24. Bebas

5.8K 562 42
                                    

Ayo ramaikan komentar terimakasih

HAPPY READING

24. BEBAS 

Loveetta tidak tega jika Zoline sendirian, pembantu di rumah Zayn belum kembali. Ia memutuskan untuk menginap rumah Zayn. Ia sudah meminta izin pada Leon, namun ia hanya mengatakan rumah teman. Karena besok hari libur, maka Loveetta tidak pulang terlebih dulu. Ia langsung pulang bersama Zoline. 

Bertepatan Loveetta dan Zoline sampai, Rega menghentikan motor di depan rumah. Rega merasa khawatir dengan Zoline, bagaimanapun juga, ia sudah menganggap Zoline adiknya. Maka, Zoline mengajak Rega untuk masuk. Zoline benar-benar merasa lebih baik, Loveetta dan Rega ada untuknya. 

Zoline mengajak Loveetta ke kamarnya. Ia berhenti depan lemari pakaian. "Kak Lovee bisa pakai baju Zoline. Ukuran kita gak beda jauh," ujarnya terkekeh kecil.

Loveetta tersenyum sambil menyambut pemberiannya. "Thanks."

Loveetta pamit untuk mengganti pakaian. Setelah ia masuk ke kamar mandi, Zoline juga mengganti pakaiannya di kamar. Begitu selesai, mereka menghampiri Rega di ruang tengah. Tidak lupa Zoline membuatkan minuman. 

Zoline menempati sofa kosong sebelah Rega, sementara Loveetta berada di sofa single

Zoline tersentak begitu Rega mengelus kepalanya. Jantung Zoline berdegup tak karuan. 

"Zoline, tenang aja. Zayn nggak bersalah, dia bakal bebas. Gue dan temen Zayn yang lain, nggak mungkin tinggal diam." Rega tersenyum tipis. 

"Makasih ya, Kak." Zoline menyunggingkan senyuman yang manis.

Rega mengangguk. "Itu tugas kita sebagai sahabat."

"Iya, gue juga bakal bantu sebisa mungkin," celetuk Loveetta.

"Zoline benar-benar bersyukur banget. Makasih karena Kak Lovee, Kak Rega, udah bantu Abang. Kalian harus percaya sama Abang, Bang Zayn gak mungkin lakukan hal yang jahat sama Kanya."

Loveetta dan Rega mengangguk. "Kita percaya sama Zayn."

"Lo kelihatan lelah, Zoline. Lebih baik istirahat aja dulu. Gue bakal pulang, gue cuma khawatir sama lo," ujar Rega. 

Zoline merasa melayang entah ke mana, mendengar ucapan perhatian Rega padanya. Zoline mulai salah tingkah, ia menggaruk kepala yang mendadak gatal.

Memang, Zoline merasa lelah hari ini. Lelah dengan masalah yang terjadi. 

"Iya, istirahat aja. Gue yang anter Rega ke depan." Loveetta menyahut.

Zoline mengangguk. Ia beranjak dari duduk. "Ya udah. Sekali lagi makasih ya Kak." Zoline tersenyum pada Rega. Kemudian, Rega balas dengan senyuman menawan.

Sebelum Zoline melangkah melewati Loveetta, ia berujar, "Kak Lovee, makasih ya."

"Gak perlu makasih Zoline." Loveetta tersenyum. 

Zoline mendengus geli. Kemudian ia bergegas ke kamar. Ia berniat tidur sejenak, melepaskan lelah.

"Kalau gitu gue pulang," ujar Rega. 

Loveetta mengangguk, ia melangkah beriringan dengan Rega. 

"Gak perlu repot nganter gue," kekeh Rega.

"Nggak apa-apa."

Sebenarnya Loveetta ingin bertanya mengenai Leon. Tapi ia bingung bertanya bagaimana. Mungkin tentang hubungan Leon dan mereka. Tapi bagaimana Loveetta akan menanyakan? Ia jadi merasa SKSD pada Rega. 

REVAZKAR (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang