11. Penjahat

7.8K 701 109
                                    

Please jangan siders boleh hehe

HAPPY READING

11. PENJAHAT 

Zayn membuka pintu kamar Zoline yang sedikit terbuka. Tampak Zoline tengah membaca buku pelajaran di atas ranjang dengan posisi tengkurap. Begitu mendengar langkah kaki masuk, Zoline merubah posisinya menjadi duduk. Ia melempar senyum ke arah Zayn. 

"Abang?"

"Lagi ngapain nih?" Zayn memperhatikan adiknya.

"Lagi baca buku pelajaran aja, untuk ulangan harian besok." 

Zayn menduduki tepi ranjang Zoline. Tangannya bergerak ke arah Zoline, menyodorkan sesuatu. Zoline melihat apa yang Zayn berikan.

"Ini punya kamu bukan Dek?" tanya Zayn, ia memberikan gelang tali berinisial G pada Zoline.

Sedetik kemudian Zoline terkesiap seketika. Gelang berinisial G..

"Abang temuin gelang ini di ransel, Abang pikir punya kamu yang gak sengaja jatuh pas kamu kemarin ambil dompet Abang di ransel. Lihat aja gelangnya kebesaran buat kamu." Zayn menemukan gelang ini di ransel bagian samping. Ia tidak sengaja menemukan gelang ini saat berada di kelas. Ia langsung menduga gelang ini milik Zoline yang mungkin terlupakan, karena saat itu Zoline sempat bertukar ransel dengan Zayn. 

Zoline menyambut dengan sedikit ragu. "I..iya punya Zoline. Makasih Bang Zayn." Ia tersenyum canggung.

Zayn mengangguk sambil tersenyum manis. "Ya udah lanjut belajar aja, Abang keluar dulu." Ia mengacak gemas rambut Zoline sebelum melangkah keluar dari kamar Zoline, kemudian menutup pintu kamar. 

Zoline memandang gelang itu dalam diam. Pantas saja Zoline tidak menemukan gelang itu di ranselnya, ternyata di ransel Zayn. Ia tau benar gelang ini, milik Gege. 

"Zoline harus apa Kak?" Mata Zoline mulai berkaca-kaca. Entah sampai kapan ia menyembunyikan rahasianya.

***

Loveetta baru saja menceritakan gelang berinisial G yang persis seperti milik Gege yang dipakai oleh Zayn. Itu sudah bukti yang paling jelas, bila Zayn berkaitan dengan Gege. Walaupun ia tidak tau bagaimana hubungannya. Loveetta tampak berapi-api saat ini, ia benar-benar tidak tahan lagi menunggu kasus misterius ini selesai. Ia harus mendapat jawaban saat ini juga. 

"Gue harus dapat jawaban tentang Gege! Gue gak bisa tinggal diam aja!" Loveetta beranjak dari kursi kemudian melangkah cepat keluar dari kelas. 

Ella dan Jingga saling berpandangan, kemudian menyusul Loveetta, agar gadis itu tidak bertindak gegabah.

Bel tanda jam pelajaran dimulai akan berbunyi sebentar lagi, Loveetta yakin anak REVAZKAR berada di kelas saat ini. Hanya berselang satu ruang untuk sampai ke kelas XII MIPA 3. Benar saja, Loveetta mendapati mereka di bangku masing-masing paling belakang saat ia berjalan di depan kelas mereka menuju pintu. Tanpa basa-basi dan permisi, ia melangkah masuk. Beberapa siswa-siswi di dalam memandang cengo. Loveetta seperti seseorang yang hendak melabrak REVAZKAR dengan berani.

Ella dan Jingga menyusul masuk. Berusaha tidak peduli dengan tatapan aneh dari penghuni kelas, seperti Loveetta yang sudah tidak peduli dengan sekitar.

"Lo ngaku sekarang! Di mana Gege?!" Tidak ada angin, tidak ada hujan. Loveetta langsung bertanya seperti itu di sebelah meja Zayn. 

Zayn memiringkan kepalanya. Keningnya seketika berkerut setelah mendengar pertanyaan Loveetta yang tidak ia mengerti. Apa yang perlu ia akui? Lalu siapa Gege? 

REVAZKAR (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang