3. Menghindar

11.2K 928 114
                                    

Kamu punya berapa bersaudara hehe

HAPPY READING

3. MENGHINDAR

Loveetta baru masuk ke rumahnya. Pemandangan kapal pecah yang ia lihat kali pertama memasuki ruang tengah. Tidak perlu Loveetta tanya siapa yang melakukan ini, tentu saja Leon.

Leon adalah Kakak tiri Loveetta. Mereka hanya tinggal berdua di rumah kos. Mereka sengaja tinggal pisah rumah dengan orang tua mereka yang hampir setiap hari ribut. Maka Leon dan Loveetta tidak bisa menahan diri untuk mencari tempat yang nyaman agar pendidikan mereka tidak ternganggu.

Loveetta dengan malas memungut barang Leon yang berserakkan di lantai. Mulai dari seragam, celana panjang, ransel, kaus kaki, sepatu yang terhambur di lantai, handuk di atas punggung sofa, buku-buku kuliah berserakkan di atas meja. Cukup, mata Loveetta mendadak kabur memandangnya.

"Abang! Lovee udah bilang kalau pulang dari kampus, jangan lepas seragam sembarangan tempat! Ini rumah bukan kapal pecah!" Loveetta mengoceh sambil meletakkan semuanya di tempat yang benar.

Loveetta juga memungut boneka penguin kesayangannya yang tergeletak di lantai. Padahal tadi ia letak di kursi.

"Gugu Lovee juga kenapa di lantai?!" Gugu adalah nama penguinnya.

Leon yang sedang memasak di dapur hanya menjenjangkan leher ke arah ruang tengah sejenak. Tidak lama kemudian Loveetta menghampiri Leon.

Loveetta menganga memandang sekitar dapur yang juga bak kapal pecah. "Abang masak atau habis perang?!" Kupasan bahan masakan berserakkan di lantai, telur pecah yang dibiarkan begitu saja, beberapa alat masak yang jatuh di lantai.

Kepala Loveetta terasa ingin pecah!

"Ya udah, tinggal diberesin, lagian gue masak juga buat lo!" balas Leon.

"Tapi..."

"Berisik lo bawel!" decak Leon.

Loveetta menghela nafas dengan berat. Ia memandang kesal Leon yang sedang menghidangkan nasi goreng ke piring.

Hubungan Leon dan Loveetta memang jarang akur. Sering mereka bertengkar dari hal kecil hingga hal besar. Namun mereka kekeuh memaksakan diri untuk tinggal bersama. Tapi ini lebih baik ketimbang tinggal bersama orang tua mereka, kekacaukan akan bertambah berkali-kali lipat.

"Gue denger, anak REVAZKAR pindah ke SMA Jaya Prakarsa?"tanya Leon, ia sudah menghabiskan makanan di piring. Ia menatap Loveetta yang duduk di sofa, sebelah Leon.

"Tau darimana?" tanya Loveetta.

Leon tertawa sinis. "Berita udah ada di mana-mana, lo aja kali yang kudet!" Leon beranjak sambil menoyor kepala Loveetta.

Loveetta berdecak kesal. Abangnya ini memang cukup kasar.

Leon berbalik dan menghentikan langkah. "Gue ingetin sama lo jangan deket-deket sama mereka. Jangan sekali-kali lo kenalan maupun bicara sama mereka." Setelah berucap Leon melanjutkan langkah ke dapur sambil membawa piring kosong.

"Emang Abang kenal sama mereka?" tanya Loveetta ketika Leon kembali.

Leon berdecak kesal. "Gue alumni SMA Ksatria kali. Gak mungkin gue gak kenal mereka." Ia melangkah keluar rumah sambil menyampirkan jaket yang ia ambil di sisi sofa.

"Ke mana?" tanya Loveetta sambil memperhatikan gerak-gerik Leon.

"Bar." Leon bergegas keluar dari rumah.

"Jangan mabuk-mabukkan!" seru Loveetta pada Leon yang sudah hilang ditelan pintu. Ia berdecak, Abangnya sejak kelas SMA sudah suka mabuk-mabukkan karena pergaulannya. Ia masih bingung hingga sekarang, bagaimana bisa Leon mendapat beasiswa di SMA Ksatria sementara tingkahnya begitu?

REVAZKAR (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang