15. Ancaman

6.7K 616 78
                                    

Jangan lupa vote komen makasi hehe

HAPPY READING

15. ANCAMAN

Suasana sekolah cukup sepi, karena semua siswa-siswi sudah bubar beberapa waktu lalu. Hanya tersis beberapa siswa di sekolah yang masih memiliki kegiatan tertentu, seperti mengerjakan tugas kelompok di kelas atau kegiatan ekstrakulikuler. Termasuk Loveetta, Ella, Jingga dan Zoline yang berada di taman sekolah yang hanya ada mereka berempat. Ella mendadak membatalkan janjian bertemu Nauval. Mereka sepakat mengerjakan tugas bersama, walaupun Zoline tentu berbeda tugasnya. Namun, Loveetta sudah berjanji untuk membantu Zoline. 

Mereka di salah satu meja taman. Kini hanya ada Loveetta dan Zoline, sementara Ella dan Jingga pamit ke toilet. Loveetta sedang memperhatikan Zoline yang sedang menyelesaikan tugas di buku. Isi pikiran Loveetta saat ini adalah bagaimana agar ia bisa mengetahui informasi tertentu seperti yang diharapkan Zayn. Ponsel Loveetta berdenting, sebuah pesan masuk, dari Zayn. Jam istirahat tadi mereka sempat ebrtukar kontak.

ZaynGibasta
Udah dapat petunjuk atau informasi?
15.16

LoveettaCharlotte
Belum.
15.16

ZaynGibasta
Coba lo lihat isi ponselnya, mungkin aja ada petunjuk.
15.16

Loveetta masih tidak menyangka, ia benar-benar telah menjadi mata-mata Zoline yang diutus anak REVAZKAR. Ia bahkan tidak ketahui motifnya. Apa yang Loveetta lakukan bukan kejahatan? Ia harap begitu. Ia berpikir tujuan mereka sama, Loveetta juga ingin mengetahui alasan Zoline menghindar belakangan ini. 

Loveetta melirik ponsel Zoline di sebelah. Alasan apa untuk meminjam ponsel Zoline? 

Zoline yang merasa diperhatikan kini mendongak. "Kenapa, Kak?"

"Eh?" Loveettta tergagap. "Gue boleh pinjam ponsel lo?" Ia tersenyum kikuk.

"Kak Loveetta mau minta hotspot?" terka Zoline terkekeh. Beberapa waktu lalu Loveetta pernah melakukannya.

Loveetta hanya tersenyum. Ia menyambut ponsel yang diserahkan Zoline.

"Thanks!" balas Loveetta.

Zoline mengangguk kemudian kembali pada tugas. Sementara Loveetta kini memainkan ponsel Zoline, tentu bukan minta hotspot tujuannya. Ia hanya ingin menggali informasi, yang mungkin ada di ponselnya. 

Loveetta memilih fitur pesan berbayar. Bukan ia bersikap lancang, ia melakukan ini juga atas izin Zayn. Ia meneliti satu persatu pesan masuk yang telah dibaca Zoline. Rata-rata pesan dari operator. Hingga ia menggulir layar paling bawah, sebuah nomor tidak dikenal. Ia membuka pesan tersebut, kemudian membaca isi pesan. Cukup membuat Loveetta mengeryit tajam.

08**********
Sampai lo buka mulut, lihat aja.
16..00

Pesan tersebut sudah beberapa minggu yang lalu. Loveetta tidak tau siapa dan apa maksud yang tercantum pada pesan tersebut. Namun ia cukup menangkap itu sebuah ancaman. Jadi, apa mungkin ini yang Zayn maksud? Mencari informasi tertentu dari Zoline? Ia cukup ragu. Jadi apa ini alasan Zoline bertingkah aneh belakangan? Memang, apa yang telah terjadi dibalik ancaman ini?

"Bisa, Kak?" tanya Zoline mengagetkan Loveetta. 

Buru-buru Loveetta keluar dari fitur pesan. Lalu mencoba menghubungkan hotspot Zoline. Agar Zoline tidak curiga apa yang ia lakukan.

"Bisa. Thanks Zol!" balas Loveetta sambil mengembalikan ponsel Zoline.

"Sama-sama."

"Tugasnya sampai mana? Butuh bantuan?" tawar Loveetta.

REVAZKAR (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang