37. Nostalgia

5.8K 515 29
                                    

Mangats ya yang puasa

HAPPY READING

37. NOSTALGIA

Zayn sedikit melongo dengan pertanyaan Rega. "Kenapa lo bisa ngomong gitu?"

"Karena gue..." Ucapan Rega terpotong dengan suara ketukan pintu kamar Zayn.

"Permisi, Mas Zayn," panggil Bibi dari luar.

"Masuk, Bi!" sahut Zayn.

Pintu terbuka menampilkan Bibi yang menyembulkan kepalanya. "Mas Zayn, itu Non Zoline meringis, katanya kakinya nyeri." Ungkapan Bibi membuat Zayn menegakkan punggungnya.

"Zayn ke sana sekarang, Bi. Makasih, ya."

Bibi mengangguk. kemudian kembali dengan pekerjaannya. Zayn berhenti melangkah menatap Rega. "Intinya, semuanya salah gue." Setelah berucap begitu, Zayn bergegas menuju kamar Zoline. Tampak raut wajah khawatir terpancar di wjaah Zayn.

Rega bingung. Ia bergegas menyusul Zayn, alih-alih khawatir dengan Zoline.

Zayn tiba di kamar Zoline, tampak adiknya sedang merintih kecil di atas ranjang.

"Zol, kenapa kakinya? Kok bisa nyeri?" tanya Zayn.

"Gak tau Bang. Mendadak nyeri sendiri."

Rega muncul di balik pintu kamar.

"Mendingan lo bawa Zoline ke rumah sakit, takutnya ada infeksi atau sesuatu yang lain," usul Rega.

Zayn mengangguk. Zoline pun menyetujui usulan Rega.

Sebenarnya Rega ke sini untuk mengungkapkan sesuatu, namun sepertinya ia berada di waktu yang salah.

***

Loveetta baru menyadari, selama ini guru di sekolah tidak sibuk menanyakan keberadaan Gege. Memang sudah Gege duga, mereka diberi uang tutup mulut oleh Jeffri. Tapi ia lega, masalah Gege kini sudah selesai dan ia sudah kembali ke sekolah. Tidak sedikit yang menyambut Gege dengan kejutan kecil. Gege tidak menceritakan apa pun ketika ditanya, ke mana saja ia selama ini. Ia tidak ingin memperpanjang masalah.

Sementara masalah Kanya, Arlan menutupi tentang ini. Karena ia ingin menjaga nama Kanya. Bahkan guru di sekolah juga tidak tau masalah detilnya, yang mereka tau bahwa Kanya perlu waktu panjang.

Kini waktu istirahat sedang berlangsung. Zayn menghabiskan waktu istirahat bersama Zoline, ia ingin menjaganya. Mereka berada di kantin. Suasana kantin cukup ramai engan siswa-siwi yang mengantre memesan makanan dan minuman.

Loveetta, Ella, Jingga dan Gege sedang bersama Zoline. Terutama Gege yang ingin menanyakan kabar Zoline saat ini. Beruntung kaki Zoline yang nyeri kemarin tidak terlalu serius, hanya sedikit infeksi. Lantas sudah diobati.

Zoline bahagia sekali, Gege sudah kembali. Zoline bahkan menangis karena merasa bersalah dengan Gege. Namun Gege mengatakan tidak masalah. Ia ikhlas menolong Zoline saat itu.

Zayn bersyukur, Arlan telah melepaskan. Zayn juga sempat mengucap maaf dan terima kasih pada Gege. Mereka juga berkenalan.

Rega, Nauval dan Karel bergabung dengan mereka. Mereka juga berkenalan dengan Gege. Entah sejak kapan mereka terlihat lebih akrab.

Zayn dan Loveetta sempat bertatapan cukup lama. Seperti melakukan telepati. Hanya mereka yang tau arti tatapan masing-masing, disertai dengan degupan jantung yang seirama.

Zayn memisahkan diri dari mereka, ia hendak membeli minuman untuk Zoline. Melihat itu, Loveetta menyusul Zayn.

Zayn sedang membuka kulkas dengan pintu dominan kaca yang menampilkan jajaran soft drink, ia mengambil minuman untuk dirinya sendiri, setelah sebelumnya mengambilkan air mineral biasa di salah satu stan kantin.

REVAZKAR (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang