5. Hubungan

10.5K 787 66
                                    

Ayo ajak teman kamu untuk nongkrong di sini😄

HAPPY READING

5. HUBUNGAN

Zoline terperangah memandang atas meja makan. Zayn menyajikan beberapa makanan kesukaannya. Aroma sedap menyeruak ke indra penciuman Zoline membuat ia tidak sabar menyicipinya. Setelah meletakkan hidangan terakhir Zayn langsung duduk di depan Zoline.

"Tumben banget Bang Zayn masak semua makanan kesukaan Zoline?" Zoline menatap binar. 

Zayn tersenyum manis. "Apa yang nggak buat adik Abang?" balasnya.

Zoline bersiap menyambar satu persatu makanan dengan peralatan makan. "Awas kalau gak enak Bang," ledeknya.

"Awas kalau enak, gak Abang masakin makanan lagi kamu!" ancam Zayn.

Zoline melahap suapan pertama yang membuat ekspresinya semringah. Tidak sempat berkomentar, ia kembali menyendoki makanan dengan cepat. 

Zayn terkekeh. Ia sudah bisa menebak bagaimana rasa makanannya dari ekspresi Zoline. 

"Abang gak bakal rebut makananmu, makan pelan-pelan," ujar Zayn kemudian mulai melahap.

Zayn hanya memperhatikan Zoline selama makan. Melihat adik perempuannya bisa tersenyum semringah, membuat ia berusaha untuk menjaga senyuman Zoline. Bagi Zayn, Zoline adalah segalanya. 

"Kamu udah punya pacar Zol?" tanya Zayn mendadak. 

'UHUK!'

Zoline tersedak makanannya. Ia tersentak mendengar ucapan Zayn juga tersentak melihat reaksi Zoline. Buru-buru ia mengambilkan air di atas meja untuk Zoline yang langsung menyambutnya. Zoline meneguk beberapa kali airnya. 

"Abang kenapa nanya gitu sih?" Zoline meletakkan gelasnya ke meja setelah merasa lebih baik. 

"Ya..." Zayn mengaduk-aduk isi piring  yang masih tersisa setengah. "Abang cuma mau tau aja, gak boleh? Selama ini kamu terlalu tertutup." Zayn mengangkat alis tinggi-tinggi.

Zoline mendengus. "Kalau Zoline bilang gak punya pacar, Bang Zayn percaya?" balasnya.

Zayn memicingkan mata menatap Zoline. Ia menduga hal yang tidak-tidak.

Tawa Zoline pecah. "Hahaha! Serius banget sih Bang Zayn? Zoline masih single!"

Zayn mendengus geli mendengar itu. "Lagian untuk apa Zoline punya pacar? Zoline udah punya Bang Zayn yang selalu jagain Zoline." Zoline tersenyum sambil menggengam tangan Zayn di atas meja.

Zayn tersenyum. Ia balas menggenggam tangan Zoline. Ucapan Zoline cukup membuat ia bertanya-tanya, apa ia sudah menjaga dengan baik? Ditambah orang tua mereka di luar negeri, membuat Zayn yang paling diandalkan orang tua mereka. 

"Bagi Abang, Zoline malaikat kecil dalam hidup Abang." Zayn mengelus kepala Zoline lembut.

Zoline merasa bersyukur sekali mempunyai Kakak seperti Zayn, sosok dengan penuh kehangatan untuknya. "Bagi Zoline, Bang Zayn itu seperti matahari, kehangatan yang selalu Zoline butuhkan."

Zayn terkekeh pelan. Manis sekali Zoline. "Kapan-kapan, kenalin teman-teman kamu ke Abang. Biar Abang tau kamu berteman sama siapa aja. Abang gak mau kamu sampai berteman sama orang yang salah." 

Senyum Zoline perlahan luntur dan diganti dengan kening yang berkerut. "Maksud Abang?"

"Abang gak mau kamu sampai salah berteman."

REVAZKAR (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang