28. Dendam?

6.3K 579 48
                                    

 Ada yang nungguin REVAZKAR ga?

HAPPY READING

28. DENDAM?

Zayn membawa kue ulang tahun, ia baru saja masuk kamar Zoline. Ia sengaja memadamkan lampu kamar. Tampak adik manisnya sedang terlelap. Zaka dan Saskia kembali, tidak mungkin mereka melupakan kebahagiaan Zoline. Zayn duduk di kursi sebelah ranjang, kemudian menyalakan lilin dengan angka 17, di atas kue. Tampak mata Zayn yang berkaca, kini terlihat jelas karena pantulan cahaya. Zayn tersenyum memandang Zoline. 

"Happy birthday to you.. Happy birthday to you.." Zayn, Zaka, dan Saskia, mulai menyanyikan lagu Happy Birthday, dengan intonasi pelan, agar Zoline tidak terkejut. 

Zoline menggeliat kecil, kemudian mulai membuka mata. Yang pertama Zoline lihat, kue. Lengkap dengan lilin menyala. Senyum Zoline mengembang. Ia beralih memandang Zayn, Zaka dan Saskia bergantian. Senyumnya semakin tertarik. Ia mengira Zaka dan Saskia, tidak kembali menemuinya, karena mereka tampak kelelahan. 

"Happy birthday, Dek," ucap Zayn.

"Happy birthday, sayang," timpal Saskia, kemudian melayangkan kecupan di keningnya.

"Happy birthday anak Papa." Zaka juga melakukan hal seperti Saskia. 

Zayn kini mengecup pipi Zoline, membuat gadis itu tergelak, karena mendapat serangan ciuman. 

"Makasih, Ma, Pa, Bang Zayn." Zoline tersenyum haru, matanya mulai berbinar. 

"Sekarang, make a wish," pinta Zayn. 

Zoline menangkupkan tangan lalu memejamkan mata, mengucap harapan untuk ulang tahunnya. Ia hanya ingin Zaka, Saskia, dan Zayn bahagia. Sederhana. 

Zoline membuka mata, kemudian mendekatkan wajah pada lilin, kemudian meniup hingga api lilin padam. Mereka bersorak sambil bertepuk tangan. Zoline tidak memerlukan kebahagian besar, sesederhana ini saja ia sudah bahagia. 

Zayn tadi ingin sekali memeriahkan acara. Walaupun ia tau, Zoline tidak ingin pesta besar, tapi menyambut sweet seventeen Zoline, tapi semua keinginannya gagal. Ia meletakkan kue di atas nakas, kemudian beranjak untuk menyalakan lampu. 

"Papa sama Mama punya hadiah," ujar Zaka, sambil mengeluarkan sesuatu di balik punggung.

Zoline menyambut paperbag dengan antusias. "Wah! Ini apa? Makasih Papa Mama!" 

"Buka aja sayang."

Zoline membuka untuk melihat isi paperbag. Isinya cukup membuat Zoline terperangah. Matanya binar memandang buket menyerupai bunga, terdapat belasan boneka Pikachu mini, yang membentuk sebuah buket. 

"Zoline suka banget! Makasih, Papa, Mama!" serunya.

"Sama-sama, sayang," balas Siska.

"Bang Zayn kasih apa untuk Zoline?" Zoline memberengut, ia hanya bercanda. Karena Zoline tidak pernah meminta apapun.

"Hadiah untuk adek, besok. Spesial." Zayn menyengir misterius.

Zoline jadi penasaran dibuat Zayn. 

Zayn sudah merencanakan di kepala, mungkin ia akan mengajak Loveetta berpatisipasi.

***

Loveetta baru saja tiba di sekolah, begitu ia masuk kelas, ia langsung menghampiri Ella, yang kebetulan sudah datang. Ella sedang memainkan ponsel di bangku.

Loveetta merasa kecewa dengan Ella, bisa-bisanya Ella selama ini diam saja. Kenapa Ella begitu tega menyembunyikan ini? Membiarkan Gege hilang tanpa jejak? Membiarkan Zoline dalam bahaya? 

REVAZKAR (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang