50. Klarifikasi

7.1K 539 453
                                    

Halo, thankyou banget yang udah boom votes dan comment. Kenapa dah votes susah banget nembus target? Btw kalau capek komen jangan dipaksain yaaa huhu makasih bangeettttt

⚠️Novel REVAZKAR ready di shope, bonus ekstra part ⚠️

Jangan lupa vote komen yaaaaaa thankyou, mohon hargai tulisan ini

Jangan lupa follow wattpad aku yaaaa biar ga ketinggalan info up atau lainnya💙

HAPPY READING

50. KLARIFIKASI

Taksi yang ditumpangi Zayn dan Loveetta berhenti tepat di depan gerbang rumah Zayn. Ponsel Loveetta berdering tanda sebuah panggilan masuk, namun si pemilik terlelap di sebelah Zayn. Lantas Zayn mengangkat telepon Loveetta, siapa tau penting. Ternyata panggilan dari Rega.

"Halo, Lov. Lo di mana? Gue udah sampai di pintu masuk."

"Halo, Ga. Sori repotin lo. Loveetta sama gue, dia di rumah gue. Nanti gue bakal antar Lovee pulang," sahut Zayn.

Rega mengernyit, mengira ia salah menghubungi nomor telepon. Namun setelah ia lihat ternyata tidak. Memang Zayn yang mengangkat telepon darinya.

"Zayn, mana Lovee? Kasihkan ponselnya, gue mau ngomong sama dia."

"Udah, ya."

'BIP!'

"Ya elah si anying," umpat Rega begitu Zayn memutuskan sambungan telepon secara sepihak. Ia berdecak sambil menggelengkan kepala. Jika begitu, ia memutar kembali motornya, pulang.

Loveetta terbangun dari tidurnya. Ia mengendarkan pandangan sambil mengumpulkan nyawa. Ia berada di mana sekarang? Ia menoleh kiri mendapati Zayn yang baru saja menjauhkan ponselnya dari telinga.

"Lo ngapain?" tanya Loveetta.

"Tadi Rega telepon jadi aku bilang kamu lagi sama aku, jadi dia gak perlu jemput kamu. Kita udah di rumah depan rumah aku, ayo turun."

Loveetta terkejut mendengar 'rumah aku'. Kenapa Zayn justru membawa ia ke rumah Zayn? Kenapa tidak langsung ke rumahnya?

Zayn membayar sejumlah uang pada sopir taksi, kemudian turun dan disusul Loveetta yang sambil mengumpat tak jelas.

Zayn membuka gerbang dan mengajak Loveetta masuk. Dengan ogah-ogahan ia melangkah melewati gerbang.

Loveetta memeluk diri sendiri yang kedinginan karena basah kuyup. Begitu pula dengan Zayn, namun lelaki itu tampak biasa saja.

Zayn dan Loveetta akhirnya masuk ke dalam rumah, dihampiri oleh Bibi. Zayn meminta bantuan Bibi untuk mengambilkan handuk baru untuk Loveetta.

Zoline yang di ruang tengah menyadari Zayn yang baru saja pulang, namun bersama Loveetta. Ia beranjak menghampiri dengan bantuan tokat jalan.

"Bang Zayn, Kak Loveetta? Kok kalian basah kuyup? Kalian darimana?" tanya Zoline. Justru di daerah rumah Zayn sekarang hanya gerimis.

"Panjang ceritanya," sahut Zayn.

"Kak Lovee mandi aja dulu di kamar mandi kamar Zoline, ntar Kakak masuk angin," tawar Zoline.

Loveetta pun mengiyakan saja, tidak enak jika menolak. Bibi kembali memberikan handuk baru berwarna putih pada Loveetta.

"Makasih Bi."

"Sama-sama, Non. Bibi permisi ya."

Zoline kemudian mengajak Loveetta menuju kamar mandi. Begitu pula dengan Zayn yang juga akan mandi di kamar mandi yang berbeda.

REVAZKAR (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang