goda Fian. Sedangkan Fia mendelik tajam ke arahnya. Ray cuma bisa tersenyum tipis. Kalo kalian tanya kemana pasangan baru, mereka tengah berpelukan membuat mereka semua mendengus.

"Si Ray niat kaga nembak si Fia?" goda Sasa juga. Tiba tiba Fian menyaut.

"Iki niat wes tenanan, ojo di nggo dolanan," nyanyi nya.

"Opo meneh dilarani, malah mengecewakan," saut Azka.

"Iki ati du kos-kosan, sing iso dinggo ampiran," Ray pun ikutan bernyanyi.

"Nek ancen kowe arep lungo, rono lungo sisan," nyanyi mereka bertiga.

"Sing uwes, yo wes wae mas," jawab Sasa.

"Pangapurane tenan dinggo awakmu," Lia yang berada di pelukan Varo pun ikutan menyaut.

"Yen aku wes nglarani atimu,"

"Walau aku masih sayang," nyanyi mereka berdua. Yang lain pun bertepuk tangan.

"Jiakh, mbak Fia baper ga ni?" goda Lia. Fia menutup muka nya malu.

"Mau makan ga?" tanya Varo kepada Lia. Lia menggeleng. "Ga ah, nanti aja istirahat," tolaknya.

"Jangan lupa peje lo berdua," saut Fian. Kalo masalah makanan gratis mah dia pemenang nya.

"Iye iye, ribet banget lo," ketus Varo. Ia pun berdiri dari duduk nya. "Mau kemana?" tanya Lia. Varo menarik tangan Lia untuk berdiri.

"Ayo katanya ke kantin," ajaknya, lalu turun ke bawah bersama Lia. Di ikuti yang lainnya.

***

Saat berjalan ke kantin, suasana koridor tampak sepi. Karena semua murid sedang belajar. Saat mereka sedang bercanda tawa, tiba tiba Ridwan datang dari arah lawan.

"Ni orang pasti bikin ulah lagi," ucap Fian, yang di angguki semua nya.

Semua kaget, saat Ridwan menyeret tangan Fia dengan kasar. Ray yang melihat itupun emosi.

"Maksud lo apa anjing?" marah nya. Ridwan tersenyum miring, lalu tangan nya berpindah pada leher Fia. Ia mengapit leher Fia hingga Fia kesudahan nafas.

"L-lepas," berontak Fia sambil memukuli tangan Ridwan.

"Gue akan lepasin Fia, tapi dengan satu syarat," ucapnya.

Varo maju. "Apa syarat nya?" tanya nya dingin.

"Lia harus jadi milik gue!" ucapnya lantang, membuat emosi Varo naik.

BUGH...

BUGH...

BUGH...

ALVALIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang