25. Sandi

6.2K 598 72
                                    

Part zona baper, juga yang paling kalian tunggu hihi

HAPPY READING

25. SANDI

Loveetta pamit pulang ke rumah, beberapa waktu setelah Zayn kembali tadi. Zoline mengucapkan terima kasih pada Loveetta, karena sudah menemaninya semalaman. Zayn mengantarkan Loveetta ke depan.

Loveetta berhenti ketika di depan teras. Ia sudah mengganti seragam sekolah, walaupun tadi Zoline meminjamkan pakaian, namun Loveetta menolak halus. "Udah, sampai sini aja gapapa, gue bisa pulang sendiri."

Zayn tersenyum kecil, tangannya bergerak meraih tangan Loveettta. Tentu gadis itu tersentak. Zayn menggenggam tangan Loveetta. "Thanks, udah jagain Zoline."

Loveetta memandang tangannya sendiri dengan gugup. Darah di tubuh Loveetta berdesir. "Gak usah bilang makasih, gue ikhlas." Ia menggerutu dalam hati, karena Zayn tak kunjung melepaskan tangannya.

Tidak tau saja Loveetta, jika Zayn merasakan hal yang sama. Butuh keberanian bagi Zayn untuk menyentuhnya. Jantung Zayn berdebar tak karuan. Bahkan ia khawatir Loveetta mampu mendengar. Ia tidak pernah segugup ini.

Kenapa tidak Loveetta saja yang melepaskan? Baru saja ia hendak menarik tangan, namun genggaman Zayn kian mengerat.

"Gue anter lo pulang ya. Sebagai tanda terima kasih gue."

Loveetta berdeham sambil melirik kanan. Ia bingung akan menjawab apa. Ia ingin mengatakan setuju, namun ia juga gengsi mengatakannya.

"Gue cuma mau anter lo, tinggal jawab iya aja lama banget, gue bukan kasih soal matematika," celetuk Zayn.

Zayn menarik tangan Loveetta lembut.

Loveetta kemudian menggerutu, "Lo ngapain pegang tangan gue terus?"

Zayn berhenti begitu sampai di garasi. "Suka."

Loveetta menganga tak mengerti, apa maksud Zayn mengatakan suka?

"Gue suka pegang tangan lo," ujarnya memperjelas.

Loveetta terkesekiap dengan perkataan Zayn. Entah kenapa, jantung Loveetta kian tidak terkendali. Ucapan Zayn memberikan efek besar.

Ternyata ucapan Zayn sendiri, membuat ia juga salah tingkah. Zayn merutuki diri sendiri. Apa-apaan Zayn berucap seperti itu?

Loveetta tidak tau bagaimana wajahnya sekarang. Apa sudah persis tomat busuk? Apa Zayn melihat wajah Loveetta memerah? Ia benar-benar merasa malu bukan main.

Zayn memandangi tautan tangan mereka. "Gue merasa nyaman genggaman gini." Ia tersenyum tulus pada Loveetta. Zayn sudah memberikan kode keras. Tapi kenapa tampaknya Loveetta biasa saja? Apa yang sedang Loveetta pikirkan? Ia ingin mengetahuinya.

Loveetta kian menggila dibuat Zayn. Apa Zayn sedang kemasukan? Kenapa lelaki itu bersikap begitu? Ia tidak pernah ditatap seteduh ini. Berbanding balik dengan tatapan pertama Zayn, yang ia akui sangar beberapa waktu yang lalu.

Loveetta mengerjap beberapa kali. Apa ini tandanya Zayn punya perasaan yang sama terhadapnya?

Zayn melepaskan genggamannya, ia meraih helm di atas motor, kemudian memakai helmnya. Loveetta sibuk mengelap tangan karena berkeringat, yang dihasilkan dari rasa gugupnya.

Zayn membuka bagian jok motor, mengeluarkan helm cadangan dari sana. Ia memakaikan helm pada Loveetta. kesekian kali Zayn membuat Loveetta tersentak. Entah efek mengenakan helm atau bagaimana, ia merasa oksigen mulai menipis.

Zayn menaiki motor lalu menyalakan mesin. Ia meminta Loveetta segera menaikinya. Dengan ragu pun Loveetta menurutinya.

"Hati-hati, Mas Zayn," ujar salah satu penjaga gerbang, begitu motor Zayn melewati pos.

REVAZKAR (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang