9. Tertuduh

8.2K 750 71
                                    

Untuk nemenin kalian yang single:)

HAPPY READING

9. TERTUDUH

Suara gaduh menggema di sepanjang lorong kelas X menuju kelas XII. Hampir semua siswa-siswi kelas X melakukan aksi demo di sekolahan. Sebagian dari mereka mengenakan slayer dan membawa katon yang berisi tuntutan mereka kepada REVAZKAR. Kecuali Zoline dan beberapa temannya, mereka hanya diam di kelas, karena mereka tau Zoline adalah adik Zayn, tidak mungkin mereka ikut melakukan aksi demo.

"KITA TIDAK PERLU TAKUT DENGAN REVAZKAR, KARENA KITA LAWAN MEREKA BERSAMA!"

"DEMI KANYA!"

"REVAZKAR KELUAR KALIAN!"

"KITA TIDAK TAKUT SAMA KALIAN!"

"KALIAN TANGGUNG JAWAB ATAS HILANGNYA KANYA!"

Zayn, Rega, Nauval, Arlan dan Karel yang berada di kelas saling berpandangan ketika mendengar aksi demo di luar. Mereka beranjak menuju luar kelas untuk melihat apa yang terjadi. Sontak Zayn ternganga melihat keramaian di luar kelas, begitu juga temannya.

'SMA JAYA PRAKARSA ANTI KRIMINAL!'

'KEMBALIKAN KANYA!'

'REVAZKAR PINDAH SEKOLAH LAIN SAJA!'

'SAVE KANYA!'

'KITA ANTI REVAZKAR!'

Suara gaduh makin menjadi hingga semua siswa kelas XII berhamburan keluar kelas untuk melihat apa yang terjadi di depan gedung kelas mereka. Termasuk Loveetta, Ella dan Jingga yang kini berdiri di depan kelas menyaksikan demo di depan kelas XII MIPA 3. 

"La, ini gara-gara lo bikin gosip Kanya." Loveetta mengaduh cemas.

"Gak nyangka jadi gini," gumam Jingga.

"Gue.." Ella hanya menganga, tidak mampu melanjutkan kalimat selanjutnya.

Kanya memang terkenal baik, ramah dan cantik di angkatannya. Mereka cukup terkejut melihat kabar gosip yang disebarkan Ella beberapa waktu lalu. Walaupun postingan itu sudah Ella hapus, namun gosip itu sudah tersebar. 

Zayn mengusap wajahnya dengan gusar. Ia tidak habis pikir dengan apa yang mereka lakukan. Rega berusaha memasang wajah kalem. Nauval hanya cengo melihat aksi demo. Karel cukup memasang wajah datar, sementara Arlan kini tampak emosi. 

"Apa-apaan kalian?!" seru Zayn, tapi tidak berhasil membuat mereka diam. Justru semakin gencar melakukan aksi demo. 

"KALIAN GAK PANTAS JADI MANUSIA! APA YANG SUDAH KALIAN LAKUKAN SAMA KANYA?!" teriak salah satu siswi dengan emosi. 

"KAMI GAK TERLIBAT KASUS INI!" sarkas Zayn. 

"KALIAN JANGAN SEMBARANG BICARA DONG! KALIAN GAK PUNYA BUKTI APAPUN!" timpal Nauval. 

Rega mengacak rambut dengan gusar. Emosi Arlan sudah melteup-letup, namun ia hanya diam.

"UNTUNGNYA APA UNTUK KAMI HILANGIN ANAK ORANG?!" sahut Karel. 

Suara kegaduhan semua siswa yang demo bertabrakkan dengan sahutan anak REVAZKAR untuk membela diri mereka. Hingga Bu Ema, selaku guru BP menghampiri mereka karena mendengar suara gaduh.

***

Zayn, Rega, Nauval, Arlan dan Karel berakhir di ruang BP. Bu Ema memandang satu persatu lima siswa di depannya. 

"Kanya memang sudah cukup lama absen dari kelas dan tidak ada kabar. Pihak sekolah sudah menghubungi orang tua Kanya, namun tidak ada balasan. Kalian di DO dari sekolah lama karena kasus yang persis seperti yang dikatakan anak-anak tadi. Benar, hilangnya Kanya berhubungan dengan kalian?" tanya Bu Ema. 

REVAZKAR (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang