54. Permintaan Kanya

7.5K 525 318
                                    

Haloooo, gak jadi part ending, kepanjangan😂

Janji ga TARAAAA MAKKKJRENGGG?😭

Jangan lupa votes comment ya💙

Votes 50+ comment 300+?

HAPPY READING

54. PERMINTAAN KANYA

Zayn akhirnya beranjak dengan lesu, ia masih perlu menuntaskan misinya malam ini. Ia akan menunggu Loveetta di taman tepat pukul 7 malam. Tidak peduli Loveetta datang atau tidak, ia masih punya asa. Zayn melangkah ke parkiran kafe, sudah hampir pukul 7 malam.

Baru saja Zayn mengambil helm dari sebelah spion motor, ia tidak sengaja melihat sosok Kanya yang sedang berjalan di pinggir trotoar dengan kepala tertunduk. Hati Zayn sakit melihatnya, namun ia tidak bisa memaksakan hati pada Kanya. Entah lah apa yang sudah ia lakukan. Zayn benar-benar jahat.

Mata Zayn bergerak pada banner toko pinggir trotoar yang akan Kanya lewati. Mata Zayn membulat melihat banner yang bergerak tak beraturan, seperti akan jatuh beberapa saat lagi. Langkah Kanya semakin mendekati banner itu yang hampir runtuh. Tidak, Kanya bisa celakabila tertimpa banner itu.

Zayn bergegas melepas helm dan meletakkan sembarang di jok motor. Ia berlari mengejar Kanya.

"KANYA AWASSS!" teriak Zayn menggema di sepanjang jalan. Namun Kanya rupanya tidak menghentikan langkah, ia terus berjalan hingga kini berdiri tepat di sebelah banner yang baru saja terjatuh ke arahnya.

'BRUK!'

Suara keras yang ditimbulkan banner pada sisi kepala Kanya lalu jatuh ke aspal kini memancing perhatian seluruh orang yang berada di sekitar jalanan.

Langkah Zayn melemah seketika, matanya membulat melihat banner itu menimpa kepala Kanya hingga gadis itu jatuh dan tidak sadarkan diri. Detak jantung Zayn seoalh berhenti berdetak.

"KANYAAAA!!" seru Zayn berlari menghampiri Kanya. Orang di sekitar sana pun ikut mengerumuni. Termasuk pemilik toko yang baru saja keluar dari toko untuk melihat apa yang terjadi.

Zayn menepuk pipi Kanya. Rasa cemas membanjiri Zayn begitu tangan Zayn mengangkat kepala Kanya ke pangkuannya dan menemukan darah yang mengalir dari kepala Kanya. Ia menggeleng kuat, Kanya tidak boleh kenapa-napa.

"TOLONG PANGGIL AMBULANS SEKARANG!" pinta Zayn, yang kemudian orang-orang yang mengerumuni tersadarkan, lalu memanggil ambulans melalui telepon.

"Kanya, bangun, Nya!" seru Zayn.

Rasa bersalah Zayn kian bertambah, ia sudah mencelakakan Kanya lagi. Andai saja Zayn tidak menerima ajakan Kanya untuk bertemu, ini tidak akan terjadi.

Tidak lama kemudian ambulans pun tiba. Kanya segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. Zayn tidak tinggal diam, ia menyusul menggunakan motornya dari belakang.

Zayn dilanda panik yang menjadi, pikirannya kacau. Suara ambulans menggema di malam Kota, beberapa pengendara pun menyingkir memberikan jalan untuk ambulans.

Namun sayangnya, Zayn tidak fokus berkendara ditambah rintikan hujan yang mulai turun. Ia hanya fokus mengikuti ambulans itu. Hingga truk dari arah kanan yang tadinya memberi jalan untuk ambulans dari kejauhan kini melaju.

'TIN! TIN!'

Suara klakson truk mengangetkan Zayn. Ia menoleh ke kanan dan hanya melihat sejumlah cahaya yang menyilaukan pandangan. Sedetik kemudian, Zayn merasakan benda yang besar menabrak motornya hingga Zayn ikut terpental.

REVAZKAR (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang