43. Hancur

6K 500 25
                                    

Halo, ada yang nungguin tah?

Please don't be silent readers

Ajak temen kamu nongkrong di sini juga dong! 🫶🏻

⚠️Novel REVAZKAR ready di shope, bonus ekstra part⚠️

Follow ig ku @meliyana.j yuk, kita gibahin REVAZKAR bareng hihi🫶🏻

HAPPY READING

43. HANCUR

Loveetta melangkah ragu ke arah rumah Zayn, ia sudah memasuki perkarangan rumah Zayn. Langkahnya menuntun mendekati rumah Zayn. Dilihatnya ada Zoline yang berada di kursi roda sedang bermain dengan burung Kenari pemberiannya beberapa waktu lalu, di teras.

Dari kejauhan, Zoline mendapati Loveetta berjalan ke arahnya. Senyumnya mengambang seketika. "Kak Lovee!" sapa Zoline riang begitu Loveetta menginjak teras rumah sambil membalas sapaannya.

"Hai, Zol!"

"Kak Lovee ke sini cari Kak Zayn, kan?" terka Zoline.

Loveetta mengangguk.

"Ya udah, ayo aku antar ke dalam," ujar Zoline.

Loveetta membantu memindahkan sangkar burung Kenari dari pangkuan Zoline ke gantungan yang berada di sisi teras. Kemudian ia mendorong kursi roda Zoline beriringan dengan langkahnya ke dalam rumah.

"Kak Lovee," panggil Zoline, sambil memutar kepala ke arah belakang sedikit mendongak.

"Aku mau buang air kecil dulu, Kak Lovee duluan aja temuin Kak Zayn, ada kok di kamar."

"Gue anterin aja ya," tawar Loveetta.

"Gak perlu, Kak Lovee. Zoline bisa sendiri, ntar dibantu bibi." Zoline melihat salah satu Bibinya yang kebetulan lewat, kemudian ia memanggilnya. Bibi lalu menghampiri Zoline.

"Bener?"

Zolline mengangguk yakin. Kemudian Loveetta membiarkan Zoline bersama Bibi.

Loveetta kemudian melangkah ke kamar Zayn. Tujuan Loveetta ke rumah Zayn hanyalah mencari jawaban yang membuat hatinya tak karuan belakangan ini. Loveetta ingin mendapat jawaban dari Zayn langsung. Ia butuh dengan penjelasan Zayn yang menyembunyikan berbagai rahasia darinya. Ia harap, ia tidak mendapatkan jawaban yang menghancurkan hati kecilnya.

Loveetta melangkah melewati sebuah ruangan yang pintunya sedikit terbuka. Tidak sengaja Loveetta melihat seseorang di dalam ruangan. Karena tidak begitu memperhatikan, ia hendak melanjutkan langkah. Namun langkahnya terhenti ketika mendengar suara yang tidak asing di telinganya.

"Maafin Zayn."

Tunggu, itu bukannya suara Zayn? Loveetta mundur dua langkah, kemudian melihat melalui celah pintu. Ia tidak bermaksud tidak sopan karena mengintip diam-diam, ia hanya penasaran apa benar itu Zayn?

Memang itu Zayn yang baru saja berlutut menghadap orang yang diajak bicara. Loveetta tidak mampu melihat siapa, mungkin saja orang tua Zayn.

"Zayn gak bisa jaga Kanya dengan baik, Zayn udah hancurin masa depan Kanya," lirih Zayn sambil menangis.

Pernyataan Zayn sukses mengejutkan Loveetta. Bibirnya terbuka hampir tidak percaya dengan ucapan Zayn. Tanpa sadar air matanya mengalir begitu saja. Jangan tanya hati Loveetta bagaimana, tentu sudah hancur berkeping-keping. Remuk. Sakit. Kepercayaan Loveetta sudah hancur.

REVAZKAR (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang