17. kembali?

7.1K 605 82
                                    

Untuk nemenin kamu malmingan nih

HAPPY READING

17. KEMBALI?

Jam pelajaran pertama XII MIPA 1 yang sedang berlangsung tanpa Pak Nanang selaku guru olahraga di lapangan, membuat semua siswa berseragam olahraga berwarna merah dengan paduan hitam, bersorak heboh. Mereka bebas melakukan apa saja, namun tidak diperbolehkan ke kantin. Sebagian mencari tempat berteduh dari terik, beberapa bermain olahraga basket, dan ada juga yang melakukan pemanasan, termasuk Loveetta, Ella dan Jingga.

Loveetta menggerakkan badannya melakukan pemanasan, bagaimanapun juga perlu olahraga. Loveetta memandang Ella penuh selidik. Sejak kemarin, Ella tampak begitu gelisah. Apa Ella sedang punya masalah?

"La, lo kenapa? Ada masalah?" tanya Loveetta.

Ella mendongak, membalas tatapan Loveetta. Dari tatapan Ella, siapapun akan tau, jika Ella sedang mencemaskan sesuatu. Melihat Ella seperti ini, membuat Loveetta mengurungkan niat menanyakan pasal Zoline.

Ella terlihat senyum secara paksa. "Gak apa-apa."

Jingga hanya memandang dengan penuh tanya. "La, kita sahabatan, jangan sungkan untuk curhat. Emang sejak kapan, lo jadi pendem masalah sendiri?"

Benar kata Jingga. Setiap Ella ada masalah apapun, ia selalu menceritakan pada mereka. Jelas mereka tau bagaimana tingkah laku Ella ketika punya masalah.

"Thanks, tapi untuk kali ini, sori, gue gak bisa cerita apapun." Ella tersenyum, kecut.

Loveetta dan Jingga mengangguk, berusaha memahami Ella. Mungkin masalah kali ini begitu pribadi.

Hingga waktu jam pelajaran olahraga usai, diganti pelajaran selanjutnya tanpa berselang istirahat. Mereka memutuskan untuk kembali ke kelas, mengganti seragam mereka. Di perjalanan menuju kelas, tepatnya koridor, Loveetta, Ella dan Jingga berpapasan dengan Zayn dan keempat temannya yang mendapat jam p[elajaran olahraga. Mereka mengenakan seragam yang sama, hendak menuju lapangan, bersamaan dengan rombongan siswa sekelasnya.

Melihat mereka, Ella langsung melangkah cepat ke kelas, itu membuat Loveetta dan Jingga menyusul.

Zayn memandang sinis punggung Ella. Tingkah laku Ella memang mencurigakan. Kenapa Ella langsung melenggang begitu saja? Memang biasa begitu, namun kali ini lebih aneh, seolah Ella tidak ingin berdekatan. Apa Ella sudah mengetahui, bahwa Zayn telah mengetahui semuanya? Maka Ella menghindarinya?

"Itu yang namanya Ella?" tanya Karel sambil memandang mereka, yang baru saja masuk kelas.

"Hm." Zayn mengangguk.

"Gue denger dari Arlan, dia yang pegang akun gosip."

"Iya." Arlan menyahut.

Zayn menggelengkan kepala. Entah apa tujuan Ella melakukannya?

Sementara Rega diam, ia memandang arah berlalu mereka. Sudah seminggu tidak berinteraksi dengan Loveetta. Entahlah, ia merasa ingin bicara dengan Loveetta. Yang ia lakukan seminggu ini, hanya mengikuti Loveetta diam-diam.

"Guys, buruan ke lapangan!" celetuk Nauval.

***

Nauval tertawa garing. "Kenapa kita jadi canggung gini?" tanyanya.

Ella di depannya diam, hanya menyesap minuman panas pesanannya. Mereka sedang berada di kafe, mereka janjian untuk bertemu sepulang sekolah.

Nauval menangkap jelas perilaku Ella. Aneh. Ia tertawa garing kesekian kali, berupaya mencairkan suasana. Namun Ella tampaknya terlalu tegang.

REVAZKAR (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang