20. Terciduk

6.9K 591 71
                                    

Jangan lupa untuk vote komen makasi

HAPPY READING

20. TERCIDUK 

Loveetta memperhatikan Leon sambil mengernyit. Tampaknya Leon sedang gelisah. 

"Oh, dulu, gue emang pernah temenan sama mereka," jawab Leon, ragu. 

Loveetta menganga kecil. "Temenan?"

"Iya. Tapi semenjak gue tau busuknya mereka, gue langsung putus kontak, gue gak mau berhubungan sama mereka." Penjelasan Leon tentu membuat Loveetta bingung. 'Busuk' seperti apa maksud Leon?

"Emang mereka gimana?"

"Lo gak perlu tau mereka. Yang jelas, lo jangan berhubungan sama mereka, kecuali, Rega." Loveetta semakin tak mengerti dengan Leon. 

"Rega, baik. Dia gak kayak yang lain." Tatapan Leon kini memandang arah meja, ia menemukan dompet di tumpukkan buku. Ia bergegas meraih dompet itu. "Dompetnya udah ketemu, lo bisa keluar, thanks!" Leon mendorong pelan pundak Loveetta hingga ke pintu. Setelah Loveetta berada di luar, Leon menutup pintu dengan rapat. 

Loveetta menggerutu tak jelas, merasa kesal dengan Leon. Kemudian ia berpikir, ia ingat benar ucapan Leon, beberapa waktu lalu. Leon mengatakan bahwa ia tidak kenal. Lalu tadi Leon terbukti pernah berteman. Jelas-jelas Leon menyembunyikan sesuatu, tapi apa? Pertanyaan Loveetta beberapa waktu lalu, saat ia menemukan foto Leon di markas, terjawab sudah. Itu berarti Leon memang sering main di markas. 

Namun yang dipertanyakan, hubungan Leon dan anak REVAZKAR. Lalu, apa yang Leon katakan benar? Justru bagi Loveetta, Rega yang cukup mencurigakan.

***

Sepulang sekolah, Loveetta, Ella dan Jingga ke kafe terdekat. Loveetta kini duduk di depan mereka, dengan minuman pesanan di atas meja. 

Tujuan Loveetta bukan sekadar nongkrong, ia punya maksud tertentu. Walaupun ia ragu untuk melakukannya. Beberapa waktu lalu, Zayn meminta Loveetta menghubungi nomor peneror yang ia berikan, sekaligus meyakinkan Loveetta bahwa memang Ella peneror Zoline. 

Loveetta mengenggam ponsel sedari tadi. Hatinya masih sibuk berperang dengan otak. Ia hanya tidak ingin, bila Ella tertangkap basah, lalu bagaimana hubungan persahabatan mereka? 

Loveetta menekan nomor panggilan itu, tapi tidak kunjung ia hubungi. Ia hanya memandang layar ponsel. 

Sementara kelima siswa berseragam Jaya Prakarsa, yang tidak lain adalah anak REVAZKAR, mengintip di balik dinding ruangan. Mereka berniat menyaksikan langsung tindakan Loveetta. Namun justru mereka geregetan, karena Loveetta masih diam saja. 

Arlan selain emosian, ia juga tidak sabaran. Ia keluar dari persembunyian mendekati Loveetta. Zayn, Rega, Nauval dan Karel meneriakinya, namun diabaikan. 

Loveetta tersentak begitu Arlan merampas ponsel di tangannya. Ella dan Jingga sama terkejutnya. 

"Kalau lo gak berani telepon, biar gue aja," ujar Arlan. Ia menghubungi nomor tersebut. Loveetta hendak mencegah, namun terlambat. 

Tidak lama kemudian, setelah panggillan terhubung, ponsel Ella di atas meja berdering. Arlan menatap Ella dengan dagu diangkat. Ella memandang layar ponsel, kemudian memandang Arlan, bergantian. Panggilan dari nomor asing tertera, namun ia tau nomor telepeon Loveetta. Jingga memandang Ella dengan mengernyit. 

"Angkat telepon lo," titah Arlan. 

Ella memasang wajah shock bukan main. Ia juga cukup bingung memandang Arlan. Mereka beranjak berdiri. Loveetta merebut ponsel kembali dari Arlan. 

REVAZKAR (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang