55. Zayn Pamit?

8.1K 556 100
                                    

Siapin sesuatu sebelum baca ini, tissue contohnya☺️

Jangan lupa vote comment yaaaa😗

HAPPY READING

55. ZAYN PAMIT?

Arlan tidak yakin jika hati Kanya cocok dengan hati Zayn. Karena donor hati tidak semudah yang Kanya pikirkan. Ia juga tidak yakin Kanya lolos hingga pemeriksaan tahap akhir. Mengingat riwayat psikologis Kanya beberapa waktu lalu tidak memungkinkan. Lagipula ukuran tubuh Zayn dan Kanya berbeda. Setelah Kanya pulih dari kecelakaan kemarin, ia melewati tahapan pemeriksaan untuk mengetahui kecocokan dan kelayakan sebagai pendonor hati.

Namun, nyatanya keraguan Arlan runtuh seketika begitu mendapat kabar bahwa hati Kanya cocok dengan hati Zayn dan layak menjadi pendonor. Kondisi psikologis Kanya juga stabil dan  dinyatakan sembuh dari trauma masa lalu. Jika semesta mendukung, tidak ada yang tidak mungkin.

Keluarga Kanya akhirnya mendukung keputusan Kanya untuk mendonorkan hati pada Zayn. Mereka benar-benar salut dengan pengorbanan Kanya yang luar biasa. Walau menurut Arlan Kanya terkadang masih kekanak-kanakan, namun Kanya punya jiwa yang besar dan hati yang tulus. Mereka sampai tidak bisa membantah permintaan Kanya yang jelas membuat mereka khawatir. 

"Kak Zayn gak perlu tau Kanya yang udah donorin hati untuk Kak Zayn." Begitu yang disampaikan Kanya ke Arlan sebelum melakukan operasi transpalansi sebagian hati untuk Zayn. 

Hari yang ditunggu tiba, hari di mana jantung keluarga Zayn dan Kanya berdegup tak karuan di luar ruangan operasi. Loveetta dan teman-teman Zayn setia menunggu sambil mendoakan keselamatan Zayn, mau pun Kanya. 

Loveetta dan Ella berada di antara Zoline, memeluk gadis itu dengan hangat. 

Teman-teman Zayn memasang wajah tegang mereka. Rega setia merangkul Arlan, sahabatnya itu tentu khawatir bukan kepalang. 

Operasi transpalansi berlangsung selama kurang lebih 10 jam. Tak jarang mereka bergantian posisi untuk duduk lalu berdiri. Tak jarang juga dari mereka yang ketiduran saking lamanya menunggu. Namun mereka tidak lengah, mereka lalu terkesiap dan menunggu kembali. Hingga lampu operasi padam menandakan operasi telah selesai. Jantung mereka semakin tak karuan menunggu dokter yang keluar dari ruang operasi. 

Sebagian dari mereka beranjak dari duduknya. Orang tua Zayn dan Kanya langsung menghampiri dokter yang baru saja keluar dari ruang operasi.

"Operasi berjalan dengan lancar." 

Mendengar itu, mereka berucap syukur sekaligus bernafas lega. Kemudian dokter itu mengatakan akan memindahkan Zayn dan Kanya ke ruang perawatan intensif terlebih dahulu, ia pamit kembali ke ruang operasi. 

Tak berselang lama setelah itu, Zayn dan Kanya dipindahkan ke kamar perawatan. 

Loveetta merasa tidak tega melihat Zayn terbaring tidak berdaya seperti ini. Hati Loveetta sakit melihatnya. Ia hanya berharap Zayn segera pulih. Ia sangat merindukan lelaki itu. Namun di sisi lain, Loveetta merasa benar-benar harus mengalah. Ia tidak mungkin egois terhadap Kanya yang sudah rela mendonorkan hatinya untuk Zayn. Sepertinya setelah ini Loveetta akan menjauhi Zayn. 

***

Seminggu berlalu, kondisi Kanya lekas membaik, namun Zayn tak kunjung sadar pasca operasi, namun kondisinya dikatakan cukup stabil. Teman-teman Zayn selalu menjenguknya setelah pulang sekolah atau bahwa sebelum berangkat sekolah. Mereka selalu memberikan dukungan pada Zayn agar sahabatnya itu segera siuman dan pulih. Mereka merindukan Zayn yang biasanya selalu ada untuk mereka. 

REVAZKAR (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang